Bab 3

1.9K 84 0
                                    

" Winny! " Seru Bella dengan suara cerianya.

Mendengar namanya disebut, Winny sontak menoleh dan mendapati sosok sahabatnya yang tengah bergelanyut manja dengan seorang pria tampan yang demi apapun tidak terlihat asing baginya.

Deg....

Kedua mata hazel Jack spontan melebar begitu melihat sosok gadis yang kini berada di hadapannya. Dia sangat yakin bahwa gadis itu adalah gadis yang menabraknya di lorong hotel dan menggunakan tubuhnya sebagai pelindung tanpa persetujuan dirinya, tapi yang lebih meyakinkannya lagi adalah kedua mata berwarna keemasan milik gadis itu.

" Kau...kau gadis yang menabrakku saat itu bukan? "

Mendengar pertanyaan yang terlontar dari bibir merah Jack, Winny sontak bersedekap lalu menatap lekat ke arah Jack dengan pandangan angkuh. " Ya, kau benar. "

Sebelah alis Jack sontak terangkat ketika mendengar jawaban santai Winny yang terdengar begitu menyebalkan di telinganya, wajah gadis itu boleh cantik tapi tidak dengan kepribadian yang dimiliki gadis itu. Bahkan Jack berani bertaruh bahwa dia tidak akan bisa sepemikiran dengan gadis seangkuh itu.

" Eh, kalian sudah saling mengenal? " Tanya Bella dengan ekspresi terkejutnya begitu tahu bahwa Jack dan Winny seakan telah mengenal satu sama lain.

" Tidak. " Jawab Jack dan Winny secara bersamaan yang justru membuat keduanya saling menatap satu sama lain.

Melihat hal itu, Bella sontak tertawa sebelum akhirnya berdeham. " Ehm...aku sudah bilang bukan kalau hari ini aku berniat untuk mengenalkan kakak laki-lakiku padamu? "

" Ya, tunggu jangan bilang kalau.... "

Bella mengangguk tepat ketika Winny belum sempat menyelesaikan ucapannya. " Perkenalkan dia kakakku, Jack Lingston. Presdir dari Diamond Coorporation sekaligus wakil presdir dari J Group. "

Untuk yang pertama kalinya dalam hidup Winny, dia sungguh tidak tahu harus bereaksi bagaimana untuk menanggapi ucapan Bella. Karena jujur saja, dia tidak menyangka bahwa pria yang dengan mudahnya dia jadikan pelindung dari kejaran bodyguard ayahnya ternyata adalah salah satu dari 10 konglomerat terkaya di dunia.

" Jack, perkenalkan dia sahabat sekaligus presdir agency-ku, Winny Westron. "

Kali ini bukan hanya Winny yang tidak mampu bereaksi akan fakta yang baru saja didengarnya, karena kini Jack bahkan tidak dapat berkata apapun ketika tahu bahwa gadis cantik menyebalkan yang berada di hadapannya ini adalah sahabat sekaligus atasan Bella, satu-satunya adik perempuan yang dimilikinya.

" Entah mengapa aku merasakan firasat baik. " Batin Winny yang kemudian tersenyum miring begitu melihat wajah tampan Jack.

" Entah mengapa aku merasakan firasat buruk. " Batin Jack begitu melihat senyum miring yang kini membingkai wajah cantik Winny.

_____

Jack merasa bahwa dari awal kedatangannya ke Los Angeles adalah suatu kesalahan terbesar yang pernah dilakukannya. Bahkan, jika dia boleh mengulang waktu maka dia akan dengan senang hati menolak undangan yang diberikan Bella padanya.

Tapi sayang, nasib sialnya seakan telah terancang dengan sempurna hingga membuat Jack hampir tidak memiliki pilihan apapun yang dapat membuatnya terbebas dari iblis cantik yang kini tengah berjalan anggun disisinya.

" Tersenyumlah. " Bisik Winny dengan senyum manis yang masih membingkai wajah cantik miliknya begitu acara catwalk telah usai dan kali ini gilirannya untuk berjalan di atas panggung demi berterima kasih pada semua tamu undangan yang telah hadir.

" Kau pikir siapa yang bisa tersenyum ketika dirinya harus berjalan berdampingan dengan iblis licik sepertimu, hah?! " Jack balas berbisik dengan rasa frustasi akan nasib sialnya.

Bagaimana tidak jika beberapa menit yang lalu Winny, si iblis licik itu tiba-tiba meminta Jack untuk menjadi pasangan gadis itu selama berada di atas panggung.

Dan ketika Jack menolak permintaan gadis itu, kontrak agency milik Bella justru menjadi ancaman yang bagai senjata mutlak bagi dirinya.

" Iblis licik, hm? Bukankah pengusaha seperti dirimu pun bisa berubah menjadi seperti diriku demi mencapai sesuatu yang diinginkan?! " Balas Winny dengan senyum miringnya yang demi apapun ingin membuat Jack berteriak kesal saat itu juga.

" Cih, berhenti mengatakan sesuatu seolah kau mengenal diriku. " Bisik Jack lagi dengan nada tidak suka.

Mendengar hal itu, Winny hanya diam dan tersenyum penuh misterius. Sedangkan Jack bisa merasakannya, merasakan sesuatu yang lebih buruk akan menimpa dirinya tidak lama lagi.

Dan tepat seperti yang telah Jack duga sebelumnya, selang beberapa saat begitu dirinya juga Winny turun dari panggung. Gadis itu dengan cepat menarik dasi hitamnya dan berbisik tepat di telinga Jack dengan senyum miringnya.

" Jadilah kekasihku, Jack Lingston. "

_____

" Ini benar-benar mimpi buruk!! " Seru Jack begitu dirinya masuk ke dalam mobil sport hitamnya dan memukul kemudinya dengan kasar.

Gadis itu, Winny Westron bukanlah nona muda yang hanya mengandalkan wajah cantik juga tubuh indah yang dimilikinya itu untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Tapi gadis itu justru lebih mengandalkan otak briliantnya demi mendapatkan sesuatu yang diinginkannya. Sama seperti yang baru saja dilakukannya pada Jack beberapa saat yang lalu.

" Sialan! Beraninya dia mengancam diriku dengan menggunakan Bella! " Seru Jack yang kemudian menginjak pedal gasnya dengan cepat, membuat mobil sportnya melaju dengan kecepatan di atas rata-rata.

Flashback on.

" Jadilah kekasihku, Jack Lingston. "

Jack yang mendengar ucapan teramat gila Winny sontak melebar tidak percaya. " Kau pikir aku mau! " Serunya yang kemudian menggeleng lalu berniat pergi meninggalkan Winny seorang diri, jika saja gadis itu tidak lebih cepat menahan lengannya.

" Kau yakin akan menolakku? " Tanya Winny yang sontak membuat Jack tersenyum sinis ke arahnya.

" Tentu saja, lagipula aku bukan tipe pria yang tertarik dengan sebuah hubungan, terlebih jika gadis itu adalah dirimu. "

Winny tertawa ketika mendengar ucapan Jack yang justru membuatnya semakin menginginkan pria seperti Jack. " Meski pada akhirnya Bella harus rela kehilangan pekerjaan yang diimpikannya? "

Rahang Jack spontan mengeras begitu mendengar nama Bella disebut dan yang lebih parahnya lagi, dia sangat tahu bahwa Winny tengah mengancamnya dengan menggunakan Bella.

" Kau pikir Bella tidak bisa menemukan agency lain selain dirimu, hm?! " Sinis Jack yang sebisa mungkin bersikap tenang dan berusaha tidak terjebak ke dalam permainan Winny.

Namun lagi-lagi, Winny kembali tertawa dan menepuk bahu Jack dengan penuh prihatin.

" Aku tidak menyangka bahwa pengusaha sukses seperti dirimu bisa juga bersikap bodoh seperti ini. Apa kau lupa jika agency-ku adalah salah satu agency yang paling berpengaruh di industri hiburan. "

" Kau.... "

" Jadi berhenti bersikap jual mahal dan jadilah kekasihku seperti yang kuminta jika kau tidak ingin adik kesayanganmu itu kehilangan pekerjaan yang dicintainya. " Potong Winny dengan wajah teramat datar dan dingin yang mampu membuat Jack merasa bungkam saat itu juga.

Flashback off.

Jack merasa begitu kesal sekaligus frustasi jika dirinya kembali mengingat ancaman Winny yang demi apapun terpaksa membuatnya tunduk dan menuruti permintaan gadis itu.

Karena lebih dari apapun, Jack lebih rela mengorbankan dirinya sendiri demi kebahagiaan Bella meski pada akhirnya dia harus terperangkap ke dalam permainan seorang iblis cantik bernama Winny Westron itu.

_____

#happy reading, guys!!! Jgn lupa vommentnya wkwk 😊😉

Just Say 'YES', Jack!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang