CintaSabilla•32-Marah

14.1K 754 3
                                    

Nizar dan Sabilla kini tengah berada diperjalan menuju rumah mereka. Sabilla sedang tertidur karena ini siang. Entah sejak kapan tapi dia jadi sering tidur siang.

Nizar menghentikan mobilnya karena sudah memasukkan mobilnya kegarasi rumahnya. Nizar menatap Sabilla yang masih tertidur pulas. Nizar menepuk pipi Sabilla pelan "Bill,bangun kita sudah sampai"

Sabilla menggeliat dan bergumam tak jelas perlahan dia membuka matanya dan kembali memejamkan matanya lalu kembali membukanya "Sudah sampai,kak?"

"Sudah,sayang. Ayo" Nizar keluar dari mobilnya disusul oleh Sabilla. Nizar sedang mengeluarkan tasnya lalu setelahnya keduanya memasuki rumahnya.

Setelah sampai dikamar Sabilla meletakkan tas laptop juga tasnya ditempatnya. Setelahnya dia membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaiannya menjadi celana santai panjang berwarna hitam juga kaus setengah lengan berwarna putih. Dia menghempaskan tubuhnya dikasur namun tak memejamkan matanya dia menatap Nizar yang tengah berjalan menuju kamar mandi dengan baju juga celana bersih yang digenggamnya.

Sabilla memejamkan matanya merasa matanya sudah kembali berat karena mengantuk.

Tak lama dari itu Nizar keluar dengan baju yang sudah dia ganti juga handuk yang masih dia gosokkan dikepalanya guna mengeringkan rambutnya. Dia tersenyum melihat Sabilla yang sudah kembali tertidur. Nizar menyisir rambutnya lalu menghampiri Sabilla dan mencium dahi Sabilla singkat "Selamat siang,Billaku"

Sabilla mengubah posisi tidurnya menjadi memunggungi Nizar "Hmmm" "Selamat siang"

Nizar terkekeh. Kini dia mulai tau kebiasaan Sabilla adalah meskipun dia tertidur dia akan tetap bisa mendengar apa yang orang bicarakan kepadanya.

Nizar mengambil laptonya dan mulai mengerjakan sesuatu disana.

****

Adzan Ashar tinggal beberapa menit lagi namun Sabilla belum juga bangun. Nizar mengguncang bahu Sabilla pelan "Sayang,bangun ya sebentar lagi ashar. Kita sholat"

Sabilla membuka sedikit matanya "Aku sedang tak sholat,kak. Kau sholat saja sendiri,eh maksudku dimesjid"

Nizar membulatkan matanya "Lalu kau ingin tidur kembali begitu?"

Sabilla mengangguk polos. "Tidak! Ini tidak baik,bill. Ayo bangun kau tak boleh tidur lagi. Tak baik untuk kesehatanmu kau juga tau itu"ucap Nizar.

Sabilla menghela napas lalu bangkit dan terduduk "Ya aku bangun. Ya sudah kau bersiaplah ke rum- err maksudku ke mesjid"

Nizar tertawa "Kesadaranmu masih on the way ya,sayang? Hingga kau anggap aku akan ke rumah sakit padahal aku akan ke mesjid"

Sabilla menunduk malu dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Ya sudah gih"

Nizar mengangguk lalu mencium bibir Sabilla singkat agar dia cepat sepenuhnya sadar. "Bangunlah! Kumpulkan tenagamu jangan seperti ini. Kau boleh tidur nanti malam"

"Iya kau cerewet sekali"

Nizar menghela napas. Lagi-lagi dia disebut cerewet oleh Sabilla hanya karena dia banyak mengkhawatirkan Sabilla. "Tanda cinta"ucapnya lalu melenggang pergi menuju kamar mandi.

Sedangkan Sabilla terdiam dengan pipi yang sudah merah merona.

Malam ini Sabilla tengah duduk disofa didalam kamarnya bersama Nizar yang berada disampingnya.

Cinta Sabilla | √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang