"Jangan ngerepotin siapa-siapa!"
"Siapa yang mau di repotin?!"
"Hari terakhir papa nyusul"
"Iya."
"Kamu yakin mau berangkat sendiri pake mobil, gak ikut rombongan?"
"Hm,"
"Yaudah gih sana, udah telat tau! Gimana sih calon OSIS."
"Papa bawel dari tadi ngomong terus, yaudah Damar jalan dulu, assalamualaikum." ucap laki-laki itu lalu mencium punggung tangan papahnya.
"Waalaikumsalam, Hati-hati!"
"Iya."
Kemudian Damar keluar dari rumahnya dan melajukan mercy nya itu.
Hari ini adalah hari dimana peserta OSIS baru menjalani LDKS yang letaknya lumayan jauh dari Alaska High School.
Laki-laki itu sudah menebaknya kalau ia akan telat dua puluh menit untuk bisa berangkat bersama-sama dengan buss. Maka dari itu Damar mengendarai mobilnya sendiri untuk bisa sampai ke tempat LDKS yang berada di Puncak, Bogor.
Sebelumnya, laki-laki itu mampir ke sekolahnya untuk mengambil beberapa barang yang sengaja ia tinggal di sekolah.
Langkahnya terhenti ketika melihat seorang gadis dengan gaya rambut diikat satu yang mengikatkan lengan jaket di pinggangnya sambil menggendong ransel dan menjinjing beberapa tas kecilnya.
"Eh? Belum jalan?" Tanya Damar yang sudah berada di sebelah gadis itu.
Gadis itu menggeleng dan mengangkat bahunya.
"Telat, ketinggal." ucap gadis itu pelan.
Damar terkekeh, "gimana sih calon OSIS?"
Kanaya menoleh dan menatapnya tajam.
"Lo?"
"Sama." jawab laki-laki itu santai.
"Bareng yuk?" Ajaknya.
"G-
"Ah lama lo." Belum sempat gadis itu menjawab, tangannya sudah ditarik lebih dulu oleh Damar.
"Kok maksa?" Ketus Kanaya.
"Daripada telat?"
"Kan emang udah telat!"
"Ya, nanti tambah telat"
Kanaya lebih memilih diam, kalau ia menjawab lagi pasti sahutannya akan terus menerus sampai puncak sana.
Hanya lagu dari radio mobil yang terdengar mengisi keheningan selama perjalanan.
***
"Lengkap?"
Syenin menggeleng, "kurang dua orang Ray"
"Kemana? Tadi pas berangkat ada?"
Lagi-lagi perempuan itu menggeleng.
"Dari pertama absen juga gak ada, waktu udah mepet jadinya ketinggal."
Pupil matanya membesar, mengapa ia tidak tahu ada kekurangan anggota sebelum keberangkatan.
"Udah dihubungin? Boleh liat absennya?" Tanya Ray yang mulai panik.
Syenin memberikan papan jalan yang berisikan absensi para peserta LDKS.

KAMU SEDANG MEMBACA
unforgettable [COMPLETED]
Ficção Adolescente"Tell me how to forget someone loved" ~ UNFORGETTABLE by. itsmefadhlh [COMPLETED] ● RANK ● #289 in Teen Fiction (05/07/18)