Dengerin lagunya 👆🏻 cocok buat Damar ke Kanaya ❤️
- Selamat membaca! -
Kaki Kanaya bergetar, sangat lemas, ingin rasanya ia jatuh ke tanah sekarang juga. Tapi sepertinya jika lelaki itu tidak memegang lengannya, Kanaya memang sudah terjatuh ke tanah. Sungguh tenaganya kini hilang seketika.
Mimpi?. Lelaki itu terkekeh melihat gadis yang ada di hadapannya seperti melihat setan. Bahkan tangan yang kini ia topang terasa lebih berat ketika menopangnya, sepertinya Kanaya memang sudah tidak bisa bergerak.
Tanpa berpikir, dengan cepat ia menarik lengan Kanaya agar kini jatuh ke dekapannya. Lelaki itu memeluknya, dan Kanaya tidak membalas sama sekali pelukannya, ya, gadis itu membeku seketika.
Masih dalam dekapan lelaki itu kedua telapak tangan Kanaya menutupi wajahnya dan terus bergumam. "Ini mimpi! Please don't wake up!" Bahkan lebih dari tujuh kali ia mengucapkannya.
Meski kecil, dia tetap masih bisa mendengarnya. Lantas lelaki itu melepas pelukannya kemudian menangkup wajah Kanaya yang masih terpejam sambil berkomat-kamit. "Open your eyes!" Perintahnya.
"Babe, please open-your-eyes!"
Tetap sama sekali tidak ada pergerakan kelopak matanya. Kanaya tetap memejamkan matanya, bahkan ia tidak ingin membuka matanya karena takut terbangun dan melihat matanya sembab kembali seperti hari-hari sebelumnya.
Gemas, lelaki itu mencubit kencang kedua pipi Kanaya. "AWW, SAKIT!!!" Rintihnya dan reflek membuka matanya lebar-lebar.
Kanaya mundur dua langkah menjauh dari lelaki itu. Tangannya terjulur untuk melarang lelaki itu agar tidak mendekat. Bukan mendekat, lelaki itu malah menarik kembali tangan Kanaya. Ia memegang dagu Kanaya mengarahkan pandangan gadis itu untuk tetap ke arahnya, agar bisa meyakinkan kalau ia tidaklah sedang bermimpi.
"I-ini, ini beneran kamu?" Ia terbata.
"Siapa?" Tanyanya.
"INI MIMPI KAN?!" Kanaya masih bersikeras. "INI MIMPI, INI PASTI BUKAN DAMAR!"
"Emang bukan!" Celetuknya seraya mencubit pelan pipi gadis itu.
"WHO ARE YOU?!" Kanaya ingin menjauh tapi tangan kekar itu masih menahannya agar tidak bisa kabur.
"Kamu gak inget aku? Jahat banget." Lelaki itu menggelengkan kepala sambil berdecak.
"Kamu orang jahat ya?!"
Demi tuhan, kini ia seperti sedang berhadapan dan berbicara dengan orang buta. Jelas-jelas gadis itu melihat wujudnya, melihat wajahnya, tidak mungkin jika tiba-tiba ia amnesia.
"Kamu gak lihat aku siapa? Mata kamu masih normal kan? Gak pikun? Amnesia kamu memangnya belum sembuh juga?!"
Kanaya menampar pelan pipi lelaki itu. "Sembarangan! Kamu aja pake masker. Copot masker kamu! Kamu itu siapa sebenernya sih?!"
Oh shit. Lelaki itu lupa kalau ternyata ia belum menyopot maskernya.
"Aku mantan kamu!"
Deg!
"AKU GAK PUNYA MANTAN!" Jawab Kanaya.
"Jahat banget." Lelaki itu membuka masker—lebih tepat slayernya—kemudian menatap Kanaya sepenuhnya, "Aku mantan yang mau ngelamar kamu lagi, boleh kan?"
Detik itu juga Kanaya kehilangan keseimbangan hingga kembali terjatuh ke dalam dekapan lelaki itu. Kali ini tidak ada pergerakan sama sekali, ia juga tidak pingsan dan beberapa detik dari itu Kanaya memeluk erat lelaki yang sedang mendekapnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
unforgettable [COMPLETED]
Fiksi Remaja"Tell me how to forget someone loved" ~ UNFORGETTABLE by. itsmefadhlh [COMPLETED] ● RANK ● #289 in Teen Fiction (05/07/18)