Jimmy bersedekap dan sesekali mengetukkan ujung sepatunya di lantai ruang tunggu VIP yang tersedia khusus untuknya dengan kedua mata birunya yang menatap lekat ke arah sosok gadis berambut blonde yang berada jauh di depannya.
Sangat jauh hingga rasanya Jimmy tidak mampu untuk menggapai gadis itu, baik hati maupun raga gadis itu terlampau sulit untuk didapatkannya. Dulu hingga sekarang, Jimmy hanya bisa memandang sosok gadis itu dari kejauhan, memperhatikan bagaimana sikap angkuh juga senyum dingin milik gadis itu.
" Kenapa kamu selalu menjauh ketika aku mencoba mendekat padamu, Win?! " Lirih Jimmy untuk yang kesekian kalinya.
Ketika para wanita berlomba untuk mendekati seorang Jimmy Almeron, hanya Winny seoranglah yang dengan tegas menolak perasaannya.
_____
Winny tersenyum tipis begitu melihat ekspresi kekesalan yang masih membingkai wajah tampan Jack semenjak perjalanannya ke New York, bahkan pria itu tidak lagi peduli bagaimana pandangan orang-orang begitu melihat wajah kesalnya.
" Apa kamu marah jika aku ikut bersamamu kemari, Jack? " Tanya Winny dengan ekspresi polos miliknya yang mampu membuat langkah Jack terhenti lalu menyipit ke arahnya.
" Apa aku perlu mengatakannya dengan jelas bahwa kedatanganmu kemari hanya akan menambah rumit kehidupanku?! " Balas Jack dengan setengah berbisik, karena tidak mungkin dia dapat menyuarakan kekesalannya dengan sangat jelas ketika Joyz dan Flau masih berada disekitarnya.
Mendengar ucapan Jack yang terbilang cukup menyakitkan, Winny justru terkekeh dan memeluk lengan kekar Jack dengan senyum cerah miliknya. " Kuanggap itu sebagai pujian untukku. "
Sebelah alis Jack spontan terangkat begitu mendengar ucapan Winny yang menurutnya konyol, bagaimana bisa ungkapan kekesalannya berubah menjadi sebuah pujian. " Dasar aneh. "
" Aku bisa mendengarmu, Jack. " Dengus Winny yang merasa kesal karena sebutan yang baru saja diberikan oleh Jack padanya.
" Aku memang tidak berniat menyembunyikannya. " Balas Jack dengan senyum miringnya yang seketika mampu membuat saraf Winny mencuat.
" Kau sungguh pria yang menyebalkan, Jack Lingston! "
Baik Joyz maupun Flau yang tengah menggendong Jullian sontak tersenyum begitu melihat kebersamaan Jack dan Winny yang telah lebih dulu berjalan mendahului mereka.
" Aku merindukan saat-saat ketika kita masih sepasang kekasih, Joyz. " Ucap dengan pandangan menerawang.
Mendengar itu, Joyz sontak tersenyum lalu merengkuh pinggang ramping Flau dengan sebelah tangan. " Sepertinya akan menyenangkan jika kita pergi honeymoon untuk yang kedua kalinya. " Bisik Joyz tepat di samping Flau yang spontan tersenyum senang.
Jack bersandar disisi pintu mobilnya ketika sadar bahwa kedua sahabatnya juga pangeran kecil mereka tidak lagi terlihat oleh kedua mata hazelnya, bahkan Winny yang semenjak tadi berada di sampingnya pun hanya mengangkat bahu begitu dirinya bertanya mengenai keberadaan kedua sahabatnya itu.
" Astaga, kemana sebenarnya mereka bertiga?! " Dengus Jack yang berniat akan mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Joyz jika saja pesan yang baru masuk ke ponselnya tidak lebih dulu membuatnya naik darah. " Sialan. " Kesal Jack yang kemudian masuk ke dalam mobil sportnya lalu membanting pintunya dengan keras, meninggalkan Winny yang keheranan akan sikapnya.
" What's wrong? " Tanya Winny begitu menyusul Jack dan duduk disebelah kemudi.
" Mereka pergi ke Maldives dan sialnya aku justru membuang-buang waktu hanya untuk menunggu mereka sejak tadi. " Jawab Jack yang kesal setengah mati begitu membaca pesan masuk dari Joyz yang mengatakan bahwa sahabatnya itu akan pergi ke Maldives untuk honeymoon yang kedua kalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Say 'YES', Jack!!
RomanceSequel dari ' Miracle in My Love dan Joyz & Flau in Wedding ' ........................................................................ Jack Lingston, seorang pria sukses yang memiliki wajah rupawan layaknya seorang pangeran dari negeri dongeng. Men...