Happy Reading!
.
.
.
.
.
.
"Ini, waktu itu ketinggalan di mobil gue. Sorry baru kembaliin sekarang"Kanaya meraih benda yang diberikan lelaki itu. "Makasih"
"Iya, gue duluan"
Lelaki itu memutar tubuhnya seratus delapan puluh derajat dan melangkah ke arah tangga.
"Kak Damar, tunggu!" Kanaya berlari menghampiri lelaki itu. "Boleh bicara sebentar?"
Laki-laki itu mengerutkan dahinya lalu mengangguk, "kenapa?"
Bukannya menjawab, Kanaya malah menoleh ke kanan, kiri, depan dan belakang. Banyak yang memerhatikannya.
Ya, dia tahu. Damar adalah most wanted di sekolah ini. Kanaya tidak ingin pembicaraannya didengar oleh siapa pun.
"Gak jadi" gumam Kanaya.
Damar mengangkat sebelah alisnya, bingung. "Kenapa, sih?"
"Gue gak mungkin bicara disini sedangkan yang lain ngeliatin kita kayak gini" tutur Kanaya bisa dibilang sangat pelan.
Damar mengerti. Tapi, apa yang ingin gadis itu bicarakan? Padahal yang Damar tahu gadis ini tidak pernah menanyakan sesuatu pada orang-orang yang menurutnya belum dekat, ditambah gengsinya yang sangat besar.
"Oke, lo pulang sekolah free?" Tanya Damar.
Kanaya sejenak memikir, tapi tak lama gadis itu mengangguk.
"Pulang bareng gue," tutur Damar.
"Tapi-"
"Gak usah tapi-tapi, pulang sekolah gue tunggu di parkiran motor" Damar meninggalkan gadis itu begitu saja.
Kanaya mendengus, padahal dia yang ingin berbicara padanya, bukannya Damar. Tanpa berpikir panjang, gadis itu berjalan ke arah kelasnya.
"Kanayakuu!"
Kanaya tahu, siapa lagi yang memanggilnnya dengan sebutan seperti itu.
"Nay tunggu," panggilnya sekali lagi.
Kanaya menghentikan langkahnya. Dia memutar tubuhnya seratus delapan puluh derajat dan menemukan dua cowok dengan dasi yang acak-acakan.
"Nanti pulang mau bareng, gak? Gue sama Leo mau mampir ke rumah lo, ketemuan sama kak Rezky" jelas lelaki yang ada di sebelah Leo.
Alis Kanaya terangkat sebelah, "kak Rezky?"
"Iya, masa nama kakak sendiri lupa.." celetuk Derren.
"Dia belum pulang dari Bandung" ujar Kanaya.
"Udah, nanti sore" balas Derren.
Adik sendiri gak dikabarin, orang lain dikabarin?. Batinnya.
Baru saja ingin mengiya-kan, ucapannya tertahan. Dia teringat satu hal yang baru saja dibuat. Pulang bareng kak Damar.
"Gak bisa," gumam Kanaya.
"Kenapa? Tenang aja, aku gak bakal berisik gombalin kamu kok. Serius" ucap Leo.
"Najis" desis Derren.
"Bukan" tutur Kanaya cepat. "Gue udah ada janji, kalian duluan aja"
Leo menyengir kuda, "oke, jodohku!"
"Eh cecan, Le" sahut Derren.
"Mana?"
Gadis itu memutar bola matanya malas. Dengan cepat ia melangkahkan kakinya meninggalkan kedua manusia yang sedang memandangi gadis cantik yang ada di koridor sebrang.

KAMU SEDANG MEMBACA
unforgettable [COMPLETED]
Fiksi Remaja"Tell me how to forget someone loved" ~ UNFORGETTABLE by. itsmefadhlh [COMPLETED] ● RANK ● #289 in Teen Fiction (05/07/18)