Penuh dengan kekesalan saat ini Krist menatap Singto yang daritadi mengikutinya dengan tidak tahu malunya, sejak Krist menyetujui penawaran gila Singto untuk menjadi kekasihnya selama dua bulan tadi.
Memikirkannya saja Krist sudah muak dan jengah sendiri sekarang, bayangkan saja rasanya terkurung selama dua bulan dengan mahluk licik seperti Singto dengan menyandang status berpacaran.
"Kenapa kau mengikutiku terus daritadi?" Tanya Krist kesal.
"Aku hanya ingin menjaga kekasihku dari orang lain." Jawab Singto.
"Ya. Kata siapa aku ini kekasihmu." Protes Krist.
"Bukankah kau yang tadi menyetujuinya. Jadi otomatis sekarang kau itu adalah kekasihku." Ujar Singto sembari menggandeng lengan Krist.
Kesal, Krist menghempaskan tangan Singto begitu saja. Pria itu selalu mencari kesempatan untuk bisa berdekatan dengannya.
"Memang aku yang menyetujuinya, tapi kau tetap bukan kekasihku." Sangkal Krist.
"Lalu aku ini siapa?" Tanya Singto.
"Mana aku tahu." Jawab Krist setengah mencibir dan berjalan mendahului Singto.
"Bagaimana jika suamimu." Ujar Singto.
Krist berhenti mendadak karena mendengarkan ucapan Singto, membuat Singto yang berjalan di belakang Krist menabrak punggung Krist yang ada di depannya, Krist yang tertabrak secara mendadak hampir jatuh ke tanah, untung saja dengan sigap Singto menahannya.
"Lepaskan aku." Tuntut Krist dengan tajam dengan terpaksa Singto melepaskannya, dan Krist langsung jatuh tersungkur ke tanah.
"Aduh... Sakit! Ya, apa kau bodoh. Kenapa kau melepaskanku begitu saja." Protes Krist menatap tajam Singto.
"Kan dirimu tadi yang menyuruhku untuk melepaskanmu." Pungkas Singto tidak mau di salahkan.
Singto mengulurkan tangannya kepada Krist, tetapi Krist justru menepis tangan Singto begitu saja. Dan justru kini menatap Singto dengan penuh kekesalan.
Sungguh Krist itu selalu membuat Singto jadi serbah salah. Krist bangkit dari tanah setelah itu pergi meninggalkan Singto, terpaksa Singto mengikutinya dari belakang.
Saat Krist berhenti karena perhatiannya teralihkan oleh sesuatu, Singto juga ikut berhenti tetapi setelah itu Singto menatap Krist dengan kesal.
Pasalnya Krist tengah memandangi sekumpulan para gadis cantik yang tengah berkumpul dan sedang duduk tidak jauh dari tempat Krist berdiri sekarang.
Melihat hal itu langsung saja Singto menyeret Krist supaya mengikutinya, Singto menyeret Krist ketempat yang cukup sepi.
Singto mendorong tubuh Krist merapat di dinding sebelum menahan tubuh Krist supaya tidak bisa kabur darinya. Singto mendekatkan wajahnya ke arah Krist, sangat dekat. Reflek Krist memalingkan wajahnya menghindari Singto.
Senyum terukir di wajah Singto saat itu juga, karena merasakan kegugupan Krist saat ini.
"Jika aku melihatmu menatap para jalang itu lagi, kau akan mendapatkan lebih dari ini. Ingat kau itu adalah milikku." Ujar Singto sembari mengecup lembut bibir Krist setelah itu pergi meninggalkan Krist sendirian disana.
Sementara Krist hanya terdiam shock atas apa yang Singto lakukan padanya, jemari Krist memegangi bibirnya sendiri.
"Aish. Dasar pria gila!! Astaga hilang sudah ciuman pertamaku, awas saja aku akan membalasnya nanti." Gerutu Krist sembari menendang tong sampah di hadapanya dengan kesal.
Krist mengepalkan tanganya kesal, lihat saja nanti Krist akan membalasnya, sebuah ide terbersit di pikiran Krist untuk membuat pria itu jera. Krist bisa menjamin pria itu akan menyesal karena bermain - main dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[5]. This Love [ Singto x Krist ]
Fanfiction[ Completed ] Ini kisah tentang Krist pria manis yang keras kepala dan juga kasar yang bertemu dengan Singto pria dingin dan pendiam yang tiba - tiba entah ada angin apa bilang jika dia menyukai Krist. Cast utama : Perawat Sangpotirat ( Krist ) Prac...