Chapter 16: Kata - kata itu

6.1K 516 64
                                    

Setelah menyelesaikan kegiatan panas mereka, Krist berjalan keluar dari kamar mandi, dan mendudukan dirinya di sisi tempat tidur, pria manis itu hanya bertelanjang dada, dan hanya menggunakan handuk, yang melingkar manis di pinggangnya.

Tidak lama kemudian, Singto keluar dari dalam kamar mandi, lalu kemudian pria tampan itu langsung melangkahkan kakinya menuju ke arah lemari pakaian.

pria tampan itu mengambil dan membawa pakaian kekasihnya, kemudian menghampiri Krist yang kini berada di sisi tempat tidur, Singto mendekatinya, lalu menuntun Krist untuk berdiri, dan memakaikan pakaian itu ke tubuh kekasihnya, sementara Krist hanya menatapnya dengan datar.

"Sudah siap, kau terlihat sangat manis." Ujar Singto sambil dengan gemas mencubit pipi Krist.

"Jangan perlalukan aku seperti boneka, aku mau tidur, jangan menggangguku." Sahut Krist.

"Kau tidak mau makan dulu? Nanti aku akan membawakanya kesini untukmu." Ucap Singto.

"Terserahlah." Kata Krist.

Tok. Tok. Tok.

Suara ketukan pintu itu, menginterupsi percakapan mereka berdua, mendengar hal itu Singto langsung saja berjalan ke arah pintu kamar mereka, tetapi langkahnya terhenti, saat mendengar suara Krist yang memanggilnya dengan sangat nyaring.

"Ada apa?" Tanya Singto.

"Mau kemana?" Tanya balik Krist.

"Membuka pintu, mau kemana lagi memang." Jawab Singto aneh dengan tingkah laku Krist.

"Dengan keadaan seperti itu?" Tanya Krist sambil menunjuk Singto yang hanya mengenakan handuk saja, untuk menutupi pinggang sampai pahanya.

"Memang kenapa? Paling juga yang mengetuk Captain jika tidak New." Jawab Singto.

Krist menggelengkan kepalanya, tanda tidak setuju, "ganti baju sana, biar aku yang membuka pintunya." Singto menyerngit heran pada Krist seketika itu juga, "Awas jika aku melihatmu berkeliaran hanya dengan menggunakan handuk saja, cepat berganti bajulah di kamar mandi sana." Lanjut pria manis itu.

Meskipun sikapnya aneh, tetapi Singto tetap menuruti kekasihnya tersebut, pria tampan itu dengan cepat mengambil pakaiannya, dan masuk kedalam kamar mandi.

Setelah Singto sudah masuk kedalam kamar mandi, barulah Krist berjalan ke arah pintu, dan membukanya kenop pintu kamarnya, hal pertama yang dilihatnya adalah Captain dan New yang tengah berdiri di luar.

"Ada apa?" Tanya Krist.

"Mau mengajakmu sarapan, mana Sing." Jawab New.

"P'Sing ada di kamar mandi, aku tidak mau sarapan P', aku mau tidur." Ujar Krist.

"Tidur? Ini sudah hampir siang Krist, makan dulu baru kau bisa tidur, nanti kau bisa sakit." Sahut New sambil ingin menyeret Krist mengikutinya.

"Ya. P' jangan menyeretku, aku bisa berjalan sendiri, aauww." Pekik Krist sambil memegangi punggungnya, karena New dan Captain, mulai bersatu menyeretnya.

"Kau kenapa?" Tanya New panik.

"Tidak apa - apa, tapi jangan menyeretku, punggungku sakit. Aku bisa berjalan sendiri." Jawab Krist sambil berjalan tertatih mengikuti mereka berdua.

Melihat cara berjalan Krist yang aneh, dan juga temannya yang terlihat sangat kesakitan saat ini, hal itu membuat New dan Captain saling berpandangan, dan keduanya langsung curiga dengan apa yang terjadi pada Krist.

"Kau bisa berjalan? Aku bisa membantumu." Ujar New memapah Krist.

"Aku tidak apa - apa P', aku terjatuh tadi." Sahut Krist.

[5]. This Love [ Singto x Krist ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang