Bab 24

920 49 8
                                    

" Kau pikir aku akan mempercayai semua ucapanmu, bahkan apa yang baru saja kau ucapkan padaku justru semakin membuatku percaya bahwa kau benar-benar seorang gadis kurang ajar yang berusaha memanfaatkan Jack dengan menggunakan diriku sebagai ancaman. " Ucap Bella dengan tatapan tajamnya.

Begitu mendengar semua ucapan Bella, Winny sontak tersadar bahwa dia tidak akan bisa mengembalikan kepercayaan Bella padanya. Meski begitu, apa semuanya akan berakhir begitu saja?! Tidak!! Winny bukanlah seorang gadis yang mudah menyerah, tapi yang menjadi masalahnya adalah apa yang harus dilakukannya saat ini?!

" Listen, Bel....aku... "

Brakkk....

Belum sempat Winny menyelesaikan ucapannya, sosok Jack yang datang dari balik pintu yang terbuka dengan kasarnya sontak membuat Winny juga Bella terdiam.

" Semuanya baik-baik saja, bukan? " Tanya Jack dengan nada ragunya, karena jujur saja dia tidak yakin bahwa semuanya terlihat baik-baik saja dengan suasana mencekam diantara Winny dan Bella.

" Baik-baik saja?! Apa kau bodoh, Jack?! " Ketus Bella yang sontak menghampiri sosok Jack dengan ekspresi marahnya.

" What do you mean, Bel? " Jack kembali bertanya dengan senyum kaku yang kini menghias wajah tampannya.

" Berhenti berpura-pura bahwa kau tidak mengerti apa maksudku, Jack. Berhentilah sebelum aku benar-benar marah dan tidak akan pernah memaafkanmu. " Ucap Bella dengan nada dinginnya yang mampu membuat Jack terdiam.

Menarik nafas dalam-dalam, Jack berusaha menggenggam kedua jemari mungil milik Bella dan berusaha tersenyum  meski sulit. " Baiklah, aku tahu apa yang kau maksud. Aku minta maaf, tidak seharusnya aku membohongimu tapi kumohon dengarkan aku sekali ini saja, Bel. Aku mencintai Winny begitu juga dengannya yang mencintaiku, tidak ada lagi kebohongan diantara kami. "

Bella menggeleng dengan kedua matanya yang mulai berkaca-kaca, sudah cukup Jack berkorban demi pekerjaan yang dicintainya. " No, Jack. Kamu tidak perlu kembali berbohong demi diriku. Mulai detik ini aku akan mengundurkan diri dari dunia entertaiment, karena itu jangan lagi berkorban demi diriku. "

Baik Jack maupun Winny sontak terkejut dengan keputusan yang baru saja dibuat oleh Bella, gadis itu sungguh mencintai pekerjaannya sebagai model tapi sekarang dengan tiba-tiba dia memutuskan untuk mengundurkan diri?!

" No, Bella! Kamu tidak perlu..... "

" Just shut up your mouth, bitch! " Potong Bella yang hampir saja menampar sebelah pipi Winny jika saja Jack tidak lebih dulu mencekal tangannya.

" Stop it, Bella Lingston! " Seru Jack dengan ekspresi marahnya.

Melihat ekspresi marah Jack, Bella sontak menarik tangannya dengan kasar dari cekalan Jack. Dia sungguh tidak percaya bahwa saudara laki-lakinya itu justru lebih memilih untuk membela wanita yang jelas-jelas memanfaatkan dirinya.

" Untuk kali ini saja....kumohon tinggalkan dia demi diriku, Jack. Jika kau bisa melakukannya maka aku tidak akan pernah meminta apapun lagi darimu. "

" ..... "

" Please, Jack!! " Bella berseru dan memohon, menghiraukan air mata yang semakin membuat pandangannya memburam.

Jack menggeleng pelan menjawab permohonan Bella, dia tidak akan mampu meninggalkan Winny, dia terlalu mencintai gadisnya, bahkan dia tidak tahu bagaimana dirinya jika dia sampai kehilangan sosok Winny di kehidupannya.

" Aku tidak bisa, sudah kubilang bahwa aku mencintai Winny. "

Untuk beberapa saat Bella hanya terdiam dengan air mata yang mulai jatuh membasahi kedua pipinya. " Apa itu artinya kau lebih memilih dirinya dibanding satu-satunya keluarga yang kau miliki? Jika ya, maka jangan harap bahwa kau bisa melihatku lagi, Jack. " Ucap Bella yang kemudian berbalik pergi meninggalkan Jack yang seketika panik.

" Bukan itu maksudku! Dengarkan penjelasanku dulu, Bel! " Seru Jack yang berniat untuk mengejar Bella namun terhenti begitu teringat oleh Winny yang berada di belakangnya.

" Pergilah, aku akan menunggumu disini, Jack. " Ucap Winny dengan senyum kecil yang menghias wajah cantiknya yang terlihat sedih.

" But.... "

Winny berjalan menghampiri sosok Jack dan sedikit berjinjit untuk sekedar memberi ciuman singkat pada Jack. " Just go... " Bisiknya dengan senyum kecil yang terukir di wajah cantiknya.

" Thank you.. " Balas Jack yang kemudian berlari mengejar Bella, meninggalkan sosok Winny yang sontak menangis sedih di balik tubuhnya.

_____

Jack menarik pergelangan tangan Bella dengan cepat, hingga tubuh mungil Bella membentur dada bidangnya. " Kumohon jangan seperti ini, Bel. Please... " Lirih Jack yang sontak memeluk tubuh mungil Bella dengan begitu eratnya. " Kau tahu bukan aku tidak bisa kehilanganmu...hanya kau satu-satunya keluarga yang kumiliki... "

" Kalau begitu tinggalkan Winny, Jack! Dia bukan gadis yang baik untukmu, dia hanya memanfaatkanmu! Kehadirannya hanya akan membuatmu terluka! "

" Terluka?! Apa maksudmu, Bel?! "

" Apa kau ingat saat kejadian di Los Angeles?! Apa kau ingat alasan bagaimana phobia-mu tiba-tiba kambuh saat itu?! Itu semua karena Winny mengajakmu ke pantai, bukan?! "

Deg...

Jack sontak terkejut begitu mendengar ucapan Bella, seharusnya gadis itu tidak akan tahu bagaimana phobia-nya bisa kambuh saat itu karena dia memang sengaja tidak memberitahu Bella.

" Apa kau terkejut darimana aku tahu hal itu?! " Tebak Bella dengan nada sarkatisnya. " Winny, gadis itu bahkan tidak tahu bagaimana terlukanya dirimu ketika harus pergi ke tempat yang membuatmu teringat dengan semua luka lamamu! "

" Wajar saja dia tidak tahu, karena aku memang sengaja tidak memberitahunya. "

" Kenapa?! Kenapa kau tidak memberitahu semua penderitaanmu selama ini?! Kenapa kau tidak membagi cerita tentang masa kecilmu yang menyakitkan pada kekasihmu sendiri, hah?! "

" Itu.... "

" Itu semua karena kau masih belum cukup mempercayai dirinya! Jika kalian memang sepasang kekasih maka sudah seharusnya kalian saling mempercayai satu sama lain! " Bella kembali berseru sebelum berbalik dan berniat untuk pergi meninggalkan Jack. " Kau bukannya mencintai Winny tapi kau hanya terpaku pada perintah gadis itu, Jack. " Lirih Bella yang kemudian benar-benar pergi meninggalkan Jack seorang diri.

Disisi lain, dibalik rindangnya pepohonan, seulas senyum penuh kepuasan spontan membingkai wajah tampan Jimmy yang merasa begitu puas ketika menyaksikan benih-benih kehancuran seorang Jack Lingston.

Tidak hanya hubungan Jack dan Winny yang berada di ujung tanduk mengingat betapa marahnya Bella Lingston, namun Jimmy juga mendapatkan satu lagi informasi yang sungguh membuatnya tertarik untuk lebih mengetahui masa lalu Jack.

" Phobia, pantai, dan masa kecil yang menyakitkan....semuanya terlihat begitu menarik untuk diselidiki. " Gumam Jimmy yang kemudian melangkah pergi.

_____

Jack kembali ke dalam rumah mewahnya dengan wajah muram, namun begitu melihat sosok Winny yang menyambutnya dengan senyum kecil sontak membuat Jack tersenyum tipis sebelum memeluk tubuh mungil gadisnya itu dengan erat.

" Apa yang harus kulakukan, Win? Bella....dia menyuruhku untuk pergi meninggalkanmu... " Ucap Jack yang semakin menenggelamkan wajahnya tepat di bahu mungil Winny.

Winny hanya bisa memeluk tubuh kekar Jack yang terlihat begitu rapuh ketika mendengar semua ucapan pria itu, karena kini Winny bahkan tidak mampu untuk berkata apapun.

_____

#hai!! author kembali dgn teaser lgi yg sekiranya cocoklah buat bab kali ini wkwk

Just Say 'YES', Jack!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang