Chapter 23: Pertengkaran

4.1K 478 164
                                    


"Untuk apa kau kesini?" Tanya Off tidak habis pikir saat melihat penampakan Tae, yang tiba - tiba ada di depan rumahnya tanpa di undang.

Bagaimana bisa pria itu tahu, jika Off dan yang lainnya ada di sini, meskipun Off tidak terlalu terkejut, buktinya saja Singto bisa kesini tanpa di undang dan sekarang justru kakak pria tampan itu yang datang ke tempatnya ini.

"Mencari adikku, dimana kau menyembunyikan dia." Jawab Tae dengan pandangan mengarah ke dalam rumah ingin mencari keberadaan adiknya.

Sungguh sebenarnya Tae malas untuk datang kesini, apalagi bertemu dengan Off. Orang yang paling dirinya tidak ingin temui selama ini, mendengar nama Off di sebut saja, Tae sudah muak.

"Menyembunyikan apa? Dia yang berjalan kesini sendiri, bukan aku yang menyembunyikannya." Ujar Off tidak terima, saat Tae berkata jika dia menyembunyikan Singto.

Jelas - jelas Singto yang datang kesini, untuk menemui adiknya, dan juga tidak mau pergi, saat Off menyuruhnya pergi. Pria tampan itu berkata jika dirinya ingin menjaga dan merawat Krist, jadi terpaksa Off membiarkannya.

Lagipula Off tidak tega pada adiknya, apa iya, dengan kondisinya yang sekarang seperti ini, masih saja Off membuatnya Krist sedih.

Meskipun adiknya tidak berbicara atau menunjukan sikap yang jelas, tetapi Off tahu jika Krist senang ada Singto yang menemaninya.

"Tapi dia disinikan, bukankah itu sama saja. Suruh dia keluar sekarang juga." Sahut Tae tidak memperdulikan penyangkal Off.

"Aku akan menyuruhnya keluar, tapi jangan pernah membuat ribut disini." Tukas Off mengingatkan Tae, tidak ingin pria itu membuat keributan disini.

"Oh, kenapa apa kau mulai takut padaku?" Tanya Tae dengan meledek.

"Adikku sedang sakit, jadi tutup mulutmu itu. Jika sampai kedatanganmu membuatnya tidak nyaman, aku akan membunuhmu." Jawab Off.

"Gun, tolong panggil Singto. Bilang jika Tae mencarinya." Tambah Off.

Setelah mendengar hal itu Gun yang daritadi ada di balik punggung Off, keluar dari belakang punggung kekasihnya, lalu dengan segera berjalan ke dalam rumah, untuk mengikuti apa yang Off perintahkan padanya.

Saat Gun pergi, ekor mata Off menatap kesal ke arah Tae, yang daritadi terus memperhatikan Gun.

"Kondisikan matamu itu, jika tidak ingin kau tidak bisa melihat lagi nantinya." Tukas Off yang mulai kesal, dengan tingkah lalu Tae.

"Ternyata seleramu mulai berubah." Cetus Tae menyeringai ke arah Off.

"Lalu apa itu urusanmu." Sergah Off tidak memperdulikan Tae.

"Tidak hanya saja, dia terlalu imut. Bagaimana jika kau berikan dia untukku." Ujar Tae.

Mata Off membola seketika, saat mendengar ucapan Tae, sepertinya Tae sudah mulai bosan hidup, berani sekali Tae berkata seperti itu, tepat di depan Off.

"Jangan bermain - main denganku, Tae. Dia itu milikku, jika sampai kau menyentuhnya sedikit saja, aku pastikan kau tidak bisa hidup lagi besok." Ancam Off.

"Tapi aku tidak takut dengan ancamanmu itu." Sergah Tae.

"Aku malas berdebat denganmu." Ujar Off kesal.

Berbicara dengan Tae itu hanya bisa membuatnya emosi, tidak pernah ada hal baik yang tercipta saat dirinya dan juga Tae bertemu, yang ada pasti cuma pertengkaran yang tercipta di antara mereka berdua.

"Kau tidak mengijinkanku masuk?" Ingatkan Tae pada Off yang daritadi tidak kunjung menyuruhnya masuk ke dalam, pria berkulit putih itu, hanya berdiri di ambang pintu, seolah menghalangi Tae masuk.

[5]. This Love [ Singto x Krist ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang