Cahaya matahari perlahan mulai memasuki cela jendela dari sebuah ruangan, keadaan di dalam sana sangat sunyi dan juga senyap, hanya terdengar suara detakan jam dinding yang memenuhi ruangan itu, dan terlihatlah ada seorang pria manis yang tengah tertidur dengan lelap di atas tempat tidur miliknya.
Pria manis itu menggeliat di dalam tidurnya, sebelum mulai memeluk guling yang ada di sebelahnya, namun ternyata yang di peluknya itu bukanlah sebuah guling melaikan seorang pria yang tengah berbaring di sebelahnya, dan saat ini pria itu justru balas memeluk pria manis itu dengan erat bahkan mendekapnya.
Merasakan hal itu langsung saja pria manis itu membuka matanya, langsung saja matanya membulat, saat melihat pria lain tengah berbaring di sampingnya, pria manis itu langsung mendorong pria itu hingga jatuh terguling di lantai.
"Krist!" Protes pria lain itu.
"Apa, kau yang mulai duluan memelukku P', apa kamarmu kebanjiran sampai kau tidur di kamarku." Tukas Krist kesal sambil melemparkan guling kepada pria itu.
"Oi. aku ini kakakmu, tidak baik kau berbuat seperti itu padaku." Ingatkan pria itu.
"Cukup P'Off, pergi dari sini. Aku malas berdebat denganmu, ini masih terlalu pagi tahu." Sergah Krist seraya menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya.
"Apa kau tidak bisa melihat ini jam berapa, nong? Cepat bangun, ini sudah siang." Ujar Off sembari menaiki tempat tidur adiknya, lalu menarik paksa selimut itu hingga terlepas dan membuangnya kelantai.
Setelah itu Off, langsung saja menarik Krist, supaya bangkit dari tidurnya, tidak memperdulikan Krist yang masih terus memejamkan matanya, tidak ingin tidurnya di ganggu oleh pria itu.
Melihat adiknya yang susah sekali di atur, Off menggedong Krist, lalu membawa pria manis itu ke dalam kamar mandi, setelah itu Off memasukan tubuh adiknya itu ke dalam bathup, dan kemudian mengisinya dengan air dingin.
Hal itu membuat Krist menajamkan matanya seketika saat air dingin itu mulai membasahinya, dan juga pakaian yang masih di kenakannya, sementara Off hanya memasang wajah tak berdosanya kepada pria manis itu.
Sungguh rasanya Krist ingin sekali membunuh Off, jika pria manis itu tidak ingat bahwa pria mengesalkan itu adalah kakaknya, apa salah Krist hingga mempunyai kakak yang tidak jelas seperti Off.
"P' kau mau mati, hah." Seru Krist tajam.
"Sebelum kau membunuhku, kau sudah mati tenggelam." Ujar Off setengah mencibir ke arah Krist.
"Sial! Kau mengganggu tidurku, awas saja kau." Sahut Krist sambil bangkit dari bathup, tetapi Off justru menahan kedua bahu Krist untuk kembali masuk kedalam bathup.
"Mau kemana kau, cepat mandilah, setelah itu baru turun kebawah." Ujar Off.
"Aku tidak mau." Sahut Krist tidak memperdulikan Off.
"Kau itu sudah basah? Apa kau mau tidur lagi? Dasar pemalas, cepat mandi atau aku akan menenggelamkanmu ke tengah laut, supaya kau di makan ikan hiu." Ancam Off.
"Ya. Kenapa kau menggunakan kelemahanku." Protes Krist.
"Aku tidak perduli, jika tidak mau mati tenggelam, turuti aku." Ujar Off setelah mengatakan itu pergi meninggalkan Krist.
Sekarang Krist sangat kesal pada ulah kakaknya yang mengesalkan itu, pria manis itu memukul - mukul air yang mengenangi bathup hingga membasahi rambutnya.
Setelah itu Krist bangkit dari dalam bathup, lalu melepaskan semua pakaian yang saat ini di kenakannya, kemudian dengan segera membersikan dirinya.
__________
Sementara di tempat lain, lebih tepatnya di ruang makan rumah itu, Off menghampiri seseorang yang saat ini tengah berada di meja makan, itu adalah kekasihnya yang kini sedang menyiapkan sarapan, Off memeluk pria mungil itu dari belakang, dan menempelkan kepalanya di bahu pria mungil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[5]. This Love [ Singto x Krist ]
Fanfiction[ Completed ] Ini kisah tentang Krist pria manis yang keras kepala dan juga kasar yang bertemu dengan Singto pria dingin dan pendiam yang tiba - tiba entah ada angin apa bilang jika dia menyukai Krist. Cast utama : Perawat Sangpotirat ( Krist ) Prac...