Butuh waktu selama beberapa saat hingga akhirnya Jack mulai menyesuaikan keadaan. " Apa kau sebegitu inginnya menang dalam permainan ini hingga kau berpikir bahwa aku telah jatuh cinta padamu? " Tanya Jack dengan senyum miring yang kini membingkai wajah tampannya.
" Well, aku hanya ingin merasakan bagaimana rasanya mengalahkan seorang Jack Lingston. " Balas Winny dengan nada santainya dan berniat kembali ke posisi awalnya sebelum menahan lengan Jack beberapa waktu yang lalu.
Namun apa yang kini Jack lakukan justru membuat kedua mata keemasan milik Winny spontan melebar tidak percaya, pria itu tanpa ragu menarik tubuh ramping Winny hingga membuat dirinya terduduk di atas pangkuan Jack.
" Apa yang kau lakukan, Jack?! Lepaskan aku! " Seru Winny yang seketika meronta dan berusaha melepas cengkraman Jack pada pergelangan tangannya.
" Kau tahu....sejujurnya aku benci mengakui ini. Tapi jangan pernah tersenyum seperti itu pada pria lain selain diriku. " Ucap Jack yang semakin mempererat cengkramannya, tidak peduli bagaimana Winny yang terus meronta.
" Apa-apaan kau ini?! " Protes Winny yang masih terus meronta hingga beberapa detik kemudian, Jack membungkam bibir mungilnya dengan ciuman yang mampu membuat tubuhnya seketika kehilangan kekuatan.
_____
"Welcome back, young master Jack. " Sambut kepala pelayan keluarga Lingston begitu melihat kedatangan Jack.
" Yeah. " Balas Jack yang kemudian mengacak rambut coklatnya dengan asal lalu menunduk tepat ke dalam mobil sportnya tempat dimana Winny yang masih memberengut kesal akan sikapnya beberapa waktu yang lalu. " Kau tidak ingin keluar?! " Tanya Jack yang kemudian menarik pergelangan tangan Winny begitu tahu bahwa gadis itu masih saja mengacuhkan dirinya.
" Brengsek. " Dengus Winny yang kemudian keluar dari mobil sport milik Jack dengan ekspresi wajah yang siap menghajar Jack saat itu juga.
" Aku bisa mendengarnya. " Kesal Jack yang kemudian mengambil koper Winny dari bagasi mobilnya sebelum akhirnya menyerahkannya pada kepala pelayannya.
" Aku memang tidak berniat menyembunyikannya darimu. " Balas Winny yang demi apapun membuat Jack memutar kedua matanya dengan malas.
" Well....sorry. " Ucap Jack yang akhirnya mengaku salah karena telah mencium gadis itu dengan tiba-tiba dan bahkan sedikit memaksa gadis itu.
Winny bersedekap angkuh tepat di hadapan Jack begitu mendengar permintaan maaf Jack yang bahkan tidak sedikit pun terdengar menyesal. " Sayangnya aku bukan gadis yang dengan mudah memaafkan perlakuan seseorang. " Ucap Winny yang kemudian menarik kerah kemeja Jack yang sontak membuat tubuh Jack yang awalnya lebih tinggi darinya kini terlihat sejajar.
" Katakan saja apa yang kau mau. "
Seulas senyum miring sontak membingkai wajah cantik Winny begitu mendengar ucapan Jack yang terdengar sangat menggoda dirinya. " Apa kau yakin bisa memenuhi permintaanku?! " Tanya Winny dengan sarkatis.
" Of course. " Jawab Jack dengan nada meyakinkan miliknya.
" Kalau begitu kabulkan 3 permintaanku. " Balas Winny yang kemudian mengalungkan kedua tangannya ke leher Jack.
" Fine, sekarang katakan apa permintaanmu. " Ucap Jack yang kemudian merengkuh pinggang ramping Winny, membuat jarak keduanya semakin menipis.
" Protect me, Jack. "
Untuk waktu yang cukup lama, dunia Jack seakan berhenti berputar. Dia tidak pernah menyangka bahwa gadis itu akan meminta perlindungannya sementara dirinya sendiri pun terkadang tidak mampu untuk melindungi keluarganya. Dan sekarang, ketika Winny meminta perlindungan darinya apakah Jack yakin dan mampu untuk mengabulkan permintaan gadis itu?!
" Aku...tidak bisa berjanji akan selalu melindungimu tapi setidaknya aku akan berusaha untuk melindungimu sekuat yang kubisa. "
Winny tahu...ada seberkas keraguan ketika Jack membalas perkataannya. Namun lebih dari itu, Winny bisa merasakan bagaimana ketulusan pria itu. Perlahan, Winny mulai tersenyum lalu menarik tubuh Jack ke dalam pelukannya. Setidaknya dengan adanya perlindungan yang diberikan oleh Jack padanya, Winny yakin bahwa dia telah semakin dekat dengan impiannya. Baik itu kebebasan juga kebahagiaan yang selama ini diimpikannya, Winny yakin kedua hal itu akan segera terwujud.
" Thanks. "
_____
Jack menguap dan kembali bersembunyi di dalam selimut tebalnya, menghiraukan suara berisik yang sejujurnya telah mengusik tidurnya sejak tadi.
" Jack!! " Seru Winny yang mulai kehabisan kesabaran dan akhirnya memilih untuk menarik selimut tebal Jack hingga sepenuhnya tersingkap. " Shit. " Rutuk Winny begitu menyadari bahwa pilihannya untuk menyingkap selimut Jack adalah kesalahan terbesar yang dilakukannya pagi ini.
Pria itu...half naked!
Seolah mencemari indra penglihatannya dengan tubuh half naked Jack, Winny sontak berbalik dan berniat pergi meninggalkan kamar pribadi pria itu sebelum sebuah lengan kekar tiba-tiba menariknya hingga terjatuh ke dalam pelukan Jack. Dan yang lebih parahnya lagi, wajah Winny tepat berada di depan dada bidang milik Jack yang benar-benar terekpos.
Meski ini bukan pertama kalinya Winny melihat dada bidang seorang pria, mengingat pekerjaannya yang mau tidak mau membuatnya terbiasa. Entah mengapa justru panik begitu melihat dada bidang milik Jack yang terlihat berbeda dari yang biasa dia lihat pada pria lain dan itu saja sudah cukup untuk membuat Winny memejamkan kedua matanya dengan kedua pipi yang merona merah.
" Ini benar-benar menyenangkan. " Batin Jack yang sebenarnya telah terbangun semenjak dia sadar telah menarik seseorang ke dalam pelukannya. Sebenarnya dia bahkan telah bersiap untuk melepaskan pelukannya pada tubuh ramping Winny jika saja dia tidak melihat pandangan langka ketika gadis itu blushing hanya karena melihat dada bidangnya.
Dari moment langka ini pula, Jack kembali menemukan fakta bahwa seorang Winny Westron bukanlah iblis cantik yang hanya bisa membuatnya kesal namun seorang Winny Westron juga mampu membuatnya tersenyum di pagi hari.
" Kau tahu bagaimana wajahmu saat ini, Win? " Tanya Jack yang seketika membuat Winny terkejut dan bangkit sesegera mungkin dari pelukan Jack.
" What?! " Seru Winny yang dengan panik berusaha menutupi wajahnya yang dia yakin masih merona merah.
Jack terkekeh sebelum akhirnya bangkit lalu menghampiri Winny yang masih berusaha menutupi wajah meronanya. " Kau terlihat begitu menggemaskan ketika blushing seperti ini, Win. " Ucap Jack yang kemudian mengacak rambut blonde milik Winny dengan gemas sebelum melangkah menuju kamar mandi, meninggalkan Winny yang seketika mematung karena ucapannya.
" Arghhh! Apa-apaan ini?! " Rutuk Winny yang kemudian mengacak rambut blondenya dengan kesal, bagaimana bisa dia bersikap seperti seorang gadis lugu di hadapan seorang Jack Lingston.
Disisi lain, Jack spontan bersandar di balik pintu kamar mandinya dengan sebelah tangan yang memegang jantungnya yang seakan berdetak cepat tidak seperti biasanya. Jack bahkan berani bertaruh bahwa ini pertama kalinya dia bersikap manis pada seorang gadis dan semakin diingat lagi dia bahkan memuji Winny dengan pujian yang tidak pernah dia ucapkan pada gadis manapun yang pernah dijumpainya selama ini.
_____
#happy reading guyss!!! 😊😊😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Say 'YES', Jack!!
RomansaSequel dari ' Miracle in My Love dan Joyz & Flau in Wedding ' ........................................................................ Jack Lingston, seorang pria sukses yang memiliki wajah rupawan layaknya seorang pangeran dari negeri dongeng. Men...