"Aku..."
Hayeon sempat berpikir untuk mengakhiri hubungan mereka sampai disini. Ia takut rasa cintanya semakin besar, dan semakin tidak ingin merelakannya.
Cewek itu menunduk.
Ia ingin selalu berpikir positif. Tapi jika ini menyangkut Taehyung, rasanya mustahil untuk tidak berpikir negatif.
"Hayeon?" suara kakaknya di belakang, membuat ia menoleh cepat.
"Eonni,"
"Sedang apa? Tidak masuk?" tanya Hanna yang baru keluar dari dalam rumah.
"Iya, sebentar," ucapnya, kemudian kembali menatap Taehyung.
Hanna kembali masuk ke dalam tanpa menutup pintu masuk.
"Makasih, karena sudah mengantar kakakku," kata Hayeon ragu. Ia memaksakan senyumnya. Taehyung dengan santainya mengangguk.
"Mobilnya di servis tadi, karena sudah lama tidak dipakai," kata Taehyung memberitahu. Hayeon mengangguk pelan.
"Aku ngantuk. Aku masuk ya," kata Hayeon lelah. Baru aja ia berbalik, laki-laki itu memegang pergelangan tangannya, membuat Hayeon kembali menoleh.
"Maaf, tadi aku pergi tanpa memberitahumu," kata Taehyung sedikit menyesal.
"Aku pikir kakakmu drop karena Jimin melakukan hal seperti itu. Jadi aku datang untuk membantunya, karena dia sering membantuku sejak dulu," jelas Taehyung. Ekspresi laki-laki itu menunjukkan kalau ia menyesal.
Hayeon mengangguk, bertingkah seolah paham. Hari ini, ia benar-benar lelah. Hari sudah malam, dan ia masih harus sekolah besok pagi. PR yang harus di kumpul besok juga belum ia kerjakan.
Lagipula mereka hanya pacar pura-pura, kan?
Apapun yang di lakukan Taehyung seharusnya bukan urusan Hayeon. Itu ada dalam perjanjian mereka sebagai pacar pura-pura.
Cewek itu sudah tidak mau berharap hal yang tidak pasti. Lagi pula Taehyung tidak pernah peka dengan perasaannya.
Yang ia pikirkan hanya Hanna, bukan dirinya. Tidak peduli seberapa besar usaha Hayeon, itu tidak bisa merubah fakta bahwa yang di cintai Taehyung adalah Hanna.
"Aku masuk dulu," kata Hayeon sambil memaksakan senyumnya.
Taehyung melepas pergelangan tangan Hayeon, kemudian mengangguk.
"Besok aku jemput," katanya. Dengan cepat, Hayeon menggeleng.
"Besok Jungkook yang akan menjemputku. Kau jemput Hanna eonni saja," kata Hayeon. Taehyung mengerutkan dahi.
"Jungkook?"
Cewek itu mengangguk.
"Kalau gitu selamat malam. Hati-hati," kata Hayeon. Taehyung mengangguk. "Selamat malam," balasnya, kemudian masuk ke dalam mobilnya.
***
Hayeon masuk ke dalam rumahnya. Ia menolak tawaran kakaknya untuk makan bersama karena ia sudah makan di tempat kerjanya.
Cewek itu langsung masuk ke dalam kamarnya.
Ia benar-benar takut kehilangan Taehyung, meski dari awal ia tidak benar-benar memilikinya.
Setelah kehilangan bibinya, Taehyung masuk daftar orang yang paling ia sayangi nomor satu. Walaupun tidak peka, dan tidak memiliki perasaan yang sama seperti Hayeon, ia tetap mencintai laki-laki itu.
Hayeon menyembunyikan wajah di bantal kepalanya. Ia meremas ujung bantal itu kencang.
Sejak awal, ia tau kalau Taehyung pasti lebih memilih kakaknya. Ia juga sudah menerima kenyataan bahwa kakaknya jauh lebih penting darinya. Tapi ia tidak tau, kenapa harus semua orang yang ia sayang?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pretend Boyfriend ; KTH ✔
Fanfiction[Proses Revisi 2/38] Choi Ha Yeon, siswi kelas 3 SMA yang selalu mendapat ejekan dari teman-temannya karena belum pernah pacaran, akhirnya meminta Kim Taehyung, sahabat kakak perempuannya, untuk menjadi pacar pura-pura nya. Tapi sebenarnya, itu hany...