CintaSabilla•29-Aku sangat menyesal

13.5K 770 11
                                    

Sabilla belum sadarkan diri bahkan ini sudah hari ketiga dirinya dirawat dirumah sakit. Nizar selalu siap siaga menunggu Sabilla sadarkan diri,dia selalu menemani Sabilla selama tiga hari ini. Dia mengambil cuti mengajar selama Sabilla dirawat dirumah sakit. Semua keluarga sudah menemui Sabilla,dan kini hanya umi keduanya saja yang menetap untuk sementara di Bandung sedangkan yang lainnya tetap pulang ke Jakarta karena pekerjaan mereka yang menggunung.

Ainun dan Nisa baru saja pulang dan kini hanya ada Nizar yang menunggu kesadaran Sabilla. Nizar bermuroja'ah dengan suara yang bergetar disamping tubuh Sabilla. Tak lama dari itu Sabilla mulai membuka matanya dengan perlahan. Nizar tersenyum lalu kembali menitikan air matanya.

"Kak Nizar"ucap Sabilla lirih yang memegangi perutnya yang terasa sakit.

"Sayang,kau bangun. Alhamdulillah"

"Aku kenapa,kak?"

"Kau kecelakaan,bill. Maafkan aku,aku telat datang untuk menyelamatkanmu"ucap Nizar yang menatap Sabilla dengan mata yang buram karena kini dia kembali menangis.

Sabilla menyeka air mata yang mengalir dipipi Nizar dengan lembut "Jangan menangis,aku tak apa-apa jangan menyalahkan dirimu sendiri"

"Tapi... Ada yang terkorbankan disini,bill"

"Siapa?"

"Anak kita. Maafkan aku"

Sabilla terdiam dan dia mulai menangis dan meraba perutnya yang datar. "Aku sempat hamil?"

"Iya,bill. Kau harus kuat" Nizar menggenggam tangan Sabilla erat.

Sabilla menyeka air matanya sendiri lalu tersenyum. Dia menatap Nizar getir lalu dia bangkit dan bersandar dibantal yang ditumpukkan. Dia kembali menyeka air mata Nizar "Tak masalah,aku ikhlas,kak. Berarti Allah lebih menyayangi calon buah hati kita. Semoga kita bisa bertemu dengannya disurganya nanti insha Allah"

Nizar menatap nanar Sabilla "Aku benar-benar gagal menjadi suamimu"

"Tak ada yang gagal. Semoga Allah menggantinya,kak. Sudahlah"

Nizar mengangguk "Apa kau ingin minum?". Sabilla mengangguk mengiyakan. Nizarpun membawakan minum untuk Sabilla setelahnya dimembantu Sabilla untuk minum.

"Tadi aku ingin membeli gamis ke mall tapi entah kenapa aku malah ada disini"gumam Sabilla

Nizar tersenyum "Bukan tadi,sayang. Tapi tiga hari yang lalu. Karena kejadian ini terjadi tiga hari yang lalu"

Sabilla membulatkan matanya sekejap "Benarkah? Aku pikir belum sampai berhari-hari. Selama itukah aku tak sadarkan diri?"

Nizar terkekeh lalu memeluk Sabilla "Aku sangat merindukanmu,sayang. Rindu karena aku mencintaimu"

Sabilla terdiam. Dia baru ingat dengan masalahnya dengan Nizar. Dia tak bicara apapun sehingga Nizar melepaskan pelukannya.  "Ada apa? Perubahanmu sangat pesat sekali"ucap Nizar

Sabilla menatap Nizar lekat "Masa lalu,kenangan dan cinta. Tiga hal itu memang sangat jarang orang bisa melupakannya. Ketika masa lalu datang,membawa kenangannya kembali dan entah kapan kata cinta itu kembali terucap,namun seseorang kada lupa bagaimana rupa asli dari perkataan cinta,cinta yang sesungguhnya,hubungn yang benar-benar nyata. Kadang memang seseorang dapat menjadi buta dan keliru akibat cinta. Membenarkan yang salah,menghalalkan yang haram. Imamku,lalu cinta seperti apa yang sedang kau tempuh? Hidup bersama siapa yang kau inginkan,dengan masa lalumu atau aku yang berada dimasa kini?".

"Aku memanglah sudah keliru dengan apa itu cinta,ternyata aku bukan kembali mencintainya namun hanya senang. Aku sadar,masa lalu hanya akan tetap menjadi masa lalu. Aku sudah menikah denganmu,menjabat tangan Abimu,mengikatmu kedalam ikatan suci,dan berjanji untuk melindungimu. Aku mencintaimu benar-benar mencintaimu,Billaku. Maukah kau memaafkan kesalahanku yang bertubi-tubi menyakitimu dan memulai semuanya kembali dari awal?"ucap Nizar dengan kesungguhannya.

Sabilla menggelengkan kepalanya ekspresinya masih sama,serius. "Maaf,aku tidak bisa ...,". Nizar menghela napas dalam lalu menundukkan wajahnya. "Tidak bisa jika tak memaafkanmu,sayang. Aku mencintaimu dan aku sangat merindukanmu. Aku bersedia memulai semuanya kembali"tambahnya.

Nizar mendongak lalu memeluk Sabilla "Syukron,ya jauzaty. Inni uhibuki fillah,"

Sabilla terisak didalam pelukan Nizar "Ahabbakalladzi Ahbabtani Lahu"

To be Continue..

Cinta Sabilla | √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang