Bab 12

1.3K 67 10
                                    

Untuk waktu yang cukup lama, Jack hanya bisa terpaku dengan wajah cantik Winny yang kini tengah terkejut lalu tersenyum di detik berikutnya. Bahkan niat awalnya yang ingin mendecak kesal ketika mendengar pertanyaan Jullian yang frontal begitu dirinya masuk ke dalam kamar hotelnya justru tergantikan oleh rasa panik yang tiba-tiba menyerang dirinya begitu sadar bahwa dirinya sempat terpaku pada Winny.

" Ehm....kupikir topik mengenai pernikahan masih sangat jauh bagiku. " Potong Jack yang kemudian berjalan menghampiri tempat dimana Joyz, Flau, Jullian, juga Winny tengah duduk bersantai di tengah-tengah kamar hotelnya.

Mendengar ucapan sahabatnya itu, Joyz sontak terkekeh sebelum akhirnya mengangguk setuju menanggapi ucapan Jack. " Ya, kurasa kau memang benar Jack. Topik pernikahan memang masih sangat jauh untukmu, tapi tidak ada salahnya jika kau mulai memikirkannya mulai dari sekarang dan tentunya bersama dengan kekasihmu ini. "

" Apa kau sudah gila, Joyz?! Hubunganku dengan Winny belum selama itu hingga mencapai tahap pernikahan! " Protes Jack yang mulai berpikir bahwa dia harus secepat mungkin membawa Winny keluar dari kamar hotelnya.

Disisi lain, Winny hanya mampu tersenyum kecut begitu mendengar ucapan Joyz mengenai pernikahannya dengan Jack. Astaga, tidak sekalipun dia pernah berpikir bahwa dia akan menikah dengan pria menyebalkan seperti Jack Lingston. Bahkan, sekarang pun dia baru tahu bahwa Joyz Loyard yang dikenal sebagai seorang pengusaha paling ditakutkan ternyata begitu mengkhawatirkan masa depan sahabatnya.

" Let's go, Win. " Ucap Jack yang dengan cepat menarik pergelangan tangan Winny yang mau tidak mau membuat gadis itu berdiri dan membuat Jullian terpaksa turun dari pangkuan Winny dan kembali duduk di atas pangkuan Flau.

" Kau mau kemana, Jack?! " Tanya Joyz yang berniat menahan sahabatnya itu jika saja Flau tidak lebih dulu menahan jemarinya.

" Biarkan mereka memiliki waktu berdua, Joyz. Lagipula besok Jack juga harus kembali ke New York yang artinya dia harus berpisah dengan kekasihnya. " Ucap Flau dengan senyum lembut yang seketika mampu membuat Joyz mengangguk dan mengelus puncak kepala istri tercintanya itu dengan penuh sayang.

_____

" Masuklah. " Ucap Jack yang berniat kembali ke kamar hotelnya begitu mengantar Winny tepat di depan pintu kamar gadis itu.

" Kau memiliki teman yang begitu baik padamu, hmm.. " Ucap Winny yang sontak membuat Jack menghentikan langkah kakinya lalu kembali berbalik menatap kedua mata keemasan milik Winny yang entah mengapa terlihat begitu teduh.

" Bagiku mereka bukan hanya sekedar teman, tapi mereka adalah keluargaku. "

" Begitukah? "

" Ya, lagipula kenapa kau tiba-tiba berkata seperti itu? "

" Entahlah, hanya saja....aku merasa iri denganmu, Jack. Kau memiliki banyak orang yang mengkhawatirkan dirimu. " Seulas senyum tipis kini membingkai wajah cantik Winny begitu dia menjawab pertanyaan Jack yang entah mengapa membuat dirinya merasa begitu kecil jika dibandingkan dengan pria itu.

Jack Lingston memiliki segalanya, paras yang tampan, tubuh yang sempurna, harta yang berlimpah, bahkan teman yang begitu mengkhawatirkan pria itu layaknya sebuah keluarga. Sedangkan Winny? Winny bahkan tidak pernah tahu bagaimana kasih sayang ibunya yang bahkan telah meninggal setelah melahirkan dirinya. Lalu ayah? Yang dia tahu...ayahnya hanya mampu berpikir untuk mengekang kebebasannya, hingga pada akhirnya Winny tidak memiliki cukup waktu hanya untuk sekedar mencari seorang teman.

" Kau bisa berkata seperti itu karena kau belum cukup mengenalku, Win. " Ucap Jack dengan senyum tipis miliknya.

" Kalau begitu....apa aku perlu mengenalmu lebih dalam lagi? "

Jack terkekeh begitu mendengar pertanyaan bodoh yang terlontar dari bibir mungil Winny sebelum akhirnya dia mulai melangkahkan kakinya selangkah lebih dekat, hingga kedua tangannya perlahan menangkup wajah cantik Winny. " Kupikir kau tidak lupa dengan syarat yang pernah kuajukan padamu sebelum akhirnya aku setuju untuk menjadi kekasih palsumu, Win. Jangan pernah ikut campur dalam urusan pribadiku. Toh, kita hanya sepasang kekasih palsu. "

Mendengar ucapan itu, Winny seolah tersadar akan perkataan konyol yang baru saja diucapkannya pada Jack. " Kau benar, kurasa malam ini aku harus beristirahat lebih awal agar aku tidak lagi mengatakan hal-hal konyol di hadapanmu, Jack. "

" Tepat sekali. " Balas Jack yang kemudian menunduk untuk sekedar mensejajarkan tinggi tubuhnya dengan Winny lalu mencium bibir mungil gadis itu dengan perlahan. " Selamat malam, Ms. Westron. " Ucapnya lagi sebelum berbalik dan menghilang dibalik pintu kamar hotelnya meninggalkan Winny yang masih berdiri dengan ekspresi datar miliknya.

_____

Jack menyeret koper hitamnya keluar dari kamar hotelnya dengan malas, bahkan sesekali dia harus menguap dan mengusap air mata yang berlinang disekitar pelupuk matanya. " Sial, aku benar-benar masih mengantuk. " Rutuknya dengan kesal.

Namun di detik berikutnya, kedua mata hazel milik Jack justru melebar tidak percaya dengan apa yang kini dilihatnya. Seorang Winny Westron tengah bersandar di sisi mobil limusin yang sangat diketahuinya milik Joyz dengan sebuah koper merah besar yang berada disamping gadis itu.

" Morning, Jack. " Sapa Winny dengan senyum khasnya, senyum angkuh yang sejak dulu selalu Jack benci.

" Apa....yang kau lakukan disini?! " Tanya Jack yang dengan cepat menghampiri Winny dengan ekspresi yang masih tidak percaya dengan apa yang kini dilihat oleh kedua mata hazelnya.

" Tentu saja karena aku memiliki jadwal penerbangan pagi. " Jawab Winny dengan nada santainya yang justru semakin membuat Jack heran.

" Baiklah, katakan kau memiliki jadwal penerbangan pagi tapi yang menjadi pertanyaanku adalah kenapa kau bisa berada di depan mobil Joyz?! Dan memangnya kau mau pergi kemana? " Tanya Jack yang semakin merasakan firasat buruk mengenai kehadiran Winny.

" Karena Joyz sendiri yang menawariku untuk pergi bersama-sama dengannya menuju New York. "

" What?! Bersama-sama?! New York?! " Ulang Jack seketika berseru hingga membuat Winny terpaksa menutup kedua telinga miliknya dengan cepat.

" Ck, tidak bisakah kau lebih tenang sedikit, Jack?! " Decak Winny sebelum memutuskan untuk membuka pintu mobil limusin milik Joyz dan berniat untuk masuk jika saja Jack tidak lebih dulu menahan lengannya.

" Kenapa New York?! Apa kau tidak memiliki tempat lain yang ingin kau tuju?! " Tanya Jack yang berusaha mencegah Winny untuk datang ke New York karena sejujurnya hanya satu hal yang mampu Jack pahami jika gadis itu datang ke New York maka kehidupannya akan jauh lebih rumit dari biasanya.

" Kenapa New York? Kau masih tanyakan hal itu padaku? Astaga, kau ini bodoh atau bagaimana sih, Jack?! Aku memutuskan untuk pergi ke New York karena kau berada disana dan sebagai kekasihmu tentu saja aku akan ikut bersamamu! " Dengus Winny yang kemudian menyentakkan lengannya lalu masuk ke dalam mobil meninggalkan Jack yang masih berdiri mematung dengan ekspresi bodoh.

_____

#Hai-haiiii! Author come back, maafkan author yang ckup lma tdk update ini krna dri bbrpa mnggu ini author sibuk skli dgn tgs kuliah dn kegiatan kampus...jadi mohon maafkan keterlambatannyaa yahhhh...thank you

Just Say 'YES', Jack!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang