Hayeon bangun lebih pagi dari biasanya.
Karena pesan Jungkook semalam, ia menyiapkan salah satu makanan yang bisa menghilangkan pengar.
Hayeon memang sering memasak haejangguk untuk ayahnya yang sering mabuk. Kebetulan, ia masih memiliki sisa karena sepertinya ayahnya tidak memakan itu saat dia di sini.
Setelah Jungkook datang, ia memintanya untuk mengantar ke rumah Taehyung. Cowok itu juga tidak keberatan untuk mengantar Hayeon.
Begitu tiba di rumah Seokjin, mereka melihat nya baru saja mengeluarkan mobil dari pagar.
Jungkook menyapa Jin yang langsung membuka kaca mobilnya. Hayeon ikut menyapa laki-laki itu, kemudian turun dari motor Jungkook.
"Hyung, mau kemana?" tanya Jungkook heran. Ia mematikan mesin motornya.
"Ada pertemuan mendadak di Busan. Ngomong-ngomong, kenapa kalian datang?" tanya Seokjin sambil mengerutkan dahi.
Hayeon langsung mengangkat plastic bag yang di pegangnya sejak tadi.
"Aku bawa sup untuk meredakan pengar. Oppa tidak mau mencobanya? Aku bawa cukup banyak..." kata Hayeon sambil tersenyum canggung.
"Ah... aku tidak terlalu mabuk semalam," kata Jin sambil tersenyum manis.
"Oh ya, boleh minta tolong? Taehyung ada kelas pagi hari ini. Tapi dia benar-benar sulit dibangunkan. Dia mabuk cukup berat semalam. Bisa tolong bangunkan dia?" tanya Seokjin.
Jungkook menaikkan kedua alisnya. "Dia belum bangun?" Tanyanya. Jin mengangguk pelan.
"Aku benar-benar tidak punya waktu untuk membangunkannya. Tolong ya?" pinta Seokjin penuh harap.
Tanpa pikir panjang, Hayeon mengangguk. Memang itu tujuannya datang ke rumah Seokjin.
Hayeon juga tau, kalau sedang mabuk, Taehyung benar-benar sulit di bangunkan.
"Tumben dia minum banyak semalam," gumamnya yang masih bisa terdengar Seokjin dan Jungkook.
"Dia terbawa emosi semalam." Kata Jin, yang langsung mendapat tatapan dari Jungkook.
Cowok itu menatap Seokjin, seolah memberi kode untuk diam. Jin juga tampaknya tidak sebodoh itu. Dia justru tersenyum.
"Maaf, aku duluan ya?" pamit Seokjin. Hayeon mengangguk pelan. Ia menatap Seokjin dan Jungkook bergantian.
Ada sesuatu yang di sembunyikan Jungkook darinya. Ia bisa menebak dari ekspresi cowok itu .
Setelah mobil Seokjin pergi dari sana, Hayeon menatap Jungkook penuh arti.
"Kenapa Tae terbawa emosi?" tanya Hayeon penasaran. Jungkook hanya tersenyum sambil menatap ke arah lain.
"Jungkook," panggil Hayeon sedikit jengkel.
Jungkook berdecak. "Biasa, urusan laki-laki," jawabnya tidak serius. Hayeon terus menatap Jungkook, meminta penjelasan sejelas-jelasnya.
Tapi setelah diam beberapa detik, Hayeon akhirnya menghela napas.
"Dengan Jimin Oppa?" tanya Hayeon menyelidik. Jungkook berusaha mengalihkan pandangannya dari Hayeon. Tapi ia lagi-lagi gagal dan terpaksa menceritakan semua yang ia tau dari kejadian semalam.
"Dengar, Jimin Hyung hanya cemburu. Tapi pertemanan kami memang seperti itu. Mengatakan semua yang kami rasakan, refleksi diri, dan semua akan kembali seperti semula. Itu yang dilakukan mereka semalam." Jelas Jungkook.
Jungkook rasa, ia tidak perlu memberitahu kalau kedua orang itu hampir saja saling memukul kalau Yoongi dan Hoseok tidak segera mencegahnya.
Cowok itu sendiri juga tidak tau pasti, apa yang mereka bicarakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pretend Boyfriend ; KTH ✔
Fanfiction[Proses Revisi 2/38] Choi Ha Yeon, siswi kelas 3 SMA yang selalu mendapat ejekan dari teman-temannya karena belum pernah pacaran, akhirnya meminta Kim Taehyung, sahabat kakak perempuannya, untuk menjadi pacar pura-pura nya. Tapi sebenarnya, itu hany...