Jack menghentikan laju mobil sport merahnya tepat ketika lampu berganti merah, gelapnya langit kota New York kini seolah menjadi salah satu perwujudan bagaimana hidup Jack ketika Winny telah sepenuhnya menghilang dari kehidupannya. Jack menatap kosong ke arah jalanan yang berhiaskan para pejalan kaki yang berusaha menyeberang jalan di hadapannya.
" Oh my... "
Deg...
Kedua mata hazel milik Jack seketika melebar begitu melihat sosok gadis yang berbalutkan syal putih kini tengah menunduk untuk mengambil ponselnya yang terjatuh. Rambut panjang berwarna blonde juga kulit putih yang seputih salju, gadis itu sungguh mirip dengan sosok Winny yang berada di ingatan Jack.
Bibir merah Jack terbuka, seolah ingin mengatakan sesuatu meski pada akhirnya dia kembali mengatupkan mulutnya dan menginjak pedal gasnya dengan cepat begitu lampu telah berganti hijau.
_____
" Aku tidak menyangka bahwa aku akan kembali bertemu denganmu, Jack. " Gumam Cloe dengan senyum manis yang kini membingkai wajahnya tepat ketika kedua mata birunya menemukan sosok Jack yang kini tengah melangkah pasti menuju ruang VIP yang berada di sudut bar.
Jack menghempaskan tubuhnya yang terasa begitu lelah di atas sofa dengan sebelah tangan yang memijit pangkal hidungnya, suara musik bar yang berdentum keras seolah membuat kepalanya semakin berdenyut.
" Long time no see, Jack. " Ucap Cloe masih dengan senyum manis yang membingkai wajahnya, perlahan dia duduk disisi Jack yang terlihat menatapnya dengan kedua mata menyipit.
" Siapa kau? " Jack bertanya dengan kedua mata menyipit, sejak kedatangannya di bar beberapa menit yang lalu dia sama sekali tidak memesan pelayanan apapun selain whisky yang berada di atas meja.
Mendengar ucapan Jack yang sangat jelas telah melupakan dirinya sontak membuat bibir mungil Cloe mengerucut kesal. " Ck, kamu serius telah melupakanku? "
Jack memutar bola matanya dengan malas, dia paling benci dengan para gadis yang dilihat sekilas saja sudah terlihat murahan. " Maaf nona, kurasa aku melupakanmu karena kau tidak termasuk ke dalam daftar seseorang yang harus kuingat. " Balas Jack dengan wajah datarnya yang sungguh membuat Cloe seketika terdiam.
Untuk beberapa saat lamanya, Cloe terlihat mematung dengan ekspresi tidak terbacanya hingga di detik berikutnya dia justru tersenyum miring sebelum mengambil gelas kosong yang berada di atas meja kemudian mengisinya dengan whisky lalu meminumnya dalam sekali teguk.
Jack yang melihat aksi gadis itu sontak melebar tidak percaya, bagaimana bisa gadis itu dengan tidak tahu malunya meminum whisky yang telah dipesannya tanpa meminta izin terlebih dahulu.
" Fine, kau boleh mengambil.....hmphh... "
Belum sempat Jack menyelesaikan ucapannya, kedua mata hazel miliknya spontan melebar tidak percaya ketika gadis itu dengan tiba-tiba mencium bibirnya dan membuatnya meminum whisky yang berada di dalam mulut gadis itu.
Cloe tersenyum miring ketika berhasil membuat Jack terkejut dengan aksinya, ini bukan kali pertama dia melakukannya tapi tepat ketika dia bertemu dengan Jack untuk yang pertama kalinya, aksi Cloe inilah yang mampu membuat Jack mengakui kemampuannya sebagai seorang gadis licik yang mempesona.
" Cloe...Poland... " Gumam Jack yang kini menatap kedua mata biru Cloe dengan tajam.
" Akhirnya kamu mengingatku, Jack. " Balas Cloe yang kemudian mengecup sudut bibir Jack untuk sekedar menghapus jejak whisky yang tersisa.
" Kau masih saja gadis licik seperti dulu, Cloe. " Ucap Jack yang berniat bangkit dan meninggalkan Cloe, dia tidak ingin bersama dengan gadis itu lebih lama lagi.
Jack tahu bahwa hubungannya dengan Winny telah berakhir sejak hari dimana gadis itu memutuskan untuk pergi dari hidupnya, meski begitu...bersama dengan gadis lain disaat hatinya masih menjadi milik gadis itu seutuhnya seolah menjadikan Jack pria brengsek yang telah mengkhianati kepercayaan Winny.
Cloe menahan lengan Jack begitu pria itu berniat untuk pergi meninggalkan dirinya. " Don't go, Jack. I miss you so much. " Ucap Cloe yang kemudian menenggelamkan wajahnya pada punggung kekar Jack yang berbalutkan kemeja hitam.
Jack berbalik lalu menepis tangan Cloe dengan kasar, kedua mata hazelnya terlihat begitu dingin dimata Cloe. " Jangan pernah muncul di hadapanku lagi, bitch. " Ucap Jack yang kemudian pergi meninggalkan sosok Cloe yang terlihat syok seorang diri.
Keputusannya datang ke bar untuk sekedar menenangkan diri ternyata bukanlah hal yang baik bagi Jack ketika banyak gadis yang berusaha mengincar dirinya bagai menemukan sebuah permata di tengah lautan perak. Jack keluar dari bar dengan langkah beratnya, hatinya masih terasa begitu perih ketika dia menjalani hari-harinya dengan ingatannya yang masih tertuju pada Winny.
" Bagaimana kabarmu, Win? Apa kamu makan dengan teratur? Apa kamu tidur dengan baik? " Jack menggenggam erat setir kemudinya dengan wajah menunduk sedih, begitu sedihnya hingga dia tidak lagi mampu untuk menangis karena merindukan Winny. " Aku sungguh merindukanmu... "
_____
" Senang bisa melihat nona kembali. " Ucap Peter, sekretaris pribadi Winny yang kini menunduk hormat dan jujur saja kabar yang mengatakan bahwa nona mudanya itu telah kembali ke Los Angeles adalah salah satu dari sekian kabar baik yang diterima oleh Peter selain kabar bahwa Winny akan mulai bekerja secepatnya.
Winny menoleh sekilas begitu mendengar suara tak asing yang cukup lama tidak lagi didengarnya semenjak dia memutuskan untuk pergi ke New York, kedua mata keemasan milik Winny yang seolah menatap sosok Peter dengan ekspresi datar seketika membuat pria itu membeku.
Bahkan Peter berani bertaruh jika nona mudanya itu telah berubah menjadi semakin dingin dibanding sebelumnya. Dia tidak tahu apa yang membuat nona mudanya itu menjadi seperti itu, tapi lebih dari itu Peter mampu melihat gurat kesedihan juga keputusasaan yang bersembunyi dibalik ekspresi dingin Winny.
" Apa nona sedang tidak enak badan? " Peter mencoba bertanya pada Winny yang sontak menatapnya dengan tajam.
" Go. " Winny membalas pertanyaan Peter dengan nada teramat datarnya.
Untuk saat ini, Winny tidak ingin bertemu dan mengobrol pada siapapun. Dia hanya ingin menyendiri dan tenggelam pada rasa rindunya.
" Baiklah, kalau begitu saya undur diri. " Peter sudah berada disisi Winny semenjak nona mudanya itu masih seorang gadis remaja, dia mungkin tidak pernah tahu apa yang tengah dipikirkan Winny sejak dulu namun setidaknya untuk kali ini dia seolah mengerti dengan apa yang diinginkan oleh nona mudanya itu.
Usai kepergian Peter, kini Winny kembali seorang diri di dalam kamar pribadinya yang terlihat temaram karena kurangnya pencahayaan. Kedua mata keemasannya menatap pantulan cahaya bulan yang kini bersinar terang menyinari langit kota Los Angeles dengan ekspresi sedih miliknya.
" Kurasa aku akan hancur jika terus merindukanmu seperti ini, Jack... "
_____
#jangan lupa vommentnya yaahhh!! :) :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Say 'YES', Jack!!
RomanceSequel dari ' Miracle in My Love dan Joyz & Flau in Wedding ' ........................................................................ Jack Lingston, seorang pria sukses yang memiliki wajah rupawan layaknya seorang pangeran dari negeri dongeng. Men...