CintaSabilla•35-Terbongkar

14.2K 761 11
                                    

Keesokan harinya Sabilla tengah sarapan bersama Nizar seperti biasa. Hari ini memang keduanya akan berangkat bersama karena memang Nizar hari ini mengajar dikelas Sabilla.

Setelah sarapan Nizar pamit kekamarnya kembali karena lupa membawa tasnya Sabillapun lupa akan hal itu. "Aku ke atas dulu,sayang"

Sabilla mengangguk dan tersenyum. Nizar melenggang menuju kamarnya sedangkan Sabilla sibuk memasukkan makanan kedalam tempat makan untuk bekal Nizar dikampus,tepatnya untuk makan siang nanti.

Nizar yang baru kembali tiba-tiba memeluk Sabilla saat Sabilla mencuci piring "Kau harum,sayang"Nizar mencium leher Sabilla yang belum memakai khimarnya.

Sabilla menggeliat karena kegelian "Kak,geli. Isshh ini dapur"

Nizar pura-pura kesal"Baiklah. Aku marah"

Nizar duduk dikursi meja makan. Sabilla tersenyum,Nizar selalu mencari perhatiannya dari dulu. Sabilla mencuci tangannya lalu mengeringkannya.Dia berjalan dan melingkarkan tangannya ke leher Nizar dari belakang lalu mencium pipinya sehingga rambut Sabilla yang tergerai menutupi sebagian wajah Nizar. Nizar tersenyum lalu memiringkan wajahnya sehingga hanya wajah mereka saja yang berhadapan. Nizar mencium bibi Sabilla dan Sabilla membalasnya.

Beberapa menit kemudian mereka mengakhiri aksinya dan kembali duduk dengan nafas yang berderu.Nizar tersenyum lalu mengambil napas dalam lalu membuangnya.

"Kau pintar,bill"puji Nizar

Pipi Sabilla bersemu merah karena malu"Ini karenamu. Ah sudahlah tak usah dibahas,sayang. Aku malu"

Nizar terkekeh lalu mencubit hidung Sabilla pelan "Aku mencintaimu,istriku"

Sabilla tersenyum lalu menatap Nizar "Aku juga mencintaimu,suamiku"

"Emm aku ingin ke kamar dulu,sebentar ya"ucap Sabilla yang langsung setengah berlari menuju kamarnya.

Nizar tersenyum. Pagi yang indah adalah ketika kita berbahagia bersama seseorang yang sudah halal apalagi mendapatkan pahala.

Beberapa menit kemudian Sabilla sudah cantik dengan gamis berwarna hitam dengan corak bunga-bunga kecil dibagian bawah yang berwarna warni dan dipadukan dengan khimar berwarna merah karena bunga-bunga dibagian bawahnya terdapat warna merah.

"Kita berangkat sekarang,kak?"ucap Sabilla yang mengukir senyumnya.

Nizar mendongak dan terpana dengan kecantikan Sabilla sampai-sampai dia tak berkedip "MasyaAllah"

Sabilla terkekeh lalu mengambil tempat makan itu dan memasukkan kedalam tas Nizar "Jangan berlebihan. Aku berpenampilan seperti biasanya hanya kaunya saja yang tak peka"

Nizar berkedip "Hari-hari sebelumnyapun kau cantik,sayang. Tapi hari ini sepertinya kau berbeda. Lebih cantik,aku suka"

"Alhamdulillah kalau begitu. Untung saja yang bicara seperti itu suamiku sendiri bukan pria lain. Kalau pria lain bisa dosa aku"

Nizar terkekeh. "Engghh kak. Aku mau pakai niqab tak apa?"ucap Sabilla tiba-tiba.

Nizar diam sejenak "Jika kau siap maka apa salahnya,sayang? Aku akan mendukungmu. Seratus persen mendukungmu"

Sabilla tersenyum merekah "Terima kasih,kak. Tapi aku belum memilikinya"

"Nanti pulang dari rumah sakit aku belikan,ya? Sekalian sama khimar barunya kalau perlu gamisnyapun"

Sabilla berteriak kesenangan "Aaaa terima kasih,suamiku"ucap Sabilla yang melingkarkan tangannya dileher Nizar lalu mencium pipinya.

Nizar tersenyum lalu mengusap pipi Sabilla. Pembantu rumah tangga yang sedari awal memperhatikan Nizar dan Sabilla yang terlihat romantis itu tersenyum bahagia karena majikannya sudah tak sering bertengkar lagi.

Cinta Sabilla | √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang