Keesokan harinya, saat Krist terbangun dari tidurnya, pria manis itu merasakan ada seseorang yang tengah memeluk perutnya dengan posesif dari belakang, dan saat Krist menengokan kepalanya, terlihatlah wajah tampan kekasihnya yang masih tertidur pulas.
Sepertinya Singto kelelahan karena menjaganya semalaman, melihat hal itu membuat pria manis itu membalikan tubuhnya, untuk menatap lebih dekat wajah Singto.
Tangan Krist terulur untuk menyentuh wajah kekasihnya, tetapi saat jemari Krist hampir mengenai pipi Singto, pria tampan itu membuka matanya, sontak saja hal itu membuat Krist salah tingkah.
"Kau sedang apa?" Tanya Singto sambil mengerjap - ngerjapkan matanya.
Plakkk
"Auwww, Krist kenapa kau menamparku?" Tanya Singto sambil tersentak kaget saat tiba - tiba kekasihnya itu menampar pipinya.
"Ada nyamuk tadi disana, aku hanya ingin memukul nyamuk saja." Jawab Krist.
"Nyamuk? Sejak kapan disini ada nyamuk, selama aku tinggal disini, tidak pernah sedikitpun nyamuk menggigitku." Tukas Singto heran.
"Mana aku tahu buktinya tadi aku melihatnya." Pungkas Krist.
"Tadi kau mau menyentuhku, kan? Iya, kan. Karena kau ketahuan makanya kau pura - pura disini ada nyamuk?" Cecar Singto sambil menyeringai.
"Menyentuhmu, cih. Untuk apa, yang ada aku ingin memukul kepalamu, menyingkir sana." Sangkal Krist.
"Tidak mau, aku masih mau memelukmu." Ujar Singto sambil terus memeluk Krist dengan erat, tidak membiarkan pria manis itu lolos dari pelukanya.
"Ya. Lepaskan." Sahut Krist.
"Tidak akan." Ucap Singto.
"Dasar gila." Kata Krist kesal dan mencubit pinggang Singto.
"Sakit." Rengek Singto.
"Cepat lepaskan jika kau tidak ingin tersakiti lagi." Ancam Krist.
"Meskipun aku tersakiti, aku tidak akan pernah melepaskanmu, kau itu milikku." Sergah Singto.
"Benarkah? Kenapa aku tidak mempercayainya ya." Ujar Krist.
"Bagaimana aku harus membuktikannya?" Tanya Singto.
"Tidak tahu, kau harus mencari cara sendiri." Jawab Krist.
"Apa kau sudah baikan?" Tanya Singto sambil mengecek suhu tubuh Krist.
"Memang aku kenapa, memang aku sekarat, aku hanya demam kemarin malam." Jawab Krist.
"Tapi tetap saja, aku menghawatirkanmu." Ungkap Singto.
"Awas, aku mau mandi, lebih baik aku berjalan - jalan daripada di sini dengan pria tidak masuk akal sepertimu." Jelas Krist mencoba bangkit dari tidurnya, tetapi pria itu tetap saja tidak mau melepaskannya.
"Lepaskan P." Pinta Krist sambil meronta.
"Aku akan melepaskanmu, jika kau mau menciumku." Tawar Singto.
"Cih, cium saja sana tembok. Jangan aku." Tolak Krist.
"Kenapa? Kitakan sudah pernah melakukanya, waktu itu, dan kau membalasnya" Ingatkan Singto.
"Bukankah ku bilang jika aku tidak sengaja melakukannya, siapa yang membalas ciumanmu." Sangkal Krist.
Mendengar kekasihnya itu selalu menyangkal apapun yang di katakanya membuat Singto gemas, pria tampan itu sedikit menjauhkan tubuhnya dari kekasihnya, lalu menakup kedua pipi Krist, setelah itu mendongakan wajah kekasihnya itu, dan tanpa aba - aba apapun Singto langsung saja mencium bibir Krist.
KAMU SEDANG MEMBACA
[5]. This Love [ Singto x Krist ]
Fanfiction[ Completed ] Ini kisah tentang Krist pria manis yang keras kepala dan juga kasar yang bertemu dengan Singto pria dingin dan pendiam yang tiba - tiba entah ada angin apa bilang jika dia menyukai Krist. Cast utama : Perawat Sangpotirat ( Krist ) Prac...