Bab 42

797 52 5
                                    

Wilson menghela nafas begitu melihat pemandangan yang kini berada di hadapannya, sebagai seorang ayah dia tahu betapa egoisnya dirinya selama ini pada Winny. Namun, itu semua dilakukannya hanya demi melindungi putri semata wayangnya. Dia hanya tidak ingin menyerahkan Winny pada pria brengsek seperti Jack meski pria itu memiliki kekuasaan melebihi dirinya.

Namun ketika melihat ekspresi sedih yang selalu menghias wajah putrinya itu, Wilson seolah kembali bertanya apa yang telah dilakukannya memang demi kebaikan Winny atau justru demi egonya sendiri.

Perlahan, Wilson hanya mampu tersenyum tipis sebelum akhirnya pergi meninggalkan ruang pesta.

Disisi lain, Jimmy yang mengetahui kepergian Wilson sontak semakin marah karena jika Wilson lebih memilih untuk pergi tanpa mengatakan satu kata pun maka itu artinya dia telah menyetujui hubungan Winny dan Jack.

" Ayo kita pergi. " Jack berbisik tepat disamping telinga Winny dengan sebelah tangannya yang mengenggam erat jemari gadisnya itu.

Winny yang sempat terkejut akhirnya justru tertawa dan ikut berlari mengikuti Jack dengan ekspresi bahagia miliknya.

" Hentikan mereka! " Seru Jimmy yang sontak memberi arahan pada para bodyguardnya untuk menghalangi kepergian Winny dan Jack.

Sejujurnya Jimmy cukup terkejut dengan aksi yang baru saja dilakukan oleh Jack, dia tidak pernah mengira bahwa Jack akan membawa kabur calon tunangannya itu disaat dirinya berniat untuk menghampiri Winny.

" Tahan para bedebah itu. "

Deg...

Baik Jimmy maupun para bodyguard yang tadinya berusaha mengejar Jack dan Winny sontak terkejut dengan kedatangan segerombol pria berjas hitam yang dengan sigap menahan pergerakan bodyguard Jimmy tepat ketika Jack dan Winny telah keluar dari kediaman Westron. Bahkan para tamu yang masih berada di dalam ruang pesta itu pun menjadi semakin bingung dan panik disaat yang bersamaan.

" Siapa kalian?! " Jimmy bertanya dengan ekspresi marahnya.

" Well...sepertinya saya datang disaat yang tepat, bukan begitu Mr. Almeron? "

Kedua mata Jimmy menyipit begitu seorang wanita yang berbalutkan gaun hitam dengan topi besar yang seolah menutupi wajahnya tiba-tiba muncul dari balik para pria berjas hitam itu.

Seulas senyum tipis seolah menghias wajahnya yang sebagian tertutup oleh topi hitam miliknya, wanita itu melangkah mendekat lalu menyentuh wajah Jimmy dengan perlahan.

" Senang bertemu dengan anda, Mr. Almeron. " Bisik wanita itu dengan senyum yang sontak membuat tubuh Jimmy mematung ketika wanita itu memperlihatkan wajahnya dengan sekilas pada dirinya.

" Fla.. "

" Stss...karena saya tidak senang menjadi bahan pembicaraan orang-orang maka saya akan langsung pada intinya saja. Jangan usik hubungan Jack dan Winny lagi. " Bisik Flau dengan senyum yang masih menghias wajah cantiknya namun dengan pesona yang mampu membuat Jimmy terdiam selama beberapa saat.

Jimmy mungkin terdiam selama beberapa saat, namun setelahnya dia justru tersenyum sinis pada Flau. Awalnya dia cukup terkejut dengan kedatangan nyonya Loyard yang terkenal akan kelembutannya, tapi setelah bertemu dengannya secara langsung, Jimmy sadar bahwa kepribadian wanita bernama Flau itu tidak sesimpel yang sering didengarnya.

" Saya tahu anda memiliki kekuasaan, tapi apa yang membuat anda begitu percaya diri hingga berani memberi peringatan seperti itu pada saya. Bahkan jika saya ingin, saya mampu menghancurkan hidup Jack lebih dari yang pernah saya lakukan sebelumnya . " Balas Jimmy dengan senyum angkuh yang membingkai wajah tampannya.

Flau sedikit terkekeh sebelum akhirnya membalas ucapan Jimmy dengan santai. " Perlu anda tahu bahwa Jack bukanlah seseorang yang mudah untuk dihancurkan, terlebih ancaman konyol seperti menggunakan masa lalu keluarga Lingston kini sudah tidak lagi berguna. "

Jimmy tertawa begitu mendengar ucapan Flau, dia tahu bahwa wanita yang kini berada di hadapannya adalah seorang wanita cerdas yang mampu mengintimidasi seseorang. Namun sayang, itu semua tidaklah berguna pada dirinya.

" Sepertinya anda melupakan satu hal terpenting, Mrs. Loyard. Jack Lingston memang tidak semudah itu untuk dihancurkan terlebih trik menggunakan masa lalu keluarganya pun sudah tidak lagi berguna, tapi mau sehebat apapun Jack dia masih memiliki satu kelemahan yaitu Winny. " Jimmy tersenyum penuh kemenangan begitu senyum yang tadinya membingkai wajah Flau perlahan memudar dan tergantikan dengan ekspresi dingin.

Tenang Flau...tenang....

" Saya bisa menghancurkan Winny dengan kedua tangan saya, setidaknya dengan begitu tidak akan ada siapapun yang mampu memilikinya. "

Deg...

Kedua tangan Flau terkepal erat begitu mendengar ucapan Jimmy, tadinya dia masih ingin bersabar dalam menghadapi pria bernama Jimmy itu, tapi mengingat betapa mudahnya pria itu mengatakan bahwa dia bisa dengan mudah menghancurkan hidup seseorang sungguh membuat Flau marah.

" Anda benar, bagi pria seperti anda menghancurkan satu atau dua kehidupan seseorang itu adalah sesuatu yang mudah. Sebenarnya saya tidak peduli anda mau menghancurkan hidup siapa, tapi saya tidak akan tinggal diam jika anda berniat untuk menghancurkan hidup Jack maupun Winny. "

" Heh...memangnya apa yang bisa anda lakukan? " Jimmy bertanya dengan nada meremehkan.

Flau tersenyum simpul begitu mendengar pertanyaan konyol yang dilontarkan Jimmy padanya. " Sepertinya anda melupakan satu hal terpenting, Mr. Almeron. Saya adalah satu-satunya nyonya Loyard, istri dari pemilik tunggal J Group, Joyz Loyard. Apapun yang saya minta, apapun yang saya katakan, Joyz akan mengabulkan semuanya. Dan seharusnya anda juga tahu, siapapun yang dengan berani menantang kekuasan J Group akan berakhir seperti apa. "

" ..... "

" Tidak peduli itu New York ataupun Los Angeles, Joyz bisa menguasainya jika dia ingin. Menyerahlah...sebelum semuanya terlambat, Mr. Jimmy Almeron. "

Usai melontarkan peringatan yang mampu membuat Jimmy terdiam dengan ekspresi marahnya, Flau sontak menepuk bahu Jimmy dengan senyum penuh belas kasihan sebelum akhirnya berbalik lalu pergi meninggalkan sosok Jimmy yang masih berdiri kaku.

" Mission complete. " Batin Flau dengan senyum puasnya, setidaknya tanpa campur tangan suaminya itu dia mampu menekan seorang Jimmy Almeron.
_____

Jack menghentikan laju mobilnya disisi jalan Griffith Park yang berada tidak terlalu jauh dari kediaman Westron. Jack keluar dari mobilnya dan duduk diatas kap mobil sportnya dengan diikuti oleh Winny. Keduanya nampak diam dan hanya memandang langit malam kota Los Angeles dengan pandangan menerawang hingga suara berat Jack memecah keheningan diantara mereka.

" Aku tidak sedang bermimpi bukan? " Kedua mata hazel milik Jack kini menatap sosok Winny yang berada disisinya dengan penuh harap.

Berharap jika semua ini bukan hanya sekedar mimpi yang begitu dirinya terbangun nanti, sosok Winny tidak lagi berada disisinya.

Ketika memikirkannya saja, hati Jack terasa begitu perih. Dia tidak ingin berpisah dari Winny lagi, dia hanya ingin bersama dengan gadisnya, menghabiskan waktu yang ada bersama dengan gadis yang sangat dicintainya. Dia tidak ingin lagi merasakan sakitnya kehilangan seseorang yang begitu berharga dalam hidupnya.

Kedua orang tuanya...

Jeanna...

Mereka mungkin telah pergi meninggalkan Jack seorang diri namun tidak dengan Winny, Jack tidak ingin kehilangan satu-satunya cahaya yang menjadi penerang dalam hidupnya.

_____

#Happy weekend guys!! Akhirnya author kmbli lgi wkwk mohon vommentnya sllu d tnggu yahh 😚😊

Just Say 'YES', Jack!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang