Jikalau aku harus memilih antara kau tak mencintaiku dan kau pergi dariku ,lebih baik aku memilih kau tak mencintaiku dan masih ada disampingku dan berusaha mencintaiku dari pada kau pergi begitu saja
-Nizar-
Nizar berjalan gontai memasuki apartemennya. "Assalamu'alaikum,bill". Hening tak ada jawaban. Nizar mencari-cari Sabilla disetiap sudut apartemennya dan terakhir dia memasuki kamarnya.
"Bill.... Sayang... Kau dimana?"ucap Nizar dengan gemetar.
Nizar membuka kamar mandi yang berada dikamarnya namun Sabilla masih tak ada. Nizarpun membuka lemarinya dan dia terperangah kaget. Setengah lemari miliknya kosong dan itu artinya Sabilla telah mengemasi semuanya. Nizar mengacak rambutnya frustasi. "Kau kemana,bill".ucapnya begitu lirih
Nizar terduduk lemas dipinggiran kasurnya dan dia merasan tangannya memegang sesuatu. Dan ternyata itu surat yang Sabilla tulis. Nizar membacanya.
Assalamu'alaikum,kak.
Setelah kau membaca ini itu artinya aku sudah berada jauh darimu.
Jaga dirimu baik baik.
Maaf aku pergi tanpa memberitahumu terlebih dahulu.
Jangan pernah menungguku jika kau tak mampu.
Aku kembali mungkin disaat kau sudah memiliki wanita lain dihidupmu.
Aku ridho,kak.
Aku mencintaimu.Maaf jika aku selalu merepotkanmu,melukaimu dan membuatmu jera denganku.
Wassalamu'alaikum..Sabilla
"Sebenarnya kau pergi kemana,bill? Katamu kau mencintaiku namun mengapa kau pergi?"Nizar meneteskan air matanya. Dia mendial nomor Fajar.
"Assalamu'alaikum warrohmatullahi wabarokatuh,Ada apa,Zar?"
"Wa'alaikumsalam.. A.. Emm anu mas,.. Billa ada dipesantren tidak ya?"
"Hmm kebetulan tidak,Zar. Memangnya billa tak mengabarimu?"
"Tidak,mas. Saya tadi ngajarpun dia tak masuk padahal pagi tadi kita pergi ke kampus bersama"
"Astagfirullah. Kalian sedang tidak ada masalah kan?"
"Tidak,mas. Tapi Billa aneh belakangan ini"
"Hmm aneh bagaimana maksudmu?"
"Belakangan ini dia selalu pergi kerumah sakit entah untuk apa,lalu dirumahpun dia sering sekali meminum obat. Setiap kutanya dia kenapa pasti dia menjawab dia tak apa hanya pusing sedikit. Dan ...,"
"Dan apa?"
"Entahlah,mas. Saya takut dia pergi dariku"
"Jangan bicara seperti itu. Jika ada masalah adikku tak akan lari"
"Hmm ya sudah saya akan mencarinya dulu"
"Baiklah,aku juga akan mencarinya. Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam"
****
Keesokan harinya Sabilla dan Wanda benar-benar pergi ke Jerman. Sabilla dengan berat hari memang harus pergi. Sedangkan Nizar semalaman dia tak bisa tertidur karena terus memikirkan dimana Sabilla berada.
Ketika Sabilla dan Wanda masih dibandara menunggu pukul tujuh pagi karena pesawat akan lepas landas pukul tujuh. Sabilla dan Wanda menunggu sambil memakan sarapannya. Handphone Sabilla dari semalam terus saja berdering dan menunjukkan nama Nizar kalau tidak kakaknya,Fajar ataupun Syifa.
Seperti saat ini lagi lagi Syifa meneleponnya. Sabilla menghela napas lalu menggeser layar handphonennya untuk menerimanya.
"Ya allah assalamu'alaikum,bill. Kamu dari mana saja? Kamu kemana?"
"Wa'alaikumsalam,fa. Kau tak usah tau. Aku pamit,fa. Assalamu'alaikum"
Sabilla mematikan handphonenya dan memasukkan kedalam tas selempangnya.Air matanya kembali tumpah. Sabilla menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Wanda yang melihat itu hanya bisa mengusap bahu Sabilla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sabilla | √
Spiritual-Ambil hal positifnya dan buang hal negatifnya- HR #1 in Spiritual (TAHAP REVISI TANPA UNPUBLISH) (Revisi baru lima part pertama) "Aku sangat-sangat berterima kasih kepada Allah karena telah menghadirkan sosok dirimu yang benar-benar sempurna dan bi...