Chapter 13: Penyangkalan dan penyesalan

4.8K 547 153
                                    

Pagi hari itu Krist dan Singto sudah berada di pinggiran pantai yang terletak di dekat dermaga, Krist tengah sibuk bermain dengan pasir, dan membuat istana dari pasir putih pantai tersebut, sementara Singto yang kini melihatnya menjadi tidak habis pikir, karena kekasihnya itu, saat ini terlihat persis seperti seorang anak kecil, yang teropsesi dengan sebuah mainan baru.

Pria tampan itu dengan jail mengambil ember yang ada di samping Krist, lalu pria tampan itu berjalan ke arah air laut, setelah itu menampung air laut itu masuk ke dalam ember, kemudian berjalan mendekati arah Krist, dan menyiram istana pasir yang di buat Krist dengan air laut begitu saja.

Sontak saja Krist merasa kesal, dan memukuli Singto dengan sekop plastik yang di gunakannya untuk membuat istana pasir tadi, pria tampan itu langsung saja berlari, menghindari kekasihnya, yang saat ini terlihat sangat marah padanya.

Karena tidak bisa mengejar Singto, yang sudah berlari terlalu jauh dari hadapannya, Kristpun berpura - pura terjatuh dan berteriak kesakitan.

tentu saja, Singto langsung panik, dan menghampirinya, tetapi setelah itu dengan cepat Krist naik kepunggung Singto, supaya pria itu tidak bisa kabur lagi, kemudian Krist menarik telinga Singto dengan kencang, membuat kekasihnya itu merengek untuk di lepaskan, namun bukanya melepaskannya, pria manis itu justru tertawa.

"Sakit? Rasakan saja, siapa yang menyuruhmu menjailiku memang." Tukas Krist.

"Turun dari punggungku." Pinta Singto.

"Tidak, aku belum puas menyiksamu." Tolak Krist.

"Baiklah jika seperti itu." Ujar Singto.

"Ya. P'Sing hentikan!" Teriak Krist, saat Singto dengan sengaja mengerakan tubuhnya ke kiri dan ke kanan dengan kencang, hingga membuat Krist yang berada di punggungnya, hampir jatuh jika tidak berpegangan erat pada leher Singto.

"Tidak mau." Tolak Singto.

"Aku bisa jatuh nanti." Ingatkan Krist.

"Kau yang memulainya." Ucap Singto.

"P'Sing... Awas saja jika... Ahhhh."

Mendengar hal itu, Singto langsung membalikan badanya, dan melihat Krist yang saat ini terjatuh di atas pasir putih, langsung saja pria tampan itu berjongkok, dan ingin membantu Krist berdiri, tetapi pria manis itu justru menampik tangan kekasihnya dengan kesal.

"Apa ada yang terluka?" Tanya Singto khawatir.

"Tidak tahu." Jawab Krist sinis.

"Aku tidak tahu, jika kau akan jatuh sungguhan, tadi aku hanya ingin menggodamu saja." Ujar Singto merasa bersalah.

"Aku tidak perduli." Sungut Krist.

Singto menarik Krist untuk bangkit berdiri, lalu membersikan pasir yang menempel di tubuh, dan rambut pria manis tersebut, tetapi tetap saja Krist menatap Singto dengan kesal, sementara Singto hanya tersenyum manis pada kekasihnya itu.

_____________

Sementara di tempat lain. Tee, New dan juga Captain tengah menatap Singto dan Krist yang saat ini tengah bermain di pinggiran pantai, mereka berdua tampak akrab bahkan saling bercanda satu sama lainya.

Ya. Sejak mereka sampai kesini, mereka berdua menjadi lebih dekat daripada sebelumnya, bahkan terkadang membuat yang lain iri akan kedekatan mereka berdua.

"Aku iri pada mereka." Ujar Captain sambil bersender di bahu Tee.

"Apa yang kau irikan? Ajak saja White main bersama denganmu seperti mereka, apa susahnya itu." Sahut New tidak habis pikir.

[5]. This Love [ Singto x Krist ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang