CintaSabilla•39-Kebahagiaan yang nyata

19.4K 864 30
                                    

Sesungguhnya, Kami memberikan kepadamu kebahagiaan yang nyata
(Qs. Al-Fath [48]:1)

Satu tahun telah terlewati Sabilla kini sudah menyelesaikan kuliahnya dan sudah menyandang status sarjana.

Sabilla menyandarkan kepalanya didada Nizar,hari ini dia sedang berada di Dubai, dan beberapa hari yang lalu keduanya baru selesai melaksanakan umrah dan Sabilla tiba-tiba saja ingin sekali ke Dubai,beruntunglah karena Nizar memakai pesawat pribadi keluarganya jadi dia tak perlu memesan tiket lagi.

"Dubai indah ya,kak"

Nizar tersenyum lalu mengusap kepala Sabilla yang masih tertutup khimarnya "Lebih indah kamu"

Sabilla terkekeh "Kau ini"

Sabilla melepaskan rangkulan Nizar dan berlari kedalam kamar mandi,dia merasa mual Nizar seperti biasa setia memijat tengkuk Sabilla dengan hati-hati.

Sabilla merasa tenggorokannya sakit karena terus menerus muntah,Nizar mengelap bibir Sabilla. Sabilla menenggelamkan wajahnya didada Nizar dengan masih dalam posisi berdiri "Apa sakit, sayang?".

Sabilla mengangguk lemah. Nizar mengangkat tubuh Sabilla dan membopongnya dan merebahkan tubuh Sabilla dikasur "Istirahat ya,sayang"

Sabilla tersenyum,Nizar membantu membukakan khimar Sabilla "Aku panggilkan dokter kenalanku ya,Bill? Takutnya kau kenapa-napa"

"Kau sendiri dokter bukan"

Nizar terkekeh "Iya sih tapi lebih baik oleh dokter khususnya langsung saja"

Sabilla menghela napas lalu mengangguk pasrah. Nizar tersenyum "Baiklah kau istirahat saja dulu ya,aku keluar"

Sabilla lagi-lagi mengangguk,Nizar mencium dahi Sabilla dalam lalu melenggang pergi.

Beberapa menit kemudian seorang dokter setengah baya datang dan memasuki kamar Sabilla,"Assalamu'alaikum,selamat malam"ucap dokter itu menggunakan bahasa Arab yang fasih.

Sabilla tersenyum "Wa'alaikumsalam. Selamat malam kembali"

"Kak,kau keluar dulu ya"

Nizar mengangguk lalu keluar dari kamar itu dan duduk diruang tamu dengan memainkan handphonenya.

Dokter itu mulai memeriksa keadaan Sabilla "Apa kau telat menstruasi?"

Sabilla mengerutkan keningnya "Sepertinya iya,dokter. Satu dua minggu ini pun saya merasa terus menerus mual,tahun lalu saya pernah seperti ini tapi karena saya kekurangan nutrisi dan sekarang mungkin seperti itu"

Dokter itu tersenyum penuh arti lalu merogoh tasnya dan mengeluarkan sebuah benda yang tak lain adalah tes kehamilan. Sabilla mengerutkan keningnya "Sepertinya ini bukanlah karena kau kurang nutrisi namun karena hal lain,coba cek kau tahu caranya?"

Sabilla menggeleng malu. Dokter itupun memberi tahu bagaimana cara memakainya.

Sabilla mengangguk mengerti lalu melenggang menuju kamar mandi. Setelah beberapa menit Sabilla tersenyum dan dia berhasil menangis didalam kamar mandi. Sabilla keluar lalu kembali duduk dikasurnya. "Bagaimana?"ucap dokter itu.

Cinta Sabilla | √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang