Happy Reading !
.
.
.
.
.
."KAKAK"
Gadis itu memukul pintu dengan keras sampai akhirnya pintu itu terbuka.
"Berisik lo ah," ucap lelaki berkaus putih oblong dengan mata tertutup.
Bukannya membalasnya lagi, gadis itu langsung masuk ke dalam kamar kakaknya dan duduk sila di kasur berukuran lumayan besar itu.
"Bocah! Ganggu aja, lo"
Denada tidak menjawab, dia malah menunduk seperti menyembunyikan sesuatu. Damar yang menyadari itu langsung beranjak dari kasurnya dan melangkahkan kakinya ke arah wastafel, membasuh wajahnya kemudian kembali lagi dengan wajah yang lebih segar dari sebelumnya.
"Kamu kenapa?" Ucap sang kakak.
Gadis itu tidak menjawab. Hanya saja kepalanya yang menunduk kembali mengahdap ke arah Damar.
"Hey" Damar menepuk tangannya di depan wajah gadis itu.
Denada berkedip.
"Gue mau sekolah disini, satu sekolah sama lo" akhirnya dia bersuara.
Damar hanya melongo mendengar apa yang baru saja adiknya katakan. Merasa tidak direspon, Denada meniru gaya kakaknya tadi. Ia menepuk kedua tangannya di depan wajah Damar.
"KOK KAKAK YANG BENGONG SIH SEKARANG!" kesal Denada.
"Hah?" Damar bingung harus menjawab apa. "Kok? Emang kenapa?"
"Gak tau, pokoknya Nada mau sekolah di Alaska. TITIK!"
"Sekolah lo di sana gimana?"
"Ya keluar, apa susahnya. Suruh papa urus, lagi pula itu juga sekolah teman bisnisnya papa. Jadi gampang"
Damar mendengus.
"Gak segampang itu juga, kali"
"Terserah. Yang penting gue mau di sini, sama lo"
Gadis itu menyatukan kedua telapak tangannya, ekspresinya seperti anak kecil yang sedang memohon untuk dibelikan mainan.
"Please..."
"Nanti gue coba omongin sama papa"
Wajahnya seketika berubah menjadi semangat, gadis itu dengan cepat berhambur memeluk sang kakak yang ada di hadapannya.
"Thank you so much, kakak!"
Damar hanya berdeham dan membalas pelukan adik satu-satunya itu.
Setelah beberapa menit mereka berpelukan, gadis itu melepaskan pelukannya dan memandang kakaknya.
"Apa?" Tanya Damar yang merasa diperhatikan.
Denada menggeleng. "Keluar yuk"
"Enggak ah, gue ngatuk" tolak Damar.
"Gak sumpek, emang? Di kamar terus" tutur gadis itu.
"Enggak" Damar langsung menjatuhkan tubuhnya di kasurnya.
"IH, KAKAK!"
"Berisik"
"Yaudah, gue jalan-jalan sendiri, biar ilang" ketus gadis itu sambil keluar dari kamar Damar.
"Jangan kemana-mana!" Ucap Damar dengan keadaan menutup mata.
"Bodo!"
***
"Makasih lagi,"
![](https://img.wattpad.com/cover/128238614-288-k352082.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
unforgettable [COMPLETED]
Teen Fiction"Tell me how to forget someone loved" ~ UNFORGETTABLE by. itsmefadhlh [COMPLETED] ● RANK ● #289 in Teen Fiction (05/07/18)