Winny berjalan dengan langkah letih menuju Prospect Park yang kini terlihat remang karena sedikitnya pencahayaan ketika malam tiba. Rasanya dia bahkan tidak ingin berhadapan dengan Jack begitu dia mendengar peringatan yang baru saja dilayangkan oleh Jimmy padanya, dia takut jika pada akhirnya apa yang diucapkan oleh Jimmy akan benar-benar terjadi. Winny benar-benar merasa takut jika sesuatu yang buruk akan menimpa Jack hanya karena dirinya.
" Apa yang harus kulakukan sekarang? " Lirih Winny yang kini hanya mampu menghela nafas dan memandang langit New York yang semakin gelap.
Drtt...drtt...
Nafas Winny seolah tercekat begitu melihat layar ponselnya yang menampilkan nama Jack, dia tidak tahu harus bagaimana pada pria itu. Dia takut bahwa Jack akan merasa curiga dengan nada suaranya yang dia yakin tidak seperti biasanya jika dia memutuskan untuk menerima panggilan pria itu, tapi sebaliknya dia juga takut jika Jack akan merasa sedih atau kecewa jika dia tidak menerima panggilan pria itu.
Namun pada akhirnya, Winny hanya mampu pasrah dan menerima panggilan Jack setelah menetralkan suaranya terlebih dahulu. " Halo? "
" Where are you, Win? "
" Uhm...aku hanya sedang mencari udara segar, Jack. "
" Katakan saja kamu ada dimana, aku akan segera menjemputmu. "
" Tidak perlu, Jack. Aku akan segera pulang. " Tolak Winny yang sejujurnya tidak mengharapkan untuk bertemu dengan Jack saat ini, bahkan jika dia boleh berharap dia ingin menghindar dari pria itu selama beberapa saat.
Jack menghela nafas dengan berat begitu mendengar penolakan Winny, tidak biasanya gadis itu akan menolak dirinya hingga seperti ini. " Apa sekarang kamu dalam masalah? "
" No! Aku baik-baik saja. "
" Kalau begitu cepat katakan saja dimana kamu saat ini, Win. "
" Sudah kubilang.... "
" Where are you? " Potong Jack yang seketika membungkam Winny begitu mendengar perubahan nada pada suaranya.
" Prospect Park. " Jawab Winny yang mau tidak mau menuruti perkataan Jack.
" Wait me. " Balas Jack yang kemudian memutus sambungannya dengan Winny dan segera mengambil kunci mobilnya.
Jack menghentikan mobil sportnya tepat di area parkir Prospect Park yang kini terlihat sepi dan dari dalam mobilnya dia bisa melihat Winny yang tengah duduk di kursi taman dengan kedua tangannya yang saling bertautan. Jack yakin gadis itu pasti tengah kedinginan karena udara malam New York yang menjelang musim dingin akan sangat menusuk terlebih dengan pakaian tipis yang dikenakan oleh Winny saat ini.
_____
" Ugh..tidak seharusnya aku pergi ke taman pada malam hari seperti ini. " Gumam Winny yang semakin mengeratkan kedua tangannya lalu menghembuskan nafasnya tepat di genggaman tangannya, berharap bahwa dengan begitu dia tidak akan terlalu menggigil.
Namun beberapa saat setelahnya, Winny sontak terkejut seiring dengan menghangatnya tubuh mungilnya yang kini terbungkus oleh mantel bulu.
" Aku tidak habis pikir jika aku akan kembali bertemu denganmu disini, Win. "
Deg...
Winny bahkan tidak mampu berkata-kata ketika dia kembali berhadapan dengan sosok Jimmy yang tengah berdiri tegap di hadapannya. Namun apa yang bisa Winny lakukan hanyalah mengembalikan mantel bulu milik pria itu dan melangkah pergi meninggalkan Jimmy yang pada akhirnya menahan lengannya.
" Please...comeback with me, Win. " Pinta Jimmy yang demi apapun berharap untuk kali ini saja gadis itu akan menuruti permintaannya.
Jimmy tidak ingin berbuat sesuatu yang pada akhirnya justru akan membuat Winny menjadi lebih membenci dirinya, dia tidak ingin terlihat seperti seorang pria jahat di hadapan Winny, dia tidak ingin menyakiti gadis itu.
" She won't go anywhere. "
Baik Winny maupun Jimmy sontak terkejut dengan ucapan datar yang tiba-tiba datang dari Jack yang kini melangkah mendekat ke arah mereka.
" Jack.... " Winny sungguh tidak berharap bahwa pria itu akan muncul ketika Jimmy masih berada di hadapannya, tanpa bertanya pun dia tahu bahwa Jack tidak berada dalam kondisi yang mampu untuk mengontrol emosinya.
Jack bahkan terlihat seperti akan membunuh Jimmy saat itu juga dan yang lebih membuat situasi menjadi semakin parah adalah Jimmy yang seolah menerima ajakan perang Jack.
" Let's go. " Ajak Winny yang dengan cepat menarik pergelangan tangan Jack, berharap bahwa pria itu akan menuruti perkataannya dengan pergi dari Prospect Park tanpa adanya pertumpahan darah dengan Jimmy.
Namun sayangnya, harapan Winny seolah tidak terkabul ketika Jack justru melangkah mendekat dan menatap penuh kebencian ke arah Jimmy. " Jangan pernah muncul di hadapan Winny lagi jika kau tidak ingin kehilangan nyawamu. " Ucapnya dengan nada dingin yang mampu membuat Winny merasa merinding ketika mendengarnya.
Usai melayangkan peringatannya pada pria itu, Jack sontak menggenggam jemari Winny dan menarik gadisnya pergi meninggalkan Jimmy yang sontak tersenyum miring.
" She will comeback with me for sure! " Seru Jimmy yang dengan sengaja meninggikan suaranya agar terdengar oleh Jack ataupun Winny. " She is not yours! "
_____
Jack membukakan pintu mobilnya untuk Winny lalu membiarkan gadis itu masuk terlebih dahulu sebelum akhirnya dia menyusul masuk ke dalam mobil sportnya. Baik Jack maupun Winny tetap berada dalam keheningan bahkan ketika keduanya telah berada di dalam mobil, bahkan Jack tidak menyalakan mesin mobilnya atau berpikir untuk mengemudikan mobilnya.
" Well, kurasa aku perlu mendengar penjelasan darimu. " Jack memulai pembicaraan dengan sebelah tangannya yang kini mencengkram setir kemudi dengan begitu erat hingga rasanya buku-buku jarinya memutih.
Mendengar ucapan Jack, Winny sontak menghela nafas dan berusaha tetap tenang. " Kuharap kamu tidak salah paham dengan apa yang baru saja kamu lihat, Jack. Aku bahkan tidak berniat untuk bertemu dengan Jimmy. "
" Lalu apa kamu bisa menjelaskan alasan mengapa dia bisa berada bersamamu?! " Jack bertanya dengan rahang mengeras, rasanya dia sangat ingin memukul sesuatu untuk melampiaskan rasa cemburu juga emosi yang kini melanda hatinya.
Winny sempat terdiam selama beberapa saat, jujur saja dia tidak pernah melihat betapa tersiksanya diri Jack hingga seperti itu. Perlahan tapi pasti, Winny berusaha meraih jemari Jack yang tadinya mencengkram setir kemudi. Dia bisa merasakan tubuh Jack yang seketika menegang begitu dia meraih kedua jemari pria itu.
" Aku tidak tahu, Jack. Trust me, aku sungguh tidak tahu mengapa Jimmy bisa berada disana. " Ucap Winny dengan ekspresi teduh miliknya.
Mendengar suara merdu Winny yang berusaha memberinya penjelasan sontak membuat hati Jack terasa perih, bagaimana bisa dia menaruh rasa curiga pada gadisnya yang bahkan tidak tahu apapun.
" Maafkan aku... " Lirih Jack yang dengan cepat menarik tubuh mungil Winny ke dalam pelukannya.
Jack tidak tahu mengapa setiap kali dia memeluk tubuh mungil Winny, dia merasa bahwa suatu hari nanti gadisnya itu akan pergi meninggalkannya jika dia tidak memeluknya dengan erat seperti yang kini dia lakukan.
_____
#hai-haii!! author bener-bener minta maaf yahhh buat update kali ini yang lama banget wkwkwk...sebenernya gak ada alasn khusus sih knpa update kali ini sampe telat bngt, tapi yaah biasa karena tugas kuliah semakin numpuk aja hehehe. jadi, author minta kemakluman kalian aja yahh... thank you all
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Say 'YES', Jack!!
RomanceSequel dari ' Miracle in My Love dan Joyz & Flau in Wedding ' ........................................................................ Jack Lingston, seorang pria sukses yang memiliki wajah rupawan layaknya seorang pangeran dari negeri dongeng. Men...