CintaSabilla•31- Kembali ke Jakarta [2]

13.7K 764 10
                                    

Keesokan harinya Sabilla dan Nizar serta kedua uminya sudah bersiap untuk kembali ke Jakarta pagi ini. Sabilla sedang memasukkan baju Nizar kedalam tas Nizar.

"Aku titip baju aku ya,kak?"Tanya Sabilla kepada Nizar yang sedang memainkan handphonenya.

Nizar mendongak lalu tersenyum dan mengangguk. "Boleh,sayang".

Sabillapun selesai mengemas pakaiannya dan keduanya pun melenggang meninggalkan kamar itu menuju ruang tamu rumah Fikri,disana sudah terlihat Fikri yang sedang berbincang dengan Nisa dan Ainun uminya Sabilla dan Nizar.

"Kita berangkat sekarang,umi"ucap Sabilla

Semua mendongak kearah Sabilla. "Iya sayang"ucap Nisa,uminya.

Sabilla memeluk Fikri yang berdiri disampingnya"Billa pasti bakalan kangen lagi sama mas Fikri"

Fikri terkekeh dan membalas pelukan adik tersayangnya ini "Iya,de. Mas juga bakalan kangen banget. Jaga diri disana ya kapan-kapan main lagi kesini nanti juga mas bakalan sempetin waktu buat kerumah kalian dan rumah umi dan abi"

Sabilla kembali menangis didalam pelukan Fikri "Billa sayang mas Fikri. Mas Fikri kenapa gak tinggal di Jakarta aja"ucapnya disela isakannya.

Fikri melepaskan pelukannya lalu menyeka air matanya dengan kedua jempolnya "sshh jangan nangis,kamu sendiri tau apa alasan mas tinggal disini"

Sabilla menghela napas "Abi nyari mas. Abi rindu mas Fikri. Kejadian itu karena abi lagi emosi mas ayolah pulang. Mas kan sudah berubah. Billa mohon"Sabilla menatap lekat manik mata Fikri. Nizar yang mendengar itu merasa heran dengan apa yang dibicarakan oleh Sabilla.

"De,kamu gak paham"ucap Fikri

Sabilla menggelengkan kepalanya "Billa paham,mas. Mas coba bicara sama abi,abi sudah menunggu hal itu dari dulu. Mas juga rindu abi kan? Mas,Billa mohon ikut kami ya"

Fikri menghela napas "Tapi,de mas gak bisa meskipun mas kini sudah berubah ini gak ada bedanya menurut abi"Fikri menundukkan wajahnya "Bahkan abi sama sekali tidak menatap mas ketika kita dirumah sakit beberapa hari yang lalu"

Sabilla menatap Nisa yang menatap nanar kearah putra dan putrinya yang sedang terlibat obrolan "Umi"

"Nak"Nisa mengusap bahu Fikri "Pulang ya umi,abi,Billa sama Fajar rindu kamu dirumah. Kita pengen kamu pulang,sayang"Nisa meneteskan beberapa bulir air matanya dan dengan cepat Fikri menyeka air mata sang umi tercintanya.

"Umi,cobalah mengerti. Abi tidak menginginkan Fikri"setetes air mata turun pada pipi Fikri dan sesegera mungkin Fikri menyekanya.

"Mas,mas gak boleh bicara seperti itu. Mas. Didunia ini tak ada abi yang tak menginginkan anaknya sendiri,darah dagingnya sendiri. Kadang karena suatu masalah memang menjadi rumit seperti ini tapi percayalah Abi gak sungguh-sungguh membenci mas. Mas pulang ya demi Billa juga umi"ucap Sabilla dengan lirih.

Fikri terus menerus menghela napas "Nanti ya,de. Disaat mas sudah siap"

"Mas,kita sama sekali tidak tau kapan Allah kembali mengambil kita. Billa ngerti,tapi gimana kalau mas atau abi tidak memiliki waktu lagi untuk bicara? Baik abi atau mas akan sama-sama menyesal,mas."

Fikri tertegun. Benar,ucapan Sabilla sangat benar. Fikri memejamkan matanya lalu duduk disofa dan mengusap wajahnya kasar seraya beristigfar.

"Baiklah,Fikri akan pulang sekarang"ucap Fikri seraya menatap Nisa dan Billa sambil berdiri dari duduknya. Baik Billa maupun Nisa sama sama berhamdalah dan menangis bahagia. Keduanya memeluk Fikri bersamaan.

"Terima kasih,mas"

Fikri tersenyum haru dan pipinya sudah dibasahi oleh air matanya."Ya sudah kalian sebaiknya berangkat sekarang saja kita kan beda mobil jadi Fikri nanti nyusul"

Cinta Sabilla | √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang