Bab 22

1K 54 8
                                    

Sebagai seorang model, Bella telah terbiasa dengan kilatan flash kamera yang berada disekitarnya. Sama halnya dengan pemotretan yang dilakukannya saat ini, berbagai macam pose dilakukannya dengan sempurna seolah hal itu adalah sebuah kebiasaan bagi Bella.

" Perfect, Bell! " Ken berseru dengan senyum puas yang kini membingkai wajah tampannya.

Mendengar nada puas Ken, Bella sontak tersenyum senang sebelum akhirnya berlari menuju ke arah fotografer muda yang kini dengan semangatnya menunjukkan hasil pemotretan yang baru saja dilakukannya pada Bella.

" Hmmm...bukankah pose ini membuat pipiku terlihat chubby? " Tanya Bella dengan sebelah tangannya yang memegang dagu mungilnya seolah sedang berpikir.

" No, Bell! It's perfect. " Balas Ken yang masih tersenyum puas melihat hasil pemotretan miliknya.

Bella yang masih merasa bahwa pipinya terlihat chubby sontak berniat untuk kembali protes pada Ken jika saja Quenn, manager cerewetnya itu tidak lebih dulu menginterupsi dirinya.

" Ada seseorang yang mencarimu, Bel. " Ucap Queen yang spontan membuat sebelah alis Bella terangkat bingung.

" Who? " Bella bertanya dengan sorot matanya yang seolah tengah mencari seseorang.

" Aku juga tidak tahu siapa, tapi yang jelas dia seorang pria tampan dan saat ini dia sedang menunggumu di depan studio. "

" Baiklah, kalau begitu aku akan pergi menemuinya sekarang. " Ucap Bella yang kemudian pergi usai berpamitan dengan Ken.

_____

Kedua mata hazel Bella menyipit begitu melihat sosok pria asing yang kini berada di hadapannya begitu dia keluar dari studio. Semenjak kepindahannya ke Los Angeles beberapa waktu yang lalu, tidak sekalipun Bella pernah menjumpai sosok pria yang kini tengah bersedekap santai di hadapannya.

" You're Bella Lingston, right? "

Mendengar pertanyaan yang baru saja terlontar dari pria itu, Bella sontak menyandarkan punggungnya dengan kedua tangan bersedekap angkuh. " Yeah, but who are you? "

Seulas senyum tipis sukses membingkai wajah tampan pria itu begitu mendengar bahwa dugaannya memang benar, gadis yang kini berada di hadapannya adalah gadis yang tengah dicarinya.

" Perkenalkan nama saya Jimmy Almeron, presdir dari Almeron Group sekaligus calon suami Winny Westron. " Ucap Jimmy yang sontak mengulurkan sebelah tangannya.

Deg...

Seolah tersambar petir di siang bolong, Bella yang begitu mendengar ucapan Jimmy hanya bisa ternganga, dia bahkan tidak lagi peduli jika ada paparazi yang akan diam-diam mengambil fotonya yang demi apapun terlihat tolol.

" Apa kau bilang? Kau calon suami Winny?! " Tanya Bella yang berusaha memastikan bahwa pendengarannya yang salah atau memang pria itu benar-benar mengatakan sesuatu yang menurutnya begitu konyol dan bodoh.

Bagaimana bisa Winny yang sudah jelas-jelas menjadi kekasih Jack memiliki seorang calon suami?!

Jimmy tertawa kecil begitu melihat reaksi yang sudah diduganya sejak awal. " Kau boleh menertawakanku tapi apa yang baru saja kukatakan padamu adalah kenyataan. "

Seulas senyum miring sontak membingkai wajah manis Bella ketika tahu bahwa pria yang kini berada di hadapannya sepertinya bukanlah sosok yang mudah menyerah akan sesuatu.

" Kalau begitu apa buktinya jika kau benar-benar calon suami Winny, Mr. Almeron? "

" Kau bisa bertanya langsung pada Winny maupun saudara laki-lakimu atau kau juga bisa bertanya pada Mr. Westron sendiri, Ms. Lingston. " Jawab Jimmy dengan senyum santainya, menghiraukan gadis yang kini berada di hadapannya diam mematung begitu mendengar ucapannya.

"  Aku tidak percaya itu, lagipula Jack dan Winny saling mencintai karena itu kau tidak memiliki hak untuk berbuat apapun pada mereka. "

Jimmy tertawa keras begitu mendengar ucapan Bella kali ini, dia sungguh tidak percaya darimana Bella mendapat pemikiran bodoh seperti itu. " Saling mencintai? Kau sungguh percaya bahwa mereka berdua saling mencintai?! " Seru Jimmy dengan sarkatis.

" Apa maksudmu? "

" Aku telah mengenal Winny jauh sebelum kau dan Jack mengenalnya. Aku tahu segalanya tentang Winny yang mungkin kalian berdua tidak tahu itu. Begitu juga sebaliknya, kau yang lebih mengenal saudaramu sendiri, bagaimana sikap dan juga kebiasaannya. " Ucap Jimmy yang kini melangkah mendekat, menghampiri sosok Bella yang kini menatapnya dengan tajam.

" Sudah kubilang aku tidak tahu maksudmu?! " Seru Bella yang seketika kehilangan kendali atas emosinya.

" Mereka tidak saling mencintai. " Bisik Jimmy tepat di sisi Bella yang seketika melebar tidak percaya. " Aku yakin bahwa alasan Winny memilih untuk mendekati Jack dan menjadikan pria itu sebagai kekasih palsunya hanyalah untuk melarikan diri dari rencana pernikahanku dengannya. Tapi dalam kasus Jack, aku tidak tahu pasti apa penyebab pria itu setuju untuk menuruti permintaan Winny, mungkin ada alasan khusus yang mampu menekan Jack hingga akhirnya dia terpaksa setuju untuk bekerja sama dengan Winny. " Lanjut Jimmy yang semakin membuat tubuh Bella bergetar.

" Aku...aku masih tidak percaya.. " Lirih Bella dengan kedua tangan terkepal.

" Aku tahu bagaimana Winny, gadis itu tidak mudah untuk tunduk pada seseorang dan dia adalah tipe gadis yang akan melakukan segala cara demi mendapatkan apa yang diinginkannya. "

" Jadi...maksudmu adalah Winny berusaha memanfaatkan Jack demi mendapatkan apa yang diinginkannya? "

Seulas senyum tipis sontak membingkai wajah tampan Jimmy begitu mendengar pertanyaan Bella. " Tepat sekali, lagipula coba kau pikirkan bagaimana bisa seorang playboy seperti Jack tiba-tiba jatuh cinta pada seorang gadis yang baru pertama kali ditemuinya, hmm? "

Benar, semua yang dikatakan oleh Jimmy benar. Jack adalah seorang playboy, pria itu sama sekali tidak tertarik untuk menjalin hubungan dengan seorang gadis manapun. Tapi dalam waktu yang begitu singkat Jack tiba-tiba berkencan dengan Winny yang baru saja ditemuinya di Los Angeles, apa itu mungkin?

" ....biarkan aku bertanya satu hal padamu, Mr. Almeron. Bagaimana bisa kau mengetahuinya? "

" Maksudmu kenyataan bahwa mereka berdua tidak saling mencintai? "

" Ya. "

" Well, itu karena aku tahu bagaimana sifat Winny dan Mr. Westron sendirilah yang menkonfirmasi bahwa mereka berdua tidak saling mencintai dan hanya berpura-pura menjadi sepasang kekasih. "

" .... "

Jimmy tersenyum ketika melihat Bella yang masih terlihat ragu untuk mempercayai ucapannya, lagipula jika dia menjadi Bella pun dia tidak akan mudah untuk mempercayai perkataan orang asing yang baru saja ditemuinya.

" Sepertinya kau masih tidak mempercayai ucapanku. Aku tidak akan mendesakmu untuk percaya tapi satu hal yang ingin kukatakan adalah Mr. Westron jauh lebih mengenal putrinya sendiri dibandingkan siapapun itu dan yang kuinginkan hanyalah membawa Winny kembali. " Ucap Jimmy yang kemudian melihat sekilas ke arah jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. " Well, kurasa sudah saatnya aku pergi dan ada baiknya jika kau segera memikirkan semua perkataanku, Bella Lingston. "

" Kupikir...kamu sahabatku, Win. "

_____

#well, seperti biasa maafkan author yg update pagi-pagi buta kayak gini wkwk...tapi tetep jgn lupa buat sllu vomment lohhh...

#authorselalumenunggukalian

#dan kayaknya khusus bab ini si Jack sma Winny enggk keluar wkwk

Just Say 'YES', Jack!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang