Siang hari itu, Singto menepikan mobilnya di depan gerbang rumah Krist, menunggu kekasihnya itu untuk keluar dari dalam rumahnya, karena hari ini mereka berdua ingin berangkat ke kampus bersama.
Tidak perlu waktu lama pria tampan itu untuk menunggu kekasihnya, kini Singto sudah melihat Krist sedang berjalan ke arahnya, bersama dengan Gun yang mengantarnya sampai di depan gerbang.
Singto membuka kaca mobilnya, saat Gun mengetuk kaca mobilnya, seperti ada sesuatu yang ingin di katakan Gun padanya.
"Ada apa P'?" Tanya Singto.
"Tidak, aku hanya ingin berkata jaga dia baik - baik." Jawab Gun.
"Iya. Aku pasti menjaganya." Ujar Singto.
Setelah berkata seperti itu Gun langsung berjalan ke samping, lalu membukakan pintu mobil untuk Krist, yang kini masih berdiri diam di depan mobil Singto.
Sungguh saat ini Gun merasa jika dirinya seperti seorang ibu yang tengah mengantarkan anaknya untuk pergi bersekolah, dan bahkan berbicara padanya kekasih anaknya supaya menjaganya dengan baik.
Setelah Krist menaiki mobil, Gun langsung melambaikan tangannya ke arah Krist, dan Krist yang melihatnya juga ikut melambaikan tangannya kepada Gun, sebelum mobil yang Krist dan Singto tumpangi pergi meninggalkan rumah Krist.
Di dalam mobil Singto diam - diam melirik Krist yang saat ini duduk di sampingnya, dengan raut wajah tidak tenang.
"Apa kau belum siap? Jika belum kita bisa kembali lagi." Ujar Singto.
"Aku tidak apa - apa." Sahut Krist.
"Jangan terlalu memaksakannya." Kata Singto.
"Aku tidak apa - apa." Tenangkan Krist.
"Jika ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu, beritahu aku. Jangan menyimpannya sendirian." Ingatkan Singto.
"Iya." Ujar Krist pada Singto.
Salah satu tangan pria tampan itu menggenggam tangan Krist, ingin mencoba menguatkan kekasihnya tersebut.
.
.
.
New melirik jam tangannya dengan cemberut, lalu menyenderkan dirinya untuk bersandar di dinding, saat ini pria manis itu sedang menunggu Krist, yang masih ada kelas.
Karena Singto tidak bisa menunggunya, jadi pria tampan itu menyuruh sepupunya, untuk menjaga Krist sampai dirinya sampai kelasnya selesai nanti.
Tidak lama kemudian kelas itu berakhir, dan Krist keluar paling terakhir sendiri, dengan memeluk buku yang ada di pelukannya dengan erat. Lalu mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan Singto, namun tidak menemukannya.
"Krist..." Panggil New.
Mendengar ada seseorang yang memanggil namanya pria manis itu, menengokkan kepalanya ke arah New dengan hati - hati, seraya menatap New dengan cermat.
"P'New.." Ujar Krist.
"Emm, ini aku memang siapa lagi, apa ada seseorang yang memiliki wajah sepertiku." Sahut New menghampiri Krist.
"Dimana P'Sing?" Tanya Krist.
"Dia masih ada kelas, kenapa kau merindukannya." Jawab New.
"Tidak." Ujar Krist.
"Ck, aku tidak percaya." Sahut New.
"Ayo. Kita kekafetaria aku lapar." Ajak New sambil menarik tangan Krist, untuk mengikutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[5]. This Love [ Singto x Krist ]
Fanfiction[ Completed ] Ini kisah tentang Krist pria manis yang keras kepala dan juga kasar yang bertemu dengan Singto pria dingin dan pendiam yang tiba - tiba entah ada angin apa bilang jika dia menyukai Krist. Cast utama : Perawat Sangpotirat ( Krist ) Prac...