"Aku... mungkin akan putus dengan Jimin." Kata Hanna sambil membuang napas pasrah.
Hayeon membelalakkan matanya. Cewek itu menelan ludah.
"Kenapa?" tanya Hayeon khawatir. Ia menggigit bibir bawahnya pelan, menunggu jawaban kakaknya. Jantungnya berdegup kencang.
Ada banyak hal yang membuatnya khawatir.
Yang pertama, ia tau betul kalau kakaknya sangat mencintai Jimin, sampai-sampai ia menolak Taehyung yang selalu ada di sisinya. Hayeon juga cukup dekat dengan Jimin, dan mungkin akan canggung kalau kakak dan pacarnya itu putus.
Kedua, karena itu artinya Taehyung memiliki kesempatan untuk mendapatkan kakaknya. Hayeon benar-benar tidak bisa membiarkan itu terjadi. Ia tidak ingin Taehyung kembali mengejar Hanna seperti orang bodoh.
Hayeon tidak ingin perjuangannya selama ini sia-sia.
Padahal, ia baru merasakan perubahan sikap Taehyung padanya.
"Akhir-akhir ini kami memang ada masalah. Entahlah. Kemarin kami bertengkar lagi. Aku mulai lelah," kata Hanna pelan tanpa membuka mata. Wajah gadis itu terlihat resah, seperti ada banyak masalah dalam pikirannya.
Ekspresinya terlihat seperti tidak tenang.
"Eonni, jangan putus," pinta Hayeon. Anggap saja dia egois. Semua orang yang sedang jatuh cinta memang egois kan? Ia tidak ingin memberi Taehyung kesempatan, walaupun itu demi kebahagiaan laki-laki itu.
"Kalian pasti bisa mengatasi ini. Kau mencintainya kan? Jangan menyia-nyiakan orang yang kau cintai. Jangan sampai menyesal karena putus dengannya," kata Hayeon penuh harap.
Hanna membuka mata. Ia menatap Hayeon sejenak.
"Pasangan yang putus pasti punya alasannya masing-masing. Aku mencintainya. Tapi aku tidak tau, apa kali ini aku harus bertahan, atau mengakhiri hubungan ini." Kata Hanna dengan nada sedikit kesal.
Gadis itu beranjak dari sofa sambil membawa tasnya. Ia langsung berjalan ke kamarnya, kemudian mengunci pintu.
Hayeon meremas tangannya. Ia mulai panik. Meskipun ia tidak tau masalah apa yang menimpa kakaknya, ia tidak ingin mereka putus. Bukan hanya karena ia ingin memberikan kesempatan pada Taehyung, tapi karena menurutnya, kakaknya dan Jimin cocok.
Jimin adalah pacar kakaknya yang terbaik sejauh ini. Pacar-pacar Hanna sebelumnya yang pernah kerumah, belum ada yang membuat Hayeon merasa cocok. Bukan karena berapa lama mereka pacaran, tapi sikapnya juga. Jimin benar-benar laki-laki yang baik, meskipun Taehyung tetap nomor satu baginya.
***
Sama seperti kemarin, Taehyung menjemput Hayeon kerumahnya, lalu berangkat ke sekolah bersama, meskipun ia tidak ada kelas pagi ini. Ia juga mengantar Hayeon ke tempat kerjanya di restaurant milik keluarga Seulgi.
Bedanya, hari ini Taehyung tidak langsung pulang. Laki-laki itu duduk di kursi yang paling dekat dengan jendela. Ia mengeluarkan laptop dari dalam tas hitamnya, berniat untuk mengerjakan tugas kuliahnya sebelum kelas sore nanti.
Tiba-tiba saja, Kang Seulgi duduk di hadapannya tanpa izin. Ia menaikkan satu kakinya ke kaki yang lain. Gadis itu menatap Taehyung sambil tersenyum.
"Apa?" tanya Taehyung. Seulgi tersenyum.
"Tidak. Aku hanya suka melihatmu mengerjakan tugas," kata Seulgi jujur, membuat Taehyung menghela napas.
Laki-laki itu menyeruput hot Americano nya, berusaha mengabaikan Seulgi di depannya.
"Aku punya pacar, Kang Seulgi." Kata Taehyung tegas. Seulgi lagi-lagi tersenyum.
"Aku tidak mengatakan apapun," kata Seulgi lagi. Taehyung menghela napas, kemudian kembali mengerjakan tugas kuliahnya, mengabaikan Seulgi yang kini menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pretend Boyfriend ; KTH ✔
Fanfiction[Proses Revisi 2/38] Choi Ha Yeon, siswi kelas 3 SMA yang selalu mendapat ejekan dari teman-temannya karena belum pernah pacaran, akhirnya meminta Kim Taehyung, sahabat kakak perempuannya, untuk menjadi pacar pura-pura nya. Tapi sebenarnya, itu hany...