Happy Reading!
.
.
.
.
"Lo harus cari Kanaya sekarang" lanjutnya, mimik wajahnya sudah sangat serius.
Ray tak tau harus mengatakan apa lagi. Ia memang mengerti, temannya itu adalah tipe cowok yang sangat tidak peduli dengan sekitarnya. Kecuali orang yang menurutnya berharga.
"Apa alesan lo nyuruh gue? Padahal lo tinggal telpon polisi yang lebih terpercaya" tutur Damar.
"Kenapa lo gak mau cari dia?" Tanya Ray balik.
"Ditanya, malah nanya balik!"
"Gue gak punya hak untuk lindungin dia, buat apa gue ngerelain tenaga gue, waktu gue, atau mungkin diri gue buat cewek itu" jelasnya.
"PUNYA, DAMAR. LO PUNYA!" Teriak Ray lantang. Wajahnya sudah memerah tak bisa dideskripsikan.
Ray mengusap kencang wajahnya, menarik napas kemudian membuangnya perlahan.
Damar menatap Ray tajam. Lebih tajam dari biasanya. Matanya meminta banyak jawaban, penjelasan dan ungkapan dari temannya itu.
"Apa maksud lo?"
Ray lagi-lagi mengusap wajahnya. Ia tak tahu harus mengucapkan apa lagi. Apakah ini adalah waktu yang tepat? Mengapa ia harus membongkar semuanya di moment seperti ini?
"Ray" gumam Damar datar.
Rasa kesal, kecewa dan ingin tau saat ini ada di benak Damar. Wajahnya menjadi sangat amat serius, ia merasakan ada sesuatu yang sudah Ray sembunyikan darinya.
"JAWAB" ucapnya lantang.
Ray menghela napasnya. Ia tak tahu harus memulai dari mana. Kini orang yang selama ini ia jaga demi sahabatnya hilang dalam tanggung jawabnya.
"RAY!" kali ini lebih keras.
"Lo bodoh" jawab Ray simpel.
Tatapannya menajam. Damar benar-benar tak mengerti apa yang Ray ucapkan kali ini.
"LO BODOH!" Lantangnya sekali lagi sambil menunjuk temannya itu.
"Lo gak pernah ngerasain Natasha ada disini? di sekolah?"
"Lo gak pernah ngerasain ada sesuatu yang sama kayak Natasha?"
"Makanya otak jangan dipake buat pelajaran doang. Lo pake otak lo, rasain pake hati!"
Damar tertegun mendengar pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh sahabatnya itu. Bukan, bukannya ia mengerti. Pertanyaan itu malah tambah membuatnya bingung. Merasa dirinya yang paling salah dimasalah ini.
Damar tidak tahu harus menjawab apa kali ini.
"Kenapa jadi gue yang kejebak di masalah ini? Kenapa seolah-olah gue yang salah disini?" Tanya Damar dengan ekspresi datarnya.
"Bego!" Ketusnya lagi dan lagi.
"Sekarang lo cari cewek itu" tutur Ray.
"Jawab dulu"
Ray terdiam membalas tatapan Damar tanpa mengeluarkan suara sedikit pun.
"Oh yaudah, lo cari sana sendiri. Gue ikut Brian" Damar berdecak kesal dan meninggalkan Ray.
"Nanti gue bantu, gue telpon polisi. Tenang pulsa gue banyak" tambahnya santai kemudian berjalan membelakangi Ray.
"DIA TASHA YANG SELAMA INI LO CARI! DIA NATASHA, DAMAR, DIA NATASHA BUKAN KANAYA"
KAMU SEDANG MEMBACA
unforgettable [COMPLETED]
Novela Juvenil"Tell me how to forget someone loved" ~ UNFORGETTABLE by. itsmefadhlh [COMPLETED] ● RANK ● #289 in Teen Fiction (05/07/18)