CintaSabilla•14-Kembali ke Jakarta

16.9K 890 10
                                    

Pagi hari sekali Sabilla dan Nizar meninggalkan resort yang selama dua hari ini keduanya sewa. Seharusnya hari ini Sabilla sudah kembali kuliah namun sepertinya tidak,kuliah akan mulai dari besok.

Selama beberapa jam Sabilla dan Nizar sampai diJakarta lebih tepatnya di Apartemen milik Nizar.

Sabilla mengerutkan keningnya "Kak,kok kesini? Inikan apartemen bukan rumah"

Nizar terkekeh "Iya mulai sekarang kita akan tinggal disini sementara sampai aku punya rumah baru. Tapi kamu jangan khawatir kita akan selalu menyempatkan waktu untuk kerumah orang tua kita"

Sabilla menghela napas lalu mengangguk. Keduanya pun turun dan menyeret koper mereka masing-masing.

Nizar membuka pintu Apartemennya dan Sabilla memasukinya terlebih dahulu. Sabilla mengerutkan keningnya "Kak barang-barangku sudah ada disini?"

Nizar mengangguk sambil mengunci apartemennya dari dalam "Ya semua barangmu sudah umi kita pindahkan kesini,terutama buku kuliahmu dan buku novelmu"

Sabilla berbinar bahagia ketika mendengar novel miliknya sudah berada diapartemen milik Nizar. Sabilla membuka lemari dan benar saja pakaiannya sudah lengkap disini.

"Kak,apa kau lapar?" tanya Sabilla yang sedang membuka koper miliknya dan mengeluarkan segala isinya.

Nizar mengangguk polos. Dan Sabilla terkekeh melihatnya "Baiklah,apa disini sudah ada bahan makanan?"

Nizar mengangkat kedua bahunya lalu terkekeh "Sepertinya ada". Sabilla mengangguk lalu tersenyum,pakaian kotor didalam koper sudah berada didalam mesin cuci juga dengan pakaian kotor milik Nizar.

Sabilla melangkah kearah kulkas dan dia membukanya. Didalamnya hanya ada Sayuran yang sudah layu,dan satu bungkus nugget. Sabilla mengambil nugget itu lalu melihat tanggal kadaluarsanya. "Ya Allah,kak. Ini semuanya sudah tak layak dimakan. Kakak ingin sakit perut karena memakan sayuran layu dan nugget kadaluarsa"

Nizar menghampiri Sabilla dan mengambil alih bungkusan nugget itu dia melihatnya "Astagfirullah. Maaf. Terakhir kali aku kesini adalah dua minggu yang lalu" Nizar terkekeh.

Sabilla menghela napas "Baiklah,kalau begitu aku akan pergi ke mini market untuk membeli bahan makanan untuk beberapa hari kedepan"

"Tidak,Kita baru sampai diJakarta ingat? Kau lelah. Aku akan memesan makanan saja dari restoran langgananku" ucap Nizar yang sudah mulai menelepon

Sabilla mengangguk dan beralih ke mesin cucinya untuk mengurus pakaiannya.

Handphone Sabilla berdering dan Sabilla langsung mengambil handphonenya.

Syifa calling..

"Assalamu'alaikum,nyonya Sidiq"

Sabilla mengerucutkan bibirnya dan Nizar yang melihat itu terkekeh "Issshh wa'alaikumsalam,fa tak usah seperti itu aku malu"

Terdengar kekehan dari sebrang sana "Mengapa harus malu,diakan suamimu,bill ya Allah"

"Ya,dia suamiku siapa yang bilang dia istriku" Niat bergurau malah terdengar sangat garing ditelinga Syifa.

Syifa tertawa "Garing sekali. Oh ya bagaimana bulan madumu?"

"Seperti itulah kau tak perlu tau karena kau belum menikah,Syifaa"

"Isshh kau ini"

Cinta Sabilla | √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang