Pagi hari itu, saat Singto mulai membuka matanya. Pria tampan itu langsung kaget, saat melihat tempat tidur Krist yang kini kosong, membuat Singto langsung membulatkan matanya seketika itu juga.
Melihat hal itu Singto langsung bangkit dari tidurnya, dan mencari Krist keberadaan Krist di dalam kamar mandi, tetapi kekasihnya itu tidak ada disana.
Karena khawatir pada Krist, pria tampan itu langsung keluar dari kamar kekasihnya, untuk mencari keberadaan Krist, namun tidak menemukannya dimanapun.
Sampai akhirnya, Singto bisa menghela nafas leganya, saat melihat penampakan Krist yang kini tengah duduk di depan rumah bersama dengan Gun.
Melihat hal itu Singto langsung saja menghampiri keduanya, setelah sampai di dekat Krist, pria tampan itu berdiri di samping Krist.
"Kenapa P' tidak membangunkanku, tadi aku mengira jika Krist hilang." Ujar Singto.
"Tadi tidurmu sangat nyenyak, jadi aku tidak mau mengganggu, lagipula aku hanya mengajaknya berjalan - jalan di sekitar sini, udara di pagi hari itu sangat sejuk." Sahut Gun.
"Apa tidak tidak masalah, mengajak Krist berkeliling?" Tanya Singto.
"Tentu saja tidak, itu bagus untuknya. Supaya dia tidak bosan, lalu terus mengurung diri, dia juga membutuhkan udara segar, dan juga supaya dia tahu bagaimana dunia luar." Jawab Gun yang di jawab anggukan mengerti oleh Singto.
"Jaga dia sebentar na, aku mau membangunkan P'Off terlebih dulu." Pinta Gun.
"Iya, aku akan menjaganya." Ucap Singto.
Gun menepuk pelan pundak Krist, sebelum bangkit dari duduknya, dan berjalan pergi meninggalkan Krist bersama dengan Singto.
Setelah Gun pergi, pria tampan itu mendudukan dirinya, di samping Krist, lalu mulai menatap wajah kekasihnya itu.
"Apa kau suka berkeliling di sekitar sini?" Tanya Singto.
"Jika iya, aku akan membawamu pergi setiap hari. Ayo kita masuk, disini dingin. Nanti kau bisa sakit." Tambah Singto.
Setelah mengatakan hal itu, Singto ingin menuntun kekasihnya itu supaya mengikutinya untuk masuk ke dalam rumah, tetapi Krist tidak bergerak sama sekali dari tempat duduknya saat ini, seolah tidak ingin mengikuti Singto.
Merasakan hal itu, pria tampan itu kembali duduk di samping Krist, dan mulai merapatkan jaket yang Krist kenakan, karena tadi tidak terpasang dengan baik, hal itu nanti bisa membuat kekasihnya itu kedinginan.
Singto mulai menggosokan - gosokan kedua telapsk tangannya, lalu menempelkannya pada kedua pipi Krist, dan melakukannya dengan secara berulang.
Mungkin karena ini adalah daerah perdesaan, dan belum terlalu banyak yang menghuni daerah ini, kemudian juga sebagian besar dari daerah ini adalah perkebunan dan juga pepohonan di sepanjang jalan, belum ada polusi yang berarti mencemari wilayah ini, membuat udara disini sangat sejuk, bahkan saat siangpun, udaranya masih sejuk.
Sementara Krist hanya terdiam dan menatap Singto, lagi - lagi entah kenapa pria manis itu, merasakan jika dirinya, merasakan dejavu dengan apa yang pria tampan itu lakukan padanya.
"Kau ini nong Sing, baru juga aku tinggal sebentar, sudah mulai memodusi Krist." Ujar Gun tiba - tiba.
"Bukan begitu P', udara disini sangat dingin, tapi Krist tidak mau aku ajak masuk kedalam." Sahut Singto.
"Biarkan saja, lagi pula jarang sekali Krist suka duduk disini." Ucap Gun sambil mendudukan dirinya di samping kiri Krist yang sedikit kosong.
Di lihatnya Krist yang menatap lurus ke depan, Gun menatap apa yang pria manis itu tatap saat ini, senyum pria mungil itu langsung merekah seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
[5]. This Love [ Singto x Krist ]
Fanfiction[ Completed ] Ini kisah tentang Krist pria manis yang keras kepala dan juga kasar yang bertemu dengan Singto pria dingin dan pendiam yang tiba - tiba entah ada angin apa bilang jika dia menyukai Krist. Cast utama : Perawat Sangpotirat ( Krist ) Prac...