Dengan terburu - buru Gun mulai memasukan semua barang yang di butuhkannya ke dalam mobil, sementara Singto hanya duduk diam dan tenang bersama dengan Krist. Tidak jauh dari tempat Gun berada saat ini.
Pria mungil itu tidak mengijinkan Singto, untuk menyentuh barang bawaannya, karena nanti itu bisa membuat Gun lupa pada apa yang ingin di bawanya. Tentu saja itu membuat Singto heran, namun pria tampan itu hanya diam saja, dan memilih menuruti Gun.
"Jangan heran dengan tingkahnya, karena tingkahnya bahkan lebih ibu - ibu komplek yang mau pergi perang." Cetus Off saat melihat kelakuan Gun.
"Papi, diamlah. aku sedang sibuk." Seru Gun.
"Kau hanya kesana sampai besokkan? Untuk apa barang sebanyak itu Gun." Ujar Off.
"Tidak ada yang tahu, apa yang akan datangkan? Jadi lebih baik aku menyiapkan segalanya." Ingatkan Gun.
"Kau itu.." Seru Off.
"Aku kenapa papi?" Tanya Gun dengan wajah polosnya.
"Tidak apa - apa, teruskan sajalah. Aku malas berdebat denganmu." Jawab Off malas menanggapi ucapan Gun.
"Aku juga malas." Ucap Gun.
"Kalian bisa sendiri? Karena aku tidak bisa ikut, jaga Krist baik - baik." Tanya Off.
"Iya. Aku dan Sing akan menjaganya." Jawab Gun.
"Emm. sebagai yang paling tua. kau harus menjaga mereka berdua, Gun." Ingatkan Off.
"Tua? Aku masih muda papi, masih imut dan juga lucu." Ujar Gun.
"Terserah kau sajalah." Sahut Off.
Bibir Gun langsung mengerucut mendengar hal itu, dan menatap ke arah kekasihnya, namun Off hanya diam saja karena malas bertengkar dengan Gun, justru pria berkulit putih itu kini mendudukan dirinya di samping Krist.
Tidak memperdulikan Gun, yang kini tengah menatap dengan kesal padanya, sementara Singto hanya diam saja melihat pertengkaran mereka berdua, karena sudah terbiasa akan hal itu.
"Jangan heran pada kami, nong Sing. Jika kau mau terus tinggal dengan kami, kuatkan hatimu na, karena kami akan selalu berdebat sepanjang waktu. P'Off tidak mau mengalah denganku, maka dari itu kami selalu seperti ini." Jelas Gun menatap Off sinis.
"Tidak mau mengalah? Aku tidak salah mendengarnya." Sergah Off tidak terima.
"Iya. Buktinya saja, apa yang kau ucapkan padaku barusan, jika kau mengalah, kau tidak akan berbicara seperti itu padaku." Cetus Gun.
Gemas dengan tingkah laku Gun yang mengesalkan, Off bangkit dari duduknya, lalu menarik kedua pipi Gun dengan kedua tangannya, tidak memperdulikan protes yang di berikan oleh pria mungil itu, tetapi Off tetap saja terus menariknya.
.
.
Saat ini Singto tengah mengemudikan mobilnya, menuju sebuah bukit yang di maksud oleh Gun, dan tempatnya cukup rumayan jauh dari rumah Off ternyata.
Apalagi tempatnya itu lebih masuk ke dalam perdesaan lagi, bahkan memasuki kawasan hutan, yang sepi dan juga sunyi.
Suasana di sepanjang jalan, juga terlihat sangat lengang, dan hanya dirinya saja yang menuju ke tempat itu saat ini, karena hal itu diam - diam Singto melirik ke arah Krist dan Gun, yang duduk di kursi belakang dari kaca depan mobilnya.
"Fokus ke jalan, nong." Ingatkan Gun, sambil berdecak kesal.
"Iya. P', apa kita tidak salah tempat P'?" Tanya Singto.
KAMU SEDANG MEMBACA
[5]. This Love [ Singto x Krist ]
Fanfiction[ Completed ] Ini kisah tentang Krist pria manis yang keras kepala dan juga kasar yang bertemu dengan Singto pria dingin dan pendiam yang tiba - tiba entah ada angin apa bilang jika dia menyukai Krist. Cast utama : Perawat Sangpotirat ( Krist ) Prac...