"Fa,kau bisa membantuku?"ucap Sabilla
Syifa mendongak lalu tersenyum "Apa yang bisa ku bantu,bill?"
"Kau kekantin ya beritahu aku jika kak Nizar ada disana. Kabari aku apapun hasilnya. Demi aku,kumohon"Sabilla setengah memelas kepada Syifa.
"Kau ikut?"
"Tidaklah,fa. Aku akan menunggu diperpus"
Syifa mengangguk lalu melenggang pergi menuju kantin sedangkan Sabilla pergi ke perpustakaan.
Sabilla kini tengah memperhatikan layar laptopnya yang berisikan tugas-tugasnya yang harus segera diberikan kepada dosen.Beberapa menit kemudian handphone Sabilla bergetar dan dia langsung menyambar handphonenya.
Syifa:
Kau dimana,bill? Mereka baru saja datangSabilla:
Tunggu.Sabilla menutup laptopnya dan memasukkannya kedalam tas laptopnya. Dia berjalan dengan tergesa menuju kantin. Dan benar saja yang dia lihat yang paling mencolok dipandangannya adalah Nizar dengan seorang perempuan. Sabilla bersikap seolah tak tau lalu dia mengedarkan pandangannya mencari keberadaan Syifa dan dia menemukannya,Syifa duduk sangat jauh dengan Nizar dan Keira.
Sabilla duduk disamping Syifa dan Syifa langsung berhambur memeluk Sabilla yang kini tubuhnya bergetar. "Kuat,bill kita belum tau hubungan mereka"
"Tadi dia sempat mengajakku makan namun saat aku tolak ternyata ini yang akan dia lakukan. Makan bersama wanita lain"ucap Sabilla disela isakannya. Syifa mengusap bahu Sabilla.
Kantin kali ini lenggang sekali tak banyak mahasiswa yang datang hanya beberapa dan kebanyakan dosen dosen yang sedang makan disini.
Sabilla sendiri bisa mendengar ucapan salah satu dosen yang berada sedikit dekat dengan mejanya.
"Pak Nizar dengan bu Keira cocok sekali ya. Ada yang bilang mereka sempat menjalin kasih dahulu dan mereka terpisah karena jarak dan kini mereka dipertemukan kembali"
Hati Sabilla seolah dipukul palu godam raksasa kali ini,ucapan dosen itu sungguh membuat Sabilla terluka. Air matanya tak bisa terus dia bendung sedari tadi. Syifa mengajak Sabilla untuk pergi dari tempat ini.
Sabilla dan Syifa kini tengah berada ditoilet berdiri didepan wastafel juga cermin. "Dia jahat,fa. Dia jahat"
Syifa mulai meneteskan air matanya,dia tak tega sahabatnya seperti ini. "Sabar,bill. Aku tak bisa membantu apapun,aku mohon kau harus kuat"
Sabilla melihat Syifa yang kini menangis diapun memeluk Syifa "Kau jangan menangis sepertiku,fa.Kumohon"
"Aku tak tega sahabatku seperti ini"ucap Syifa lirih.
Sabilla melepaskan pelukannya lalu membasuk wajahnya dengan air dingin dan sesekali dia memastikan wajahnya baik-baik saja,namun mata Sabilla kini sembap.
"Nihil"gumamnya
"Apanya?"tanya Syifa yang kini sudah tak lagi menangis
"Mataku"
Syifa terkekeh "Untung saja aku tak terlalu lama menangis jadi aku tak sepertimu"
"Kau jahat sekali mentertawakanku"gerutu Sabilla.
Sabilla dan Syifa kini kembali kekelasnya setelah sholat dzuhur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sabilla | √
Espiritual-Ambil hal positifnya dan buang hal negatifnya- HR #1 in Spiritual (TAHAP REVISI TANPA UNPUBLISH) (Revisi baru lima part pertama) "Aku sangat-sangat berterima kasih kepada Allah karena telah menghadirkan sosok dirimu yang benar-benar sempurna dan bi...