Bab 4

1.8K 81 11
                                    

Winny menatap berkas yang ada di tangannya dengan senyum cerah yang mengembang. " Tidak kusangka aku justru mendapatkan jackpot seperti dirinya. "

" Apa anda serius akan melibatkan Mr. Lingston dalam hal ini, nona? " Tanya Peter dengan ekspresi tidak yakinnya karena jujur saja dia tidak hanya tahu bagaimana sepak terjang seorang Jack Lingston demi mencapai posisi yang dimiliki oleh pria itu sekarang, tapi Peter sangat tahu betul bagaimana seorang Jack Lingston menyingkirkan musuhnya.

Mendengar pertanyaan sekretaris pribadinya itu, Winny sontak tersenyum miring sebelum akhirnya bersedekap dengan angkuh. " Bahkan seseorang sepertinya pun tidak akan bisa berbuat apapun padaku. " Ucapnya dengan ekspresi teramat santai.

Dahi Peter sontak berkerut bingung, jujur saja bahkan selama beberapa tahun dia melayani nona mudanya itu, tidak sekalipun Peter dapat memahami jalan pikiran Winny. " Apa maksud nona? "

Berbanding dengan menjawab pertanyaan Peter, Winny lebih memilih untuk memutar kursi kebesarannya lalu melambaikan sebelah tangannya ke arah Peter yang dengan segera menunduk hormat begitu melihat tanda yang diberikan Winny padanya dan segera pergi meninggalkan ruangan nona mudanya itu.

" Aku akan mendapatkannya.....my freedom.... " Gumam Winny dengan sebelah tangan yang meremas sebuah potret seorang pria tampan yang tengah tersenyum cerah.

_____

Jack memijit pangkal hidungnya begitu dia mengingat betapa menyebalkannya gadis bernama Winny Westron itu, bahkan di dalam mimpinya sekalipun Jack terlihat begitu menyedihkan karena tidak dapat melakukan apapun selain tunduk pada ucapan gadis itu.

" Ahhh...benar-benar menyebalkan! " Rutuk Jack yang dengan segera meneguk whisky yang berada di hadapannya dalam sekali teguk.

" What's wrong, my Jack? You look very upset. " Ucap salah seorang gadis penggoda yang berada di atas pangkuan Jack.

Mendengar ucapan gadis itu, Jack sontak tersenyum manis sebelum mencium bibir ranum milik gadis itu. " I'am fine. Aku hanya sedang memikirkan sesuatu. " Ucapnya masih dengan senyum manis yang tentu saja mampu membuat beberapa gadis penggoda lainnya terlihat begitu iri pada gadis yang berada di atas pangkuannya itu.

" Kamu jahat, Jack. Aku juga ingin mendapat perhatianmu. " Protes salah seorang gadis penggoda lainnya yang berniat untuk duduk di atas pangkuan Jack jika saja lengannya tidak lebih dulu tertahan oleh seseorang.

" Hmmmm...kupikir kamu berada dimana, ternyata kamu justru berada di tempat konyol seperti ini, Jack. "

Deg....

Jack yang mendengar suara tidak asing itu spontan mendongak dan mendapati sosok Winny dalam balutan mini dress semerah darah kini tengah tersenyum miring ke arahnya dengan kedua tangan bersedekap angkuh. Dan ketika dirinya melihat sosok Winny yang seperti itu, mau tidak mau Jack berani mengakui bahwa Winny terlihat begitu sexy juga menawan di saat yang bersamaan.

" Siapa kau?! " Seru gadis penggoda yang lengannya sempat tertahan oleh Winny, bahkan dia dengan berani membalas tatapan angkuh Winny.

Mendengar seruan gadis itu, Winny sontak berjalan anggun ke arah gadis itu sebelum apa yang baru saja dia lakukan justru membuat seluruh gadis yang berada di dalam ruangan itu terkejut bukan main, termasuk Jack yang sungguh tidak percaya dengan apa yang baru saja Winny lakukan pada gadis itu.

Bagaimana bisa Winny menampar dan menjambak rambut gadis itu dengan begitu kasarnya, bahkan setelah gadis itu meminta maaf dan meminta ampun padanya pun, Winny masih terus menjambak rambut gadis itu tidak peduli bahwa gadis itu tengah menangis kesakitan.

" Hentikan! " Seru Jack yang tentu saja tidak akan berdiam diri begitu melihat aksi Winny yang menurutnya sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang wanita.

" Kau tanya aku siapa?! Aku adalah kekasih dari pria brengsek ini! " Tunjuk Winny tepat di hadapan wajah tampan Jack yang spontan menarik pergelangan tangannya dengan cepat.

" Aku bilang hentikan! Apa kau mau dituntut atas dasar penganiayaan?! " Seru Jack dengan ekspresi marahnya yang justru membuat Winny menampik tangannya dengan kasar.

" Bukannya kau justru senang jika aku dituntut karena dengan begitu kau bisa terbebas dariku untuk sementara waktu? " Sindir Winny dengan senyum sinis miliknya yang demi apapun membuat emosi Jack seolah meluap begitu saja.

" Bisakah kalian semua meninggalkan kami berdua? " Pinta Jack dengan sebelah tangan yang kembali menahan pergelangan tangan Winny secara paksa sebelum kembali meneruskan ucapannya yang sontak membuat para gadis itu spontan merasa begitu ketakutan ketika melihat wajah datar Jack yang demi apapun baru pertama kali ini mereka lihat. " Dan satu hal lagi, lupakan semua hal yang telah kalian lihat dan dengar malam ini, karena jika aku tahu salah satu dari kalian berusaha untuk membocorkannya...maka aku tidak akan segan membuat hidup kalian menderita untuk selama-lamanya. Kalian paham?! "

" Y...ya, kami paham. " Ucap para gadis itu bersamaan sebelum memilih untuk pergi dari ruangan itu secepat yang mereka bisa.

Sepeninggal para gadis itu, Jack sontak mendorong tubuh Winny hingga membentur dinding yang berada di belakang gadis itu dan menguncinya tepat di dalam pelukannya. " Apa kau tahu konsekuensi apa yang bisa saja kau dapatkan hanya karena menganggu kesenanganku, hmm? " Tanya Jack dengan ekspresi tidak terbacanya.

Bahkan Winny berani bertaruh bahwa sekuat apapun dirinya, dia tidak akan mampu menghadapi sosok Jack Lingston yang kini berada di hadapannya dengan ekspresi tidak terbaca pria itu yang sungguh membuat jantung Winny berdetak lebih cepat dari biasanya.

Meski begitu, Winny tidak akan pernah menunjukkan sosok lemahnya pada siapapun tidak di hadapan Jack sekalipun. " Lepaskan aku, Jack Lingston. " Ucap Winny dengan nada dinginnya.

" Tidak, sebelum kau membayar apa yang baru saja kau perbuat padaku, Winny Westron. "

" Maksudmu aku harus membayar ganti rugi karena telah merusak kesenanganmu dengan para gadis itu? "

" Tepat sekali. " Jawab Jack yang semakin mendorong tubuh Winny hingga gadis itu memalingkan wajah dengan cepat.

" Fine! Aku akan memanggil para gadis itu lagi dan meminta mereka melayanimu hingga kau sendiri yang merasa muak pada mereka! " Seru Winny yang spontan mendorong tubuh kekar Jack dan berniat pergi sebelum lengannya tertahan.

Jack sontak tersenyum miring ke arah wajah cantik Winny yang kini terlihat sedikit memucat, dia berani bertaruh bahwa iblis cantik seperti Winny sekalipun bisa berubah menjadi kelinci penakut jika dia mulai menunjukkan sosok aslinya.

" Aku tidak lagi peduli dengan para penggoda seperti mereka, lagipula untuk apa kau memanggil mereka jika kau bisa dengan mudah menggantikan posisi mereka untukku, hmm? " Ucap Jack dengan senyum miringnya lalu menarik pergelangan tangan Winny hingga tubuh gadis itu membentur dada bidangnya.

" Let me go, jerk!! " Seru Winny dengan ekspresi marahnya yang sontak menginjak sepatu mahal Jack dengan sekuat tenaga lalu menampar sebelah pipi pria itu. " Jangan samakan aku dengan para gadis diluaran sana yang dengan mudahnya menyerahkan tubuh mereka padamu, Jack Lingston. " Ucapnya yang kemudian pergi meninggalkan Jack yang tengah memegang sebelah pipinya dengan ekspresi syok.

Untuk yang pertama kalinya dalam hidup seorang Jack Lingston, dia mendapat tamparan yang begitu keras dari seorang gadis. Bahkan yang lebih parah dari itu, gadis itu adalah Winny Westron, si iblis cantik yang demi apapun semakin membuatnya marah dan kesal bukan main.

_____

#happy reading!! Tapi jgn lupa buat sllu dkung author yahh wkwk 😊😂😄

Just Say 'YES', Jack!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang