Chapter 10: Liburan

4.9K 557 139
                                    

Seperti hari biasanya pagi hari ini Off berjalan menuju kamar adiknya, tentu saja untuk membangunkan Krist yang pemalas itu, namun saat tiba di sana Off kaget karena kamar adiknya itu kosong.

Adiknya tidak ada di atas tempat tidurnya, yang ada di sana justru hanya sebuah koper, apa sekarang adiknya berubah menjadi sebuah koper?

Bagaimana bisa padahal Off tidak mengutuknya, jadi mana mungkin Krist berubah menjadi sebuah koper, saat Off berjalan ke arah balkon kamar adiknya dari arah kamar mandi terdengarlah suara gemericik air yang mengalir, Off yakin jika saat ini Krist sedang mandi.

Sungguh Off tidak percaya dengan apa yang di lihatnya kali ini, dia tidak sedang bermimpikan? Atau jangan - jangan Off tengah berhayal sekarang.

Tidak lama bunyi air itu perlahan menghilang, dan kemudian terdengarlah langkah kaki seseorang yang berjalan dari dalam kamar mandi, sebelum kenop pintu kamar mandi itu terbuka, dan keluarlah Krist dari dalam kamar mandi, pria manis itu bertelanjang dada, dan hanya menggunakan handuk yang menutupi pinggangnya sampai paha.

"Astaga! P' kenapa kau ada di situ?" Tanya Krist kaget, saat melihat Off duduk di atas tempat tidurnya, dan menatapnya dengan mengintimidasi sekarang.

"Kau mau pergi kemana?" Tanya balik Off tanpa mau menjawab pertanyaan Krist.

"Liburan." Jawab Krist.

"Kemana?" Tanya Off.

"Aku tidak tahu, aku hanya mengikuti temanku, sudah jangan banyak tanya." Jawab Krist.

"Kau tidak boleh pergi." Ujar Off.

"Aku tetap mau pergi, tidak perduli meskipun kau tidak mengijinkannya." Sahut Krist tidak memperdulikan Off.

"Ya, kau itu susah sekali diatur." Tukas Off.

"Memang aku perduli, urusi saja itu si kutu jangan perdulikan aku, pergi sana." Usir Krist tetapi Off masih tidak bergeming di tempatnya duduk.

Pria manis itu menghampiri kakaknya, lalu menyeretnya untuk keluar dari kamarnya, Krist mendorong Off lalu dengan cepat, kemudian menutup pintu kamarnya, tidak memperdulikan kakaknya itu yang saat ini tengah menggedor - gedor pintunya dengan brutal.

Setelah itu Krist berjalan menuju ke arah lemarinya, dan memilih pakaian yang ingin di pakainya untuk pergi, setelah mendapatkan apa yang dirinya mau, pria manis itu dengan segera memakai pakaian itu.

.

.

.

"P' sebenarnya kita ada dimana?"

Itulah yang di tanyakan Krist kepada New saat pesawat yang mereka tumpangi mendarat di sebuah tempat asing yang tidak Krist ketahui sebelumnya, ya salahnya Krist tidak bertanya kepada mereka, kemana ketiga temanya akan mengajaknya pergi.

"Sudah kau diam saja, aku tidak akan memberitahumu, bisa - bisa kau nanti pulang sendirian tanpa memberitahu kami." Ujar New.

"Kenapa kau daritadi menyempil di antara kami, kau tidak lihat jika kekasihmu itu sedang bersama gadis itu." Keluh Tee pada Krist yang daritadi menyempil di antaranya, dan juga New, seperti anak yang tidak mau lepas dari induknya.

Ekor mata Krist menatap ke arah samping, dimana Singto tengah mengobrol dengan Cherreen tanpa memperdulikannya, tentu saja Krist kesal karena diabaikan.

"Biarkan saja." Ujar Krist mencoba tidak memperdulikan kedua orang yang merusak pemandanganya itu.

"Kenapa wajah kalian sangat tegang? Kita mau liburan bukannya berperang." Ucap Captain saat melihat wajah ketiga sahabatnya itu murung.

[5]. This Love [ Singto x Krist ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang