Bab 17

1.1K 68 7
                                    

Jack mengerjapkan kedua matanya begitu merasakan sentuhan di wajahnya dan menahan jemari Cloe begitu gadis itu berniat untuk kembali menyentuh wajahnya.

" Good morning, Jack. " Sapa Cloe yang kemudian mencium bibir Jack dengan gerakan sensual.

" Hmm. " Balas Jack yang lebih memilih untuk mengakhiri ciuman Cloe dan bangkit menuju kamar mandi dengan jubah tidur yang dipakainya dengan asal.

Meninggalkan Cloe yang spontan memberengut kesal karena sikap cuek Jack padanya, padahal tidak biasanya Jack bersikap seperti itu padanya karena Jack yang dia tahu adalah seorang pria yang selalu bisa memuaskan dirinya.

" Shit! " Umpat Jack begitu melihat bayangan dirinya di hadapan cermin.

Rambut coklatnya kini bahkan sudah tidak berbentuk lagi, bahkan kini dia sangat ingin mandi dan membersihkan tubuhnya yang benar-benar terasa begitu gerah.

_____

Winny berjalan menuju ruang makan dengan pandangan bingung begitu mendapati ruang makan yang terlihat sepi tanpa adanya tanda-tanda kehadiran Jack.

" Apa anda sedang mencari tuan muda Jack? " Tanya salah seorang pelayan yang seolah dapat membaca isi hati Winny.

" Ya, aku sedang mencarinya. " Balas Winny yang kemudian memilih untuk duduk dan berniat untuk memakan sarapannya seorang diri.

" Semalam tuan muda tidak pulang, nona. " Jelas pelayan itu yang sontak membuat gerakan Winny terhenti.

" Dia tidak pulang? " Ulang Winny seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.

" Ya, nona. "

" Baiklah, kau boleh pergi. " Ucap Winny yang merasa bahwa selera makannya benar-benar sudah hilang begitu mendengar bahwa Jack tidak pulang semalaman.

Ada perasaan gelisah ketika Winny mengetahui hal itu, bahkan ketika pria itu tidak lagi memberinya kabar entah mengapa Winny merasa ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.

" Sial, aku benar-benar tidak ingin mengakuinya. " Gumam Winny yang merasa bahwa dirinya mulai bersikap aneh.

Brakkk....

Winny spontan menoleh begitu mendengar suara pintu yang tertutup dengan kasar dan terdiam ketika melihat sosok Jack yang berjalan cepat tanpa menoleh ke arahnya sedikit pun.

" Hei.... " Winny berusaha menghentikan langkah Jack dengan sapaan canggungnya, namun apa yang didapatnya justru hanya tatapan tajam Jack yang bahkan tidak berniat untuk menghentikan langkah kakinya sedikit pun.

" What do you want from me?! " Ketus Jack begitu Winny menahan lengannya.

" Sebenarnya apa yang terjadi padamu, Jack?! Kau benar-benar menjadi aneh sejak hari itu! " Seru Winny yang seolah tidak dapat lagi menahan semua pertanyaan yang selama ini selalu menguasai pikirannya.

" Kau bertanya padaku karena kau sungguh tidak tahu atau justru kau berpura-pura bodoh, hah?! " Balas Jack dengan kasar menampik tangan Winny dari lengannya.

" Kalau aku tahu apa untungnya aku bertanya padamu?! " Kesal Winny yang seolah tidak mengerti jalan pikiran Jack. " Malam itu, sikapmu padaku sungguh aneh bahkan sampai hari ini pun kau masih bersikap aneh padaku! Kau.....kau seolah menghindariku. " Lirih Winny dengan suara bergetarnya.

" Aku memang menghindar darimu, lagipula kau pun tidak lagi memerlukan diriku ketika pria itu ada disini bukan?! "

" Pria itu?! Apa maksud.....wait! Apa pria yang kau maksud adalah Jimmy? " Tanya Winny yang berusaha memastikan maksud dari perkataan Jack.

" Ya. "

" Apa itu artinya....kau bersikap aneh seperti ini karena kau melihatku bersamanya saat itu?! "

" Itu tidak ada hubungannya dan berhenti mengusik kehidupanku karena dengan begitu aku pun tidak akan mengusik kehidupanmu. Aku tidak peduli kau bersama dengan siapa dan sebaliknya jangan pernah pedulikan aku yang bersama dengan gadis lain. " Jelas Jack yang berniat berbalik dan meninggalkan Winny seorang diri jika saja sebuah tamparan yang teramat keras tidak lebih dulu mendarat di pipinya.

" Diam dan dengarkan penjelasanku, brengsek! Berhenti mengoceh seolah kau tahu segalanya! " Seru Winny yang mencengkram kerah kemeja Jack dengan kedua tangannya yang gemetar.

Mendapat tamparan yang sangat menyakitkan dari Winny spontan membuat Jack terdiam dengan sebelah pipi yang memerah, namun melihat sikap Winny yang seperti ini untuk pertama kalinya adalah salah satu alasan terbesar Jack terdiam.

" Bukankah dari awal sudah kubilang bahwa aku membenci Jimmy, bahkan aku rela menjadikan dirimu kekasih palsuku demi menggagalkan rencana pernikahanku dengan pria itu. Aku pun sampai mengikutimu hingga ke New York juga untuk kabur dari pria itu, tapi semua usaha yang kulakukan tidak pernah berhasil karena Jimny akan selalu menemukan keberadaanku sama seperti ketika dia kembali menemukan keberadaanku di New York. Aku hanya ingin meraih impianku, Jack. Kau tahu itu tapi kau masih saja....tunggu, jangan-jangan kau cemburu padaku?! " Ucap Winny yang seolah tersadar.

" What?! Of course no! Untuk apa aku cemburu padamu, aku tidak peduli dengan siapa kau berkencan. " Tegas Jack yang yang berniat untuk benar-benar pergi dari hadapannya Winny, sebelum apa yang baru saja dilakukan gadis itu spontan membuat kedua mata hazelnya melebar tidak percaya.

Gadis itu dengan cepat menahan lengannya sebelum akhirnya berjinjit dan mencium bibir merah Jack dengan ciuman yang sungguh membuat dirinya tidak dapat melakukan apapun hanya untuk sekedar menolak ciuman Winny.

" Tapi aku peduli, dasar bodoh. " Ucap Winny usai mengakhiri ciumannya dan berbisik tepat di samping telinga Jack dengan suara yang hampir tidak terdengar jika saja Jack tidak berada didekatnya.

" Maksudmu....? "

" Sebenarnya aku malu mengatakannya, tapi untuk yang pertama kalinya dalam hidupku...aku tidak ingin melewatkan kesempatan ini. " Ucap Winny dengan wajah tertunduknya. " I Love You, Jack Lingston. "

Deg....

Jack seolah menjadi seseorang terlemot dan terbodoh di dunia ini ketika mendengar bisikan yang entah mengapa seolah menghentikan dunianya dalam seketika.

" Aku....maaf, bisa kau ulangi lagi perkataanmu? " Tanya Jack dengan ekspresi bodohnya yang sontak membuat Winny melotot tidak percaya ke arahnya.

" Aku mencintaimu, dasar Jack bodoh!!! " Seru Winny yang kemudian dengan cepat pergi meninggalkan Jack dengan segala kekesalannya.

" Wait! Sejak kapan?! " Tanya Jack yang tak kalah cepat menahan lengan Winny.

" Aku tidak tahu, tapi semenjak kau menghidariku...aku merasa begitu kehilangan. Kau yang terbiasa membuatku kesal setiap harinya tiba-tiba saja berubah menjadi seseorang yang tidak kukenal seolah membuatku takut bahwa aku tidak akan lagi bisa melihat dirimu yang kukenal. Karena itu.... "

Belum sempat Winny menyelesaikan ucapannya, pelukan hangat Jack telah lebih dulu menghentikan suara Winny. " Apa itu artinya kita seri? " Tanya Jack dengan senyum yang kini menghias di wajah tampannya.

" Apa maksudmu, Jack? "

" Aku juga mencintaimu, Winny Westron. Aku tidak tahu kapan aku menyadari perasaanku ini, tapi yang jelas aku merasa kesal dan marah ketika aku melihatmu bersama dengan pria itu. " Ucap Jack yang sontak membuat Winny menatapnya dengan pandangan tidak percaya.

" Astaga...sepertinya tidak ada diantara kita berdua yang memenangkan permainan ini, Jack. Ini bahkan tidak bisa dihitung seri karena kita berdua sama-sama jatuh cinta disaat yang bersamaan. " Ucap Winny yang spontan tertawa di dalam pelukan Jack. " Hei, Jack...apa kamu masih ingat bahwa kamu pernah memberiku 3 permintaan yang akan kamu kabulkan? "

" Tentu saja aku masih mengingatnya, kamu masih memiliki 2 permintaan lagi. "

" Kalau begitu, apa kamu bisa mengabulkan permintaan keduaku ini, Jack? "

" Katakan apa yang kamu inginkan, Win. "

" Jangan pernah pergi dari sisiku, Jack. "

_____

#happy reading guyss!! 😘😘

Just Say 'YES', Jack!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang