---1473 Words---
"Kau tampak miskin" kata Jetamine sambil memperhatikan pemuda itu.
Bilang saja dia matre atau gila uang tapi kenyataannya, di dunia ini, yang kaya, yang menang. Jika tidak ada uang, kau akan mati menyedihkan. Tanpa teman tanpa kekasih.
Jetamine hanya mencoba realistis. Lagipula itu benar kan?
Netra hitam Jetamine kembali melirik pemuda bertopi dan bermasker itu terang-terangan, lalu mendengus jijik.
Biasa saja.
Tidak ada jam mahal.
Sepatu biasa.
Kaos oblong hitam yang tak menarik.
Bahkan wajahnya tertutupi topi yang tampak berlumpur.
Dan maskernya! Ah siapa manusia yang bisa diijinkan memasuki apartemen mewah menggunakan masker?!
Menyadari sesuatu, Jetamine melihat pemuda itu dengan tatapan penasaran sementara pemuda yang ditatap Jetamine hanya diam tak bergerak sambil melirik tajam kearah gadis itu.
"Bagaimana kau bisa bayar sewa diapartemen ini?!" Kata Jetamine penasaran.
Tidak ada jawaban.
"Apa kau mencuri? Menjual organ dalammu? Atau kau punya tante yang bisa kau poroti?" Tanya Jetamine lagi.
Tetap. Pemuda disampingnya hanya diam; mengganggap Jetamine hanyalah angin.
Tak lama, lift yang mereka tumpangi berdenting sebentar sebelum terbuka lebar. Jetamine melihat pemuda ini buru-buru keluar, seperti berusaha secepat mungkin untuk menghindari Jetamine.
Tak secepat itu!
Gadis berdarah Noarch itu membuka mulutnya lagi untuk menghina, tentu saja dengan kata 'miskin' yang selalu dipakainya
"Byebye, miskin" kata Jetamine tersenyum saat melihat pemuda yang tepat berada dipintu lift.
Pemuda itu berbalik saat pintu lift menutup pelan.
Sesaat, Jetamine bisa melihat matanya; hijau terang bak batu permata. Mungkin dari semuanya, hanya mata berwarna hijau itulah yang bisa disebut 'mahal'. Pemuda itu melirik tajam kearah Jetamine lalu menyeringai kecil.
"Maaf, aku lebih kaya darimu."
Hah?!
***
Jetamine masih terpaku saat lift terbuka lagi untuk kedua kalinya, mengantarkan gadis itu kelantai delapan. Dengan gontai, dua tangan Jetamine menarik dua koper besar miliknya keluar dari lift.
Gadis itu masih menatap kosong lantai dibawahnya.
Pemuda itu, pemuda bermata serupa jamrud itu bilang bahwa dia lebih kaya daripada Jetamine?
Bodoh sekali.
Terkekeh pelan, Jetamine melihat setiap nomor yang ada dipintu. Mencari angka delapan ratus delapan puluh delapan dengan hati-hati.
Nomor nya berurut, jika yang ada didekat lift bernomor delapan ratus sepuluh berarti dia harus berjalan turus hingga menemukan kamarnya.
Lagipula kemana Jeremiah?!
Membutuhkan waktu sekitar lima belas menit bagi Jetamine untuk tiba didepan pintu kamar Jeremiah. Dekat balkon. Apartemen Jeremiah bersampingan dengan balkon besar yang menghadap jalanan kota paris yang indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
RICH AND RICHER
RomanceJetamine Noarch, seorang gadis berumur hampir dua puluh tahun tak pernah menyangka hidupnya berubah setelah mulutnya yang sombong secara sengaja menghina seorang pria asing yang baru saja dijumpainya dalam lift. "Kau tampak miskin." "Maaf, aku lebih...