CintaSabilla•1-Sabilla Naurafina Afifah

42.5K 1.5K 20
                                    

Seorang gadis bernama Sabilla Naurafina Afifah yang masih menimba ilmu di Universitas Intan Permata,Jakarta. Dia mengambil fakultas kedokteran disana. Umurnya yang masih 21 tahun ini sangat terlihat cantik. Kini dia sedang mengenyam pendidikan disemester ke enam dikampusnya.

Tepat pukul tujuh pagi,Sabilla sudah bersiap untuk kuliah dengan rok selututnya yang berwarna putih dan kaus hitam yang dibalut dengan blezzer sepinggulnya yang berwarna putih dan snickers berwarna putih,dia membiarkan rambut hitam lebam sebahunya tergerai indah.

Terdengar suara ketukan pintu diluar kamar Sabilla,dia langsung memakai tas kecil dipunggungnya dan melenggang berjalan menuju pintu dan membukanya,ternyata yang datang adalah kakaknya yang bernama Fajar.

"Mas"ucap Sabilla.

Fajar menghela napas dan menggeleng lemah "Ya Allah,de. Mas harus mengingatkan kamu sampai bagaimana? Kapan kamu berubah lagi? Mas merasa sudah gagal menjadi kakak untukmu"

Sabilla memejamkan matanya dan menghela napas "Mas,maaf Billa belum siap untuk seperti dulu lagi"

Fajar menggeleng pelan lalu mendongak menatap Sabilla dengan lekat "De,kalau kamu nunggu siap lantas kapan kamu akan siap? Coba dulu lagi de. Ini akan mudah jika dijalani. Ayolah jangan terus bergelut dengan masa lalu mas mohon kembalilah seperti dulu. Apa kamu yakin besok atau lusa kamu masih berada didunia atau kamu tau beberapa menit bahkan detik lagi kamu akan bagaimana? Tidak bukan? Bagaimana jika malaikat datang sebelum kamu bertaubat ? Mas mohon de"

Sabilla terisak lalu memeluk Fajar "Maaf mas. Billa belum yakin"

Fajar menghela napas lalu mengusap rambut Sabilla dengan sayang "Billa sayang. Mas tunggu ya jangan terlalu lama menimbang-nimbang,Allah menunggu kamu kembali"

Sabilla terus terisak lalu mengangguk lemah. "Ya sudah kita makan ya,umi dan abi sudah menunggu"ucap Fajar.

Sabilla menyeka air matanya dan mengangguk lalu mengikuti langkah Fajar. Kini keduanya sudah berada diruang makan bersama umi dan abinya,Fairuz dan Nisa.

Fairuz menatap Sabilla dan menghela napas dalam "Kau masih seperti ini,Billa. Sampai kapan"

Sabilla menundukkan wajahnya,dia tak berniat untuk menanggapi ucapan abinya yang memang sudah setiap hari terus menerus mengucapkan kalimat tersebut.

Merekapun menyantap makanannya dan setelahnya Sabilla pamit untuk pergi ke kampus karena Syifa sahabatnya sudah menunggu didepan gerbang pesantren. Ya,memang Fairuz memiliki pondok pesantren yang sudah berdiri sejak Fairuz berumur lima tahun. Pesantren ini dipimpin secara turun temurun dan kini karena ayahnya Fairuz yang notabenenya kakeknya Sabilla sudah meninggal satu tahun lalu jadi Fairuzlah yang memimpin pondok pesantren An-Nur ini.

Sabilla berjalan dengan tergesa menuju gerbang pesantren, banyak para santriwati yang menatapnya dari bawah hingga atas dan Sabilla sudah terbiasa dengan itu.

"Hey"sapa Sabilla kepada Syifa. Syifa adalah sahabat Sabilla sejak diSMA,Dia perempuan berkhimar yang sholehah dan sangat cantik.

Syifa menggelengkan kepalanya "Assalamu'alaikum"

Sabilla menggaruk tengkuknya yang tak gatal lalu terkekeh "Wa'alaikumsalam"

"Ya Allah..Billa. Sampai kapan kau mau seperti ini?apa kau tak malu dipandang seperti tadi oleh semua orang?"

Sabilla mengangkat bahunya seolah tak peduli "Biarkan mereka ingin berkata apa,ini kehidupanku dan aku yang menjalaninya bukan mereka"

Syifa akhirnya hanya bisa menghela napas dalam lalu masuk kedalam mobilnya diikuti Sabilla.

Cinta Sabilla | √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang