Bab 16 - Sepatu putih dan kunang-kunang

4.8K 224 9
                                    

Mata coklat Jetamine melirik keseliling mobil yang dinaikinya dan Leoniel. Mobil itu benar-benar seperti baru pertama kali dipakai. Wangi baru yang meruak dari jok-joknya, kacanya yang mengkilap sampai kaca spionnya pun masih tertutup plastik.

"Apa mobilmu tak pernah kau pakai?" Tanya Jeramine sambil mengusap jok kulit yang didudukinya. "Kelihatannya sama saja sejak kemarin kududuki."

Mobil itu memang masih tergolong baru, sebulan yang lalu dia dan Leoniel menjemputnya dihalaman menara eifel.

Leoniel melirik Jetamine dan menyusuri mobilnya. Lalu menyeringai lagi kearah Jetamine. "Aku tak suka jika plastik-plastik ini dilepas. Kelihatan tidak baru."

Yah, benar juga sih. Mobil yang sudah dilepas plastiknya akan terlihat lebih mudah kotor. Jetamine pun memperlakukan mobil barunya seperti ini. Tapi, dia tetap akan melepas plastik yang menutupi jok karna, risih sekali duduk diatas plastik seperti ini.

Dan juga, Jetamine akan membeli banyak hiasan mobil. Seperti karpet bulu untuk dashboard, batu-batu relaksasi untuk jok penumpang atau, yang paling umum mengantung pengharum mobil pada spion.

Dari semua orang yang dikenalnya, Jetamine tak pernah melihat yang modelnya seperti Leoniel. Bahkan sepupu-sepupu gantengnya yang tak pedulian seperti Javier saja membeli kopi untuk pengharum mobil.

Ini tampak seperti mobil yang tak pernah dipakai Leoniel.

"Tapikan setidaknya kau sudah membeli hiasan mobil. Minimal pengharumnya." Kata Jetamine ke Leoniel sambil mengusap spion ditengah atas mereka.

Leoniel terdiam. Matanya menyusuri spion dan sedetik kemudian mengangkat bahu tak perduli, "Memang harus, ya?"

Dasar gila, batin Jetamine mengerang.

"Yah... setidaknya itu yang dilakukan semua orang..."

Leoniel menerawang jauh lalu setelah itu, tidak ada lagi diantara mereka berdua yang berbicara. Jetamine pun tak mau melanjutkan pembicaraan itu. Sebagai gantinya, Gadis itu hanya terdiam sembari menggaruk-garuk plastik yang menutupi jok dibawahnya latah.

Kalo ini aku, pasti plastik ini sudah kukoyak. Batin Jetamine.

****

Mereka sampai di tepi hutan gelap setelah sekitar empat puluh lima menit menaiki mobil. Leoniel membuka pintu mobilnya disusul oleh Jetamine. Gadis itu melihat Leoniel dari atap mobilnya dan menyeringai.

"Yah.... aku tak melihat ada kunang-kunang disekitar sini tuh" Sahut Jetamine kepada Leoniel. Pemuda itu hanya berdecak dan melangkah memutari mobil dan mulai mencari-cari.

"Cari apa?," Tanya Jetamine sambil mengikuti jejak Leoniel. Pemuda itu tak menjawab, dia masih saja membuka setiap jengkal semak yang ada dan melongok lalu mencari lagi.

Tahu kan? Seperti pemulung?

Jetamine terkekeh karna imajinasinya lalu menepuk-nepuk punggung lebar berkaos hitam abu-abu didepannya, "Leon? Sepertinya kita tak akan mendapatkan nya kali ini." Mata Jetamine melirik kesekelilingnya, "Kita cari besok saja, ya?"

"Mana ada orang yang mencari kunang-kunang pagi hari, Jets." Leoniel mendongakkan kepalanya, memandang Jetamine dari bawah, "Di hari terang, mereka akan seperti lalat. Hampir tak ada bedanya."

Memikirkan bahwa ternyata yang dicari mereka ada lalat bercahaya, Jetamine mencebikkan bibirnya jijik, sedangkan Leoniel melanjutkan pencariannya sampai kira-kira 15 menit.

Jetamine sudah hampir menarik lengan bawah Leoniel saat pemuda itu menggerakkan tangannya menyibak semak belukar yang lalu menampilkan sebuah jalan setapak yang berlumpur.

"Jangan bilang kita akan berjalan disitu," Jetamine menunjuk jalan setapak didepan mereka jijik. "Kau sudah janji kita takkan bermain lumpur!" Sahut Jetamine merujuk pada janji yang dibuat Leoniel ketika mereka masih di apartemen.

Leoniel mengerutkan alisnya sambil menahan ketawa, "Iya benar. Kita memang takkan bermain lumpur. Kita hanya akan berjalan melewatinya"

Jetamine ternganga bego. Matanya melirik sneaker putih mahal yang sedang dipakainya sekarang. Mulai meratapi nasib bahwa warna putih gading yang menghiasi sepatu dikakinya akan berubah menjadi coklat menjijikkan.

Jetamine menatap Leoniel aneh, antara marah, kesal tapi hampir meminta tolong, "Duh... aku tak ikut deh, maaf. Aku mau pulang aja."

"Loh kenapa?" Suara Leoniel terdengar aneh bercampur geli. Mungkin dia mengira Jetamine takkan menepati janjinya mengejar kunang-kunang. "Penakut..."

"Bukan kok" Sanggah Jetamine cepat. Agak tersinggung dengan perkataan Leoniel. "Aku sedang memakai sepatu putih. Kalau saja kau mengatakan lebih awal-"

"-lepas saja sepatunya." Suara Leoniel memotong perkataan defensif Jetamine. Menyebabkan gadis itu terdiam sambil melihat seringai menantang Leoniel.

"Tenang saja. Aku akan buka juga" Setelah mengatakan itu, Leoniel membuka sepatunya sendiri dan meletakannya sembarangan di dalam mobilnya disusul oleh punya Jetamine yang dibuka gadis itu sambil menggerutu mengeluarkan suara umpatan tertahan.

Jetamine melihat Leoniel lagi lalu melipatkan tangannya di dada. "Sekarang gimana?"

Leoniel terkekeh dan mengamit tangan Jetamine, "Sekarang.... kita masuk." Sahutnya sambil mengamit lengan kecil Jetamine dan menuntun gadia itu ke bibir jalan setapak.

Tapi hampir saja kaki mereka menginjak jalan itu, Jetamine sudah mengerang kesal duluan. Dirinya sempat ragu tapi melirik Leoniel yang menatapnya remeh membuat nyali Jetamine bangkit kembali mengingat harga dirinya sedikit tercungkil.

"Sialansialansialan." Sambil mengumpat, Jetamine akhirnya memberanikan diri melangkahkan kakinya jijik dan benar saja, dia langsung merasakan lumpur memenuhi sela-sela kakinya. "Harusnya aku tak pernah mempercayaimu!"

Leoniel hanya tertawa sambil tetap memegang erat tangan Jetamine. Takut gadis itu terjatuh, dan lebih parah lagi mengkhianatinya dengan kembali kemobil, sementara tangannya yang satu mengait erat-erat toples kaca yang akan diisinya dengan Kunang-kunang.

"Hanya sebentar kok. Nanti kita cuci. Manja sekali~"

"DIAM!"

Dan teriakan putus asa Jetamine yang terakhir membuat Leoniel semakin mengeluarkan tawa kerasnya.

A/n:
Maaf lama, jangan lupa tinggalin vote dan komen.
Xoxo,
ShilaNoaph

RICH AND RICHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang