Happy Reading! ♡
.
.
.
.
.
."Halo.."
"Denisa, Kanaya hilang!"
"Hah? Apaan? Ilang?"
"IYA. KANAYA HILANG, DENISA!"
"HAH Kok bisa? Lo udah coba cari?"
"Kak Ray sama Kak Damar lagi cari mereka. Lo jangan kasih tau siapa-siapa dulu"
"Oke, nanti cepet kabarin gue!"
"Iya"
Panggilan terputus. Carra benar-bebar cemas kali ini. Sudah jam dua malam, tetapi Kanaya belum juga pulang. Kelompoknya tadi sudah sampai di garis finish urutan ke dua. Tapi menurutnya itu sama sekali tidak penting, yang ia khawatirkan hanyalah temannya.
Tak lama matanya berkedip karena cahaya kilat dan mendengar suara dari langit yang bertanda kalau sebentar lagi akan turun hujan. Carralie semakin panik, ia tak tahu harus berbuat apa sekarang.
Gadis itu melangkah keluar kamar dan duduk di kursi halaman kamarnya. Kuku jari telunjuknya yang tadinya panjang sudah berubah ukuran. Dia benar-benar cemas.
Sampai akhirnya, lelaki berjaket biru dongker sampai di hadapan gadis itu. Carralie dengan cepat berdiri, menyamakan posisinya dengan lelaki itu.
"Kak, Kanaya mana?" Tanya Carralie yang memerhatikan sekitarnya.
Ray menggeleng.
"Belum, masih dicari sama Damar. Lo jangan kasih tau siapa-siapa dulu. Kalo malam ini belum ketemu, besok kita cari pake polisi" jelas Ray sambil mengelap wajahnya yang terkena air hujan.
Carralie mengusap wajahnya kencang kemudian mengangguk. "Kabarin terus ya kak"
Ray mengangguk, "yaudah gue balik ke kamar. Lo istirahat dulu aja"
"Gimana bisa istirahat, kalo temen sekamarnya lagi bahaya?" Tutur Carralie.
Ray mendengus. Ia bisa merasakan perasaan Carralie saat ini.
"Besok kita cari sama-sama oke?" Gumam Ray lembut.
Carralie mengangguk dan memandang punggung Ray yang lama kelamaan sudah tidak terlihat lagi dari pandangannya.
***
"KANAYA!"
"KANAYA LO DIMANA"
Lelaki itu terus berteriak mencari seorang gadis yang kakinya sedang terluka. Ia menyesal untuk menolak suruhan temannya itu.
"KANAYA INI GUE DAMAR"
Damar terus berjalan bermulai dari arah Kanaya pergi. Menelusuri pepohonan berdaun rindang yang ada di hutan itu.
"KANAYA!"
Belum berputus asa, Damar terus berteriak berharap gadis itu ada di sekitarnya dan menjawabnya. Namun ia tak mendengar balasan apapun. Hanya suara serangga malam yang saling bersahutan didengarnya.
"NATASHA INI GUE MARVIN!"
"AARRRGHHHH" Teriak Damar menarik rambutnya sendiri.
Napasnya memburu saat itu. Emosinya memuncak, ingin sekali ia mengulang semuanya. Kalau tahu begini jadinya dia menyesal karena sudah meninggalkan Natasha.
![](https://img.wattpad.com/cover/128238614-288-k352082.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
unforgettable [COMPLETED]
Teen Fiction"Tell me how to forget someone loved" ~ UNFORGETTABLE by. itsmefadhlh [COMPLETED] ● RANK ● #289 in Teen Fiction (05/07/18)