" Apa kau benar-benar mencintai Jack? "
Air mata Winny kembali jatuh begitu mendengar pertanyaan Bella, tubuhnya bergetar berusaha menahan air matanya yang terus mengalir. " Ya...aku sungguh mencintai Jack. "
Seulas senyum tipis spontan membingkai wajah manis Bella ketika mendengar jawaban Winny yang dia tahu begitu jujur dan tulus. " Well, itu artinya aku tidak berhak memisahkan kalian berdua bukan? "
Deg...
Kedua mata keemasan milik Winny spontan melebar begitu mendengar ucapan Bella yang tidak pernah disangkanya itu, begitu pula dengan Jack yang kini menatap adik perempuannya itu dengan pandangan tidak percayanya.
Bella sontak tertawa kecil melihat respon yang diberikan oleh Jack maupun Winny ketika mendengar ucapannya. " Lakukanlah hal yang ingin kalian lakukan, aku hanya ingin satu-satunya keluarga yang kumiliki bahagia dan jika kebahagiaan Jack adalah dengan bersamamu maka aku tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Tapi satu hal yang ingin kukatakan padamu sebagai seorang sahabat...kumohon jangan pernah lukai perasaan Jack. "
Winny menutup mulutnya dengan kedua tangannya yang bergetar, dia sungguh tidak percaya jika akhirnya Bella tidak hanya menyetujui hubungannya dengan Jack tapi gadis itu juga kembali menganggapnya sebagai seorang sahabat.
" Terima kasih.....terima kasih, Bel! " Seru Winny dengan senyum bahagianya, dia bahkan meloncat senang dan memeluk sahabatnya itu dengan begitu eratnya.
Jack tersenyum tipis ketika tahu bahwa Winny dan Bella telah berbaikan, tapi selang beberapa detik setelahnya tubuh Jack tiba-tiba kehilangan keseimbangan dan hampir saja terjatuh jika dia tidak berpegangan pada dinding yang berada disisinya.
" Kamu baik-baik saja, Jack?! " Winny bertanya dengan ekspresi paniknya.
" Istirahatlah, Jack. " Ucap Bella yang kemudian membantu Winny yang berusaha membopong tubuh Jack kembali ke tempat tidur. " Aku akan memanggil dokter dulu. " Ucapnya lagi sebelum pergi dari ruangan Jack dengan terburu-buru.
" Aku baik-baik saja. " Jack berusaha menenangkan Winny yang berekspresi panik dengan senyum tipis miliknya.
" Jangan berbohong padaku, Jack! " Winny justru berseru marah pada Jack, bagaimana bisa pria itu bilang baik-baik saja dengan wajah pucat seperti itu.
" Sungguh, aku baik-baik saja...aku hanya merasa sedikit pusing... "
_____
Winny terbangun dari tidurnya sebelum akhirnya dia bangkit berdiri dengan ekspresi panik begitu mendapati sosok Jack yang kini tiba-tiba menghilang.
Dengan rasa panik yang semakin menguasai hatinya, Winny segera menghubungi Joyz dengan ponsel milik Jack yang berada di atas nakas.
" Halo? "
" Ini aku. "
" ...Winny? " Dahi Joyz spontan berkerut begitu mendengar suara Winny dari seberang, dia pikir Jack yang telah menghubunginya.
" Bagaimana ini, Jack...dia tiba-tiba menghilang... " Ucap Winny dengan nada suara khawatirnya, dia sungguh khawatir jika ada sesuatu yang buruk menimpa Jack, mengingat kondisi pria itu yang jauh dari kata baik.
Kedua mata kecoklatan milik Joyz sontak melebar tidak percaya, dia sungguh terkejut dengan ucapan Winny. " Jack menghilang?! Kau yakin?! "
" Ya, ketika aku terbangun dari tidurku Jack sudah menghilang. Dia bahkan meninggalkan ponsel miliknya dan hanya membawa dompet juga kunci mobilku! " Winny berusaha menjelaskan situasi yang kini dihadapinya dengan rasa khawatir yang terus menguasi hatinya.
" Lebih baik sekarang kau pulang dan tenangkan pikiranmu, aku akan menyuruh beberapa orang untuk mencari keberadaannya. " Balas Joyz yang kemudian memutus sambungan ponselnya dengan Winny lalu berusaha menghubungi Jared dan memberi perintah pada tangan kanannya itu untuk membawa beberapa orang mencari keberadaan Jack.
_____
Jack menghentikan laju mobilnya tepat disisi pantai yang sudah lama tidak pernah dikunjunginya itu, kedua tangannya seketika meremas setir kemudinya begitu dia teringat akan masa kecilnya dengan Bella yang sering kali menghabiskan waktu bersama kedua orang tuanya di pantai.
" Kenapa kalian setega itu padaku juga Bella?! " Tanya Jack yang kemudian menyandarkan tubuhnya dengan kedua mata terpejam.
Flashback on.
" Kemarilah, sayang! " Sella berseru memanggil kedua anaknya dengan senyum cerah yang kini membingkai wajah cantiknya.
" Mom!! " Bella berlari dengan wajah cerianya menghampiri Sella yang dengan segera memeluk tubuh mungil putri bungsunya itu.
" Bisakah mom tidak lagi memperlakukanku seperti seorang bocah? " Kali ini Jack justru bersuara dengan nada kesal miliknya, sangat berbanding terbalik dengan wajah ceria milik adiknya itu.
" Kamu itu memang masih bocah, Jack. " Ucap Liam yang kini tengah berjalan santai menghampiri keluarga mungilnya itu dengan senyum kecil yang mengembang di wajah tampannya.
Sella tertawa begitu melihat ekspresi Jack yang spontan merengut kesal karena ucapan Liam.
" Tidak seharusnya kamu berkata seperti itu, Li. " Ucap Sella yang kemudian menghampiri Liam dengan Bella yang berada di gendongannya.
Liam mencium lembut bibir mungil milik istri tercintanya itu sebelum membungkuk tepat di hadapan putra sulungnya itu. " Kamu adalah penerus keluarga Lingston, Jack. Bersikap dewasalah dan beri contoh yang baik pada Bella. "
Sella memutar bola matanya dengan malas menghadapi sikap Liam yang selalu saja keras dan disiplin pada Jack sejak dulu. Dia tahu bahwa putra sulungnya itu akan menjadi penerus keluarga nantinya, tapi bukan berarti Jack harus kehilangan masa kecil bahagianya hanya karena hal itu.
" Dia masih kecil, Li. Biarkan dia menikmati masa kecilnya seperti layaknya anak seusianya. "
Mendengar ucapan Sella, mau tidak mau Liam menghela nafasnya dengan pasrah sebelum akhirnya menggendong Jack dan menaruh tubuh putranya itu di atas bahunya.
" Turunkan aku. " Ucap Jack yang masih sedikit kesal dengan ucapan ayahnya itu, meski di dalam hati dia sungguh senang berada di atas bahu ayahnya.
" Maafkan daddy, oke?! " Ucap Liam dengan senyum cerahnya sebelum kembali melanjutkan ucapannya. " Saatnya bersenang-senang!! " Serunya yang kemudian berlari menuju bibir pantai dengan Jack yang sontak tertawa begitu hembusan angin menerpa helai demi helai rambut coklatnya.
" Hahahaha....lebih cepat, dad!! " Jack tertawa dengan kedua tangan mungilnya yang memegang rambut coklat Liam dan menjadikannya sebagai pegangan.
" Kamu yakin?! Kamu tidak takut terjatuh, hm? "
" Aku tidak takut apapun, dad! " Jack berseru dengan nada sombongnya yang sontak membuat Liam tertawa.
" Sombong sekali kamu bocah kecil! " Liam membalas seruan Jack dengan kekehannya.
Sella tersenyum melihat wajah ceria suami juga putra sulungnya itu, dia sungguh bahagia melihat kebersamaan keluarga mungilnya yang hidup dengan kesederhanaan mereka.
Flashback off.
Jack meringkuk dengan tubuh bergetar di dalam mobilnya, kedua mata hazelnya nampak berkaca-kaca, dia sungguh merindukan kedua orang tuanya namun disisi lain dia juga sangat membenci kedua orang tuanya yang dengan tega membuang dirinya juga Bella saat itu.
Ingin rasanya Jack mengubur dalam-dalam semua ingatan masa lalunya, dia tidak bisa terus menerus terhantui dengan semua itu. Kepalanya seakan berdenyut dan akan pecah jika dia kembali mengingat semua kenangan buruknya.
_____
#maaf bngt yahh,,author updatenya ngaret wkwk
#mohon kemaklumannya,,udh mau UAS jdi sibuk bngt sma tgs2 kuliah 😁😭🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Say 'YES', Jack!!
RomanceSequel dari ' Miracle in My Love dan Joyz & Flau in Wedding ' ........................................................................ Jack Lingston, seorang pria sukses yang memiliki wajah rupawan layaknya seorang pangeran dari negeri dongeng. Men...