Chapter 19: Sebuah kejadian

4.2K 481 158
                                    

Sejak hari itu Singto tidak pernah lagi, bertemu dengan Krist, tidak ada satu kabarpun yang di dengarnya dari kekasihnya tersebut, pria tampan itu tidak tahu kemana Off membawa kekasihnya malam itu.

Singto memandangi ponsel miliknya, berharap Krist akan memberinya kabar ataupun menelponnya, meskipun sampai hari ini, semua itu tidak terjadi.

Tetapi Singto tidak mau berhenti berharap, tidak mau mengikuti permintaan kakaknya yang menyuruhnya untuk melupakan Krist, dan mencari seseorang yang baru.

Apa Tae pikir semuanya bisa segampang itu?

Jika bisa segampang itu, kenapa tidak daridulu saja Singto melakukannya, saat Krist terus saja menolaknya dulu.

"Jangan melamun, nanti ada roh jahat yang memasukimu." Cetus New.

"Krist tidak menghubungimu?" Tanya Singto.

"Memberimu kabar saja tidak, apalagi aku." Jawab New.

"Aku merindukannya." Ungkap Singto sambil menyenderkan kepalanya di bahu New.

"Kau pikir bahuku ini tempat bersender? Menjauh sana." Keluh New.

"Aku harus bagaimana sekarang?" Tanya Singto.

"Entahlah, diakan sudah tidak kuliah disini lagi, dan juga pergi entah kemana, kenapa tidak kau coba kerumahnya saja." Jawab New.

"Tapi P'Tae pasti akan mencincangku hidup - hidup, jika sampai tahu aku kesana." Tukas Singto.

"Jangan sampai dia tahu bodoh, jika bukan karena kau mengadu pada paman dan bibi, P'Tae pasti tidak akan melepaskanmu sekarang." Pungkas New.

"Bantu aku." Bujuk Singto.

"Apa kau tahu terakhir kali aku membantumu, P'Tae hampir saja membunuhku." Ingatkan New.

"Tapikan ada Earth yang membelamu, jadi tidak salahkan aku menyuruhmu merayu dia, kau bisa selamat dari P'Tae." Cetus Singto yang mendapat pukulan kesal di kepalanya dari New.

"Aku yakin, jika kau bisa menjual saudaramu, kau pasti bisa menjual kami semua, demi keuntunganmu." Tukas New kesal.

"sayangnya, kalian semua tidak laku, apalagi kau, aku kasian pada yang membelimu, karena kau terlalu banyak makan." Cela Singto.

"Dasar kau itu tidak tahu terima kasih, padahal aku sudah membuang harga diriku, dan membujuknya untuk melepaskanmu waktu itu." Jelas New.

"Baiklah, terima kasih." Tukas Singto.

"Kenapa rasanya, kau mengucapkannya dengan tidak ikhlas." Pungkas New.

"Serba salah aku berbicara denganmu, aku cemas pada Krist, aku rindu padanya, entah kenapa aku merasa ada sesuatu yang terjadi padanya." Ungkap Singto.

"Apa yang terjadi?" Tanya New.

"Entahlah." Jawab Singto dengan lemas.

"Cobalah mencari tahu tentangnya, aku juga khawatir, tapi aku takut jika kakaknya akan mengusirku nanti, karena aku saudaramu, bersaudara dengan kalian itu hanya membawa masalah saja." Keluh New.

"Kau juga, melihat wajahmu saja itu sudah membuatku terkena masalah." Balas Singto.

.

.

.

Meskipun ragu, Singto melajukan mobilnya menuju ke rumah Krist, setelah pulang kuliah, Singto tidak perduli dengan Off, mau pria itu marah atau memukulnya juga Singto tidak memperdulikan hal itu, tetapi Singto teringat ucapan New sebelum dirinya memutuskan untuk ke rumah Krist tadi.

[5]. This Love [ Singto x Krist ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang