Sabilla memilih untuk membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaiannya sedangkan Nizar dia memilih untuk berdiam diri disofa yang berada dibalkon dengan secangkir teh yang baru saja dia buat sendiri.
Sabilla keluar dan telah memakai gamis berwarna merah maroonnya. Dia mengeluarkan hairdryernya dari koper yang tadi dia bawa. Sabillapun mengeringkan rambutnya "Kak Nizar!" Sabilla berteriak.
"Ya?aku dibalkon,bill."
Sabilla memilih terus mengeringkan rambutnya tanpa menimpali respon Nizar. Beberapa menit kemudian Nizarpun menghampiri Sabilla yang duduk didepan meja riasnya sambil memoleskan sedikit bedak.
Nizar menggerai-geraikan rambut Sabilla "Isshh kak ada apa?"ucap Sabilla.
Nizar terkekeh "Bukannya kau yang memanggilku tadi?". Sabilla menepis pelan tangan Nizar yang masih saja memainkan rambutnya sehingga kembali berantakan,diapun berbalik menatap Nizar.
"Ada apa hmm?"Nizar mencium dahi Sabilla.
Sabilla tersenyum lalu menjauhkan tubuhnya dari Nizar dan beralih pada kopernya dia mengeluarkan satu box kecil yang berisi lembaran foto dirinya dan foto Nizar juga foto mereka berdua ketika lima bulan yang lalu berukuran sedang juga tali berwarna cokelat dan juga jepitan untuk foto yang juga berwarna cokelat.
Nizar mengerutkan keningnya. Sabilla menyerahkan tali itu "Bantu aku"ucap Sabilla dengan senyuman diwajah cantiknya.
"Bagaimana?"
Sabilla naik keatas kasurnya dan menunjukkan dinding diatas sandaran kasur yang polos-polos saja tanpa ada pigura atau apapun itu. "Kau tempelkan disini,ikat pada paku atau apapun itu terserah kau. Bentuknya lurus tapi di dua jajarkan saja,kak"
Nizar terkekeh lalu membawa beberapa paku kecil dan tak lupa palunya dia naik keatas kasur sedangkan Sabilla kembali turun memperhatikan Nizar yang berkutat dengan tugas yang dia berikan. Nizar mulai memasangkan satu paku dikiri dan kanan setelahnya dia mengukur jarak antara paku disebelah kiri menuju kanan,setelahnya dia mengikat tali itu seperti apa yang Sabilla mau.
Sabilla tersenyum sambil meneliti apakah lurus atau tidak. Sabilla mengacungkan kedua jempolnya ketika merasa pekerjaan Nizar sempurna meskipun baru satu "Dibawahnya kak beri jarak ya"
Nizar menghela napas lalu tersenyum diapun kembali memasang paku nya mengukur apakah lurus atau tidak sesekali menatap Sabilla meminta penilaiannya "Sudah lurus?"
Sabilla mengangguk "Sudah,kak."
Nizar mengangguk namun disaat dia ingin turun entah karena apa tapi dia malah jatuh dengan ekspresi yang sangat menggemaskan. Sabilla tertawa dan menghampiri Nizar.
"Bangun,kak"Sabilla memegang lengan Nizar untuk membantunya bangkit.
Nizar meringis karena merasakan sakit di area kakinya karena terpelintir saat jatuh. Sabilla berhenti tertawa dan naik keatas kasur dan duduk dihadapan Nizar "Apanya yang sakit,kak?"
Nizar menggeleng dengan senyuman diwajah tampannya. Sabilla menaikkan celana cingkrang yang Nizar pakai hingga selutut"Kau bohong,apa ini yang sakit?"Sabilla sedikit menekan area pergelangan kaki Nizar sehingga Nizar kembali meringis
"Ya ini yang sakit. Sebentar tahan dulu"Sabilla mulai memijat kaki Nizar. "Apa sudah mendingan?"
Nizar tersenyum "Sudah,sayang"
Sabilla menghela napas lalu berhambur memeluk Nizar "Maafkan aku,kak"
Nizar mengelus surai rambut Sabilla "Sudah tak usah meminta maaf,sayang"
Sabilla melepaskan pelukannya dan mencium pipi Nizar lalu setelahnya dia bangkit dan turun dari kasur lalu mengambil box berisikan foto serta jepitan fotonya. Dia kembali menaiki kasur dan memasangkan foto-foto itu ditali yang sudah Nizar siapkan. Nizar tertegun bahagia ketika melihat foto dirinya bersama Sabilla berada diantara foto-foto dirinya juga foto Sabilla. "Ya selesai. Alhamdulillah"Sabilla turun dan duduk disamping Nizar yang menghadap sandaran kasur.
Sabilla memeluk lengan Nizar "Aku merindukanmu,kak. Foto kita berdua yang berada disana kita ambil ketika lima bulan yang lalu bukan?"Sabilla meneteskan air matanya sedangkan Nizar tersenyum haru
"Tepat ditanggal ini,pukul delapan lewat dua puluh menit kau mengikatku dengan janji suci,hubungan yang suci yang bisa menyatukan kita. Tepatnya hari ini adalah bulan keenam kita menikah,semoga kita terus seperti ini hingga kelak insha Allah disurganya,kak. Aku mencintaimu karena Allah"Sabilla mencium punggung tangan Nizar.Dan Nizar mengelus puncak kepala Sabilla,lalu mencium puncak kepalanya.
"Terima kasih karena telah bersedia pulang,kau tau selama lima bulan ini aku sempat berpikir bahwa kau benar-benar meninggalkanku dengan alasan kau belum mencintaiku. Aku sungguh takut. Tapi pada akhirnya kau kembali,aku senang dan sangat bersyukur kepada Allah karena telah mengembalikan istri shalihahku ini. Aku mencintaimu karena Allah Sabilla Naurafina Afifah" ucap Nizar yang menatap Sabilla.
Sabilla memeluk Nizar dan terisak didalam pelukan Nizar. Nizar tersenyum lalu membalas pelukan Sabilla dan mengelus rambutnya penuh kasih sayang.
To be continue😊
Jarang up Cinta Sabilla ya soalnya sibuk merevisi KEYLA hehe afwan❤Ehh memangnya ada yang nunggu gitu?Perasaan tak ada😥Syukron. Assalamu'alaikum❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sabilla | √
Spiritüel-Ambil hal positifnya dan buang hal negatifnya- HR #1 in Spiritual (TAHAP REVISI TANPA UNPUBLISH) (Revisi baru lima part pertama) "Aku sangat-sangat berterima kasih kepada Allah karena telah menghadirkan sosok dirimu yang benar-benar sempurna dan bi...