Carralie : "Kanaya, gue gak jadi duet sama lo ya. Karena gue diajak DUET sama KAK BRIAN."
Carralie : "kapan lagi coba?! Kali ini gue gak mau nyia-nyiain kesempatan lagi! Oh ya, kata kak Brian lo bakal dipasangin sama kak Damar tampilnya."
Carralie : "Good luck girl!"
Melihat beberapa notifikasi dari Carralie di layar ponselnya, Kanaya cepat-cepat membuka kunci layarnya lalu membalas pesan dari sahabatnya itu.
Kanaya Natasha : "iya."
Gadis itu mendengus. Kenapa harus bersama Damar lagi? Padahal ia masih malu dengan kejadian di auditorium pada saat berlatih kemarin.
Jelas itu adalah kejadian yang membuat Kanaya kepikiran sampai saat ini.
Ponsel Kanaya berdenting. Gadis itu cepat-cepat membuka aplikasi whats app.
Kak Damar Latihan yuk, gue otw rumah lo ya.
Kanaya menarik napas dalam-dalam. Bukannya ia membalas, gadis itu malah berlari dan masuk ke Walk-In Closet.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mencari baju apa yang akan ia gunakan. Pakaiannya saat ini merupakan baju tidur yang biasa ia gunakan saat tidak melakukan apapun—dirumah saja.
Setelah mengganti bajunya, gadis itu kembali duduk di sofa sebelah tempat tidurnya. Gadis itu langsung berdiri dan melihat ke bawah dari kaca jendelanya ketika mendengar suara klakson.
Gadis itu mengehela napasnya. Apakah ini berlebihan? Kanaya rasa tidak. Wajar saja ia harus rapi ketika ada seseorang yang berkunjung ke rumahnya.
Dengan cepat, ia berlari keluar kamar dan menuruni tangga. Ia membuka pintu utama rumahnya itu. Tepat sekali Damar berada di hadapannya, baru ingin mengetuk pintu.