Chapter 17: Permusuhan

4.6K 498 154
                                    

Setelah beberapa hari berlibur di pulau, akhirnya hari ini mereka semua sudah kembali ke bangkok, dan kini Singto tengah menyetir mobilnya mengantar Krist untuk pulang ke rumahnya, tetapi saat sampai di depan gerbang rumahnya ternyata pria manis itu sudah tertidur dengan pulas.

"Krist..." Panggil Singto sambil mengusap kepala Krist dengan pelan.

"Mmm." Gumam Krist dengan mata yang masih tertutup.

"Bangun, sudah sampai di depan rumahmu." Ujar Singto dengan menatap lembut kekasihnya tersebut.

Mendengar hal itu Krist langsung membuka matanya seketika, dan melihat keadaan di sekitarnya, ternyata ini memang benar di depan rumahnya.

"Sudah sampai ternyata, buka bagasimu, aku mau mengeluarkan koperku." Ucap Krist seraya mengucek matanya.

"Aku yang akan mengeluarkannya." Kata Singto mengusap pipi Krist dengan lembut.

"Baiklah."  Ujar Krist sambil menganggukan kepalanya.

Kemudian pria manis itu, keluar dari dalam mobil, lalu berdiri di depan gerbang rumahnya, menunggu kekasihnya untuk mengeluarkan koper miliknya dari bagasi.

"Apa tidak ada yang tertinggal?" Tanya Singto sembari membawa koper Krist.

"Iya. Sepertinya tidak ada." Jawab Krist.

"Aku antar sampai ke dalam, biar aku yang membawa koper ini." Tawar Singto.

"Tidak perlu, aku bisa sendiri, lebih baik P' pulang saja." Tolak Krist.

"Aku pergi dulu, ya." Ujar Singto seraya melangkahkan kakinya untuk memasuki mobilnya.

"Emmm."

"Tapi kau harus menciumku dulu." Tuntut Singto yang kini kembali lagi ke arah kekasihnya.

"Kau itu." Keluh Krist dengan tersenyum manis pada Singto.

Tetapi tidak lama kemudian, senyum pria manis itupun memudar, dan di gantikan oleh raut wajah ketakutan, saat tidak sengaja melihat kakaknya, yang ternyata tengah  memperhatikan mereka berdua dari ambang pintu rumahnya.

Dan karena Krist merasa Off ingin mendekati mereka, langsung saja Krist mendorong Singto memasuki mobilnya, lalu dengan segera menutup pintu mobil kekasihnya.

"Cepat pergi P." Pinta Krist panik.

"Kenapa? Ada apa?" Tanya Singto sambil mengedarkan pandangannya ke setiap sudut arah.

"Nanti akan aku jelaskan, sekarang pergilah dulu cepat." Ujar Krist sambil menengokkan kepalanya kebelakang, dan melihat kakaknya, semakin mendekati mereka.

"Baiklah." pria tampan itu langsung menutup kaca mobilnya, setelah itu melajukan mobilnya pergi dari depan rumah Krist.

Setelah Singto pergi Krist bisa menghela nafas leganya, dan bersikap seolah tidak terjadi apapun pada Off yang kini sudah berada di hadapannya. Krist menatap Off tanpa arti setelah itu menyeret kopernya pergi begitu saja meninggalkan kakaknya yang mulai mendekatinya.

"Darimana saja kau?" Tanya Off.

"Kemana saja, asal tidak melihatmu." Jawab Krist.

"Siapa pria tadi? Apa itu Singto lagi?" Tanya Off.

"Singto, Singto, Singto terus. Bukankah aku bilang jika aku tidak ada hubungan apapun dengannya, jadi mana mungkin pria tadi itu dia." Jawab Krist seraya berjalan dengan cepat.

Tetapi tangan Off mencengkram lengan Krist hingga membuat langkah Krist terhenti, dan mencoba melepaskan tanganya, namun tenaganya tidak sekuat Off.

[5]. This Love [ Singto x Krist ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang