Bab 41

820 62 8
                                    

Winny menatap pantulan wajahnya  dengan ekspresi kosong, dirinya yang kini tengah memakai sebuah gaun putih dan sebuah topi kecil yang menghias rambut blonde panjangnya yang tergerai lurus seolah menjadikan Winny layaknya sebuah boneka. Dia tidak ingin berkata apapun, dia tidak ingin melakukan apapun, dia hanya ingin terbaring dan menutup kedua matanya lalu melupakan semuanya. Melupakan semua kenangan indahnya juga kenangan buruknya.

" You look so beautiful, Win. " Ucap Jimmy yang kini berjalan menghampiri sosok Winny yang terlihat begitu mempesona.

" .... "

Jimmy tersenyum lalu memeluk tubuh mungil milik Winny dengan kedua tangannya. " Terima kasih, aku sungguh bahagia... "

Kedua mata Winny terpejam, air matanya perlahan mengalir ketika mendengar ucapan Jimmy.

_____

Jack melempar ponselnya dengan marah, sejak kedatangannya di Los Angeles beberapa saat yang lalu dia telah berusaha untuk menghubungi Winny tapi gadisnya itu sama sekali tidak menerima panggilannya.

" Ck!! " Jack mendecak kesal sebelum akhirnya bangkit berdiri dan mengambil ponselnya kembali lalu berjalan keluar dari kamar hotelnya menuju ke arah mobil sport hitamnya.

Di tempat yang berbeda, Joyz dan Flau yang baru saja sampai di bandara Internasional Los Angeles sontak menuju ke arah mobil limusin putih yang telah menanti kedatangan mereka berdua.

" Apa kamu yakin Jack tidak akan marah kalau kita kembali mencampuri urusannya? " Flau bertanya dengan ragu pada Joyz yang kini duduk disisinya.

" Itulah mengapa kita harus bertindak tanpa diketahui oleh Jack, Flau. Aku tidak yakin jika pria yang bernama Jimmy Almeron itu akan dengan mudah melepaskan Winny begitu saja. " Jelas Joyz dengan ekspresi dinginnya, jujur saja dia paling tidak suka berurusan dengan rubah licik seperti Jimmy Almeron itu.

Melihat ekspresi dingin Joyz, Flau sontak menangkup wajah tampan suaminya itu dengan kedua tangannya. " Serahkan semuanya padaku, Joyz. "

Kedua mata kecoklatan milik Joyz sontak melebar begitu mendengar ucapan Flau yang tidak diduga olehnya. " Apa maksudmu, Flau? "

Flau tersenyum penuh misteri menanggapi pertanyaan Joyz. " Just wait and don't do anything. " Bisik Flau lagi lalu mencium sebelah pipi Joyz dengan senyum yang masih membingkai wajah cantiknya.

_____

Jack menghentikan laju mobil sport hitamnya tepat di hadapan kediaman Westron. " Aku tidak mungkin salah ingat, bukan? " Ucapnya dengan ekspresi bingung, dia yakin bahwa dia tidak salah mengingat kediaman Westron yang dulu pernah didatanginya bersama dengan Winny.

Namun apa yang kini tengah dilihatnya, seolah membuat Jack bertanya-tanya mengapa rumah itu terlihat begitu ramai bahkan dia baru saja melihat beberapa model terkenal hadir dengan membawa sebuket bunga besar.

" ..... " Jack meremas setir kemudinya dengan erat sebelum akhirnya memutuskan untuk keluar dari mobil sport hitamnya yang diparkirkannya di sembarang tempat, setidaknya itu tidak akan membuat mobil sportnya menghalangi jalan mobil lainnya yang terus berdatangan.

" Permisi, silahkan tunjukkan undangan anda? "

Jack menatap seorang wanita yang terlihat seperti seorang penerima tamu dengan ekspresi bertanya. " Undangan apa yang kau maksud? "

" Tentu saja undangan pertunangan nona Winny dan tuan Jimny, jika anda tidak memiliki undangan tersebut maka anda tidak diperkenankan untuk masuk. " Jelas wanita itu yang sontak membuat kedua mata hazel milik Jack melebar tidak percaya.

Just Say 'YES', Jack!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang