Jack bangkit duduk di atas tempat tidur king sizenya setelah beberapa kali menggeliat dan mengacak rambut coklatnya dengan kesal begitu ponsel miliknya yang berada di atas nakas terus bergetar tanpa henti, hingga membuat Jack merasa begitu terganggu dan pada akhirnya justru terbangun dari tidur pulasnya.
" What?! Are you kidding with me?! Apa kau tidak lihat jam terlebih dahulu sebelum menghubungiku, hah?! " Seru Jack begitu menerima panggilan yang tertera pada ponselnya tanpa melihat siapa yang menghubunginya terlebih dahulu.
" Kau masih tidur?! Astaga, sudah jam berapa ini Jack?! " Seru Bella yang seakan tidak percaya bahwa kakak laki-lakinya itu bahkan baru saja terbangun dari tidur pulasnya ketika matahari bahkan sudah berada di atas kepala atau yang lebih tepatnya hari telah berangsur siang.
" Ayolah bagi seorang pria malam sepertiku hal seperti ini sudah biasa. " Ucap Jack dengan nada santainya.
Bella yang mendengar itu dari seberang justru menghela nafas maklum dan memilih untuk menghiraukan kebiasaan malas Jack. " Baiklah, terserah kau saja. Lagipula, aku menghubungimu bukan untuk mengoceh tidak jelas seperti ini. "
" Lalu? "
" Kau tidak lupa bukan jika malam nanti kau harus datang ke peragaan busanaku? " Tanya Bella yang berusaha mengingatkan kembali tujuan awal Jack datang ke Los Angeles.
" Astaga, aku tidak lupa. " Jawab Jack dengan nada malasnya.
" Baguslah kalau begitu, sampai bertemu nanti malam dan pastikan kau membawakanku buket bunga, oke! " Ucap Bella sebelum memutus sambungan tanpa menunggu jawaban dari Jack yang spontan mendengus kesal karena sikap menyebalkannya.
Di lain tempat, kini Winny harus menatap jengah ke arah layar ponselnya yang tengah menampilkan nama ' The Jerk Almeron ', sebenarnya sudah sering kali dia memblokir nomor ponsel pria itu tapi lagi-lagi pria itu justru mengubah nomor ponselnya dan pada akhirnya akan kembali mengusik kehidupannya.
" Astaga, bisakah kau berhenti menghubungiku, hah?! " Seru Winny begitu menerima panggilan Jimmy.
Mendengar nada kesal Winny, Jimmy justru terkekeh dan tersenyum kecil meski dia tahu gadis itu tidak akan bisa melihat wajahnya saat ini. " Ayolah, kamu tahu aku tidak akan mungkin menuruti permintaanmu itu. Lagipula jika itu kulakukan, aku yakin uncle Wilson justru akan memarahimu. "
Mendengar ucapan Jimmy, Winny justru mendengus dan memutus sambungan begitu saja. Dia paling benci jika ada seseorang yang dengan sengaja mengusik kehidupannya, tidak Jimmy ataupun ayahnya, Winny benar-benar membenci keduanya yang selalu saja mengekang kebebasannya.
Tok...tok...
Winny melangkah menuju pintu suite roomnya begitu mendengar suara ketukan yang dia tahu berasal dari sekretaris pribadinya itu. " Kau sudah kembali? " Tanya Winny dengan suara khasnya yang memang terkesan angkuh juga dingin disaat yang bersamaan.
" Ya, nona. " Jawab sekretaris pribadi Winny yang bernama Peter itu sebelum menyerahkan kotak berwarna merah yang tadinya berada di dalam pelukannya pada Winny yang dengan segera menerimanya.
" Thanks, kau boleh pergi. " Ucap Winny yang kemudian menutup pintu kamarnya usai Peter menunduk hormat lalu pergi meninggalkan dirinya seorang diri.
Menghela nafas, Winny akhirnya berjalan ke ruang ganti yang berada di sudut kamar hotelnya. Meski awalnya dia berniat untuk tidak menghadiri acara malam nanti, pada akhirnya Winny tetap memilih untuk menarik pita yang membungkus kotak merah itu dan menatap gaun hitam yang berada di dalamnya dengan pandangan malas juga tidak berminat.
Tapi apa boleh buat, acara malam nanti adalah salah satu proyek terbesarnya dan mau tidak mau dia harus datang untuk memastikan bahwa acaranya akan berjalan dengan sempurna sesuai dengan keinginannya.
" Haaaa....benar-benar menyebalkan. " Rutuk Winny yang kemudian mengacak rambut blonde panjangnya itu dengan kesal.
_____
Jack mengemudikan mobil sport hitam miliknya yang baru beberapa jam yang lalu sampai di depan lobby hotel bintang lima yang menjadi pilihannya bermalam selama berada di Los Angeles setelah usahanya yang merecoki jam kerja Joyz hanya agar sahabatnya itu mengantarkan mobil kesayangannya itu jauh-jauh dari New York ke Los Angeles.
" Untung saja dia bersedia mengantar mobilku tepat waktu, jika tidak aku akan menjadi bahan lelucon karena datang ke acara semewah itu dengan menumpang atau menggunakan transportasi umum. " Gumam Jack yang merasa bahwa kini hidupnya benar-benar terselamatkan dari rasa malu.
" Selamat datang, tuan. " Sambut petugas valet yang telah berjaga tepat di depan pintu utama begitu melihat kedatangan mobil sport Jack.
Mendengar itu, Jack sontak membuka pintu mobilnya dan melemparkan kunci mobilnya begitu saja ke arah petugas valet yang dengan spontan menerimanya.
" Boleh saya lihat undangan anda? " Tanya salah seorang bodyguard yang tengah berjaga.
Sebelah alis Jack terangkat begitu mendengar pertanyaan bodyguard itu yang entah mengapa tengah menatapnya dengan penuh selidik dan jujur saja itu sungguh membuat Jack ingin memukul wajah sialan bodyguard itu. Namun, pada akhirnya Jack lebih memilih untuk menunjukkan undangan yang telah diberikan Bella padanya dan begitu melihat undangan VVIP itu, para bodyguard itu sontak menunduk dan mempersilahkan Jack untuk masuk.
" Untung saja aku tidak memilih untuk memukul mereka. " Gumam Jack dengan nada penuh kekesalannya.
" Jack! " Seru Bella begitu melihat sosok Jack yang tengah berjalan ke arahnya dengan sebelah tangan yang memegang sebuah buket bunga yang sesungguhnya terlalu besar dan melebihi ekspetasinya.
Tanpa basa basi lagi, Jack dengan segera memberikan buket bunga yang jujur saja telah membuat sebelah tangannya terasa pegal karena harus membawanya sejak awal pada Bella yang spontan tersenyum cerah dan menerima buket bunga pemberiannya.
" Thanks, Jack. Kupikir kau tidak akan datang. " Ucap Bella masih dengan senyum cerahnya.
" Bagaimana bisa aku tidak datang jika kau terus merecokiku. " Dengus Jack dengan ekspresi kesal, mengingat betapa menyebalkannya Bella ketika mengingatkan dirinya untuk datang ke acara yang menurutnya justru membuang-buang waktu bersantainya.
" Ck, lagipula aku mengundangmu kemari karena aku tahu kau suka dengan gadis cantik dan sexy bukan?! " Ucap Bella dengan wajah menyesal karena telah mengundang Jack untuk datang ke peragaan busananya. " Diundang sekali seperti ini saja kau sudah sangat menyebalkan, bagaimana dengan peragaan busanaku yang lain?! " Gerutunya yang spontan membuat Jack merasa bersalah dan mengelus puncak kepalanya penuh sayang.
" Baiklah, aku minta maaf. Aku sangat berterima kasih karena kau mau mengundangku kemari demi mengenalkanku pada gadis-gadis cantik disini. Tapi untuk menghadiri peragaan busanamu yang lain, aku harus melihat jadwal kerjaku terlebih dahulu. "
" Aku mengerti. " Balas Bella yang kemudian memeluk lengan kekar Jack dan menariknya menuju ke tengah ruangan, dimana sahabatnya berada.
Sedangkan Jack hanya diam dan mengikuti langkah kaki Bella yang menariknya menuju ke tengah ruangan, hingga kedua mata hazelnya menangkap sosok gadis berambut blonde yang tengah berdiri anggun dengan balutan mini dress hitam yang memperlihatkan lekuk tubuh wanita itu.
_____
#meet reading semuanya!! Tp jgn lpa ttp vomment yahh wkwk 😂😂😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Say 'YES', Jack!!
RomansaSequel dari ' Miracle in My Love dan Joyz & Flau in Wedding ' ........................................................................ Jack Lingston, seorang pria sukses yang memiliki wajah rupawan layaknya seorang pangeran dari negeri dongeng. Men...