PART 13

30.5K 1.3K 45
                                    

Syila memejamkan matannya menahan sakit dihatinya, bahkan ia mengabaikan bajunnya yang kotor terkena coffe dan mengabaikan kepalannya yang terus mengelurkan darah, Namun seketika ia merasa kepannya sangat begitu nyeri bahkan syila berusaha agar ia tetap sadar.

" SYILAA " papar seseorang pria. Namun saat syila mendongkrakkan  kearah sumber suara tersebut, syila merasa kepalannya begitu sangat sakit lalu tiba-tiba saja penglihatannya mengabur dan seketika semuannya gelap.

                 ~~~~~~~~~~~~~~~

                London Bridge Hospital
                            22:30 PM

Syila membuka matannya secara perlahan, ia langsung mencium bau obat-obatan yang sungguh sangat menyengat di indra penciumannya.

"Di mana ini ? " batin syila

Syila berusaha untuk bangun namun tiba-tiba saja ia merasakan nyeri di daerah kepalannya yang diperban.

" awhhh "

" syila , kau baik- baik saja ? " Papar seseorang.

Syila membulatkan matannya penuh.

" jhonatan ? "

"Iya ini aku , apa kau mengingatku ? " tanya jhonatan.

Syila mengangguk lemah.

" syukurlah, aku takut kau kehilangan ingatmu karna benturan itu !! " papar jhonatan.

" benturan ?? "

Jhonatan menghelangkan nafasnnya.

" akibat ulah wanita gila itu kau sampai terluka parah seperti ini " 

"Ah, aku mengungatnnya.  it's oke, Aku saja yang lemah tidak bisa melawan mereka "

Rahang jhonatan mengeras.

" tidak syila, kau bukan wanita lemah!!! "

Syila mengerutkan keningnnya saat mendengar ucap jhonatan.

" tenang saja , wanita gila itu sudah mendapatkan balasannya " papar jhonatan lagi.

" apa maksudmu ? "

" tidak apa-apa " papar jhonatan lalu menekan tombol yang terhubung untuk memanggil dokter.

Tidak lama setelah jhonatan menekan tombol tersebut, Datang seorang dokter yang memeriksannya, lalu berkata jika keaadan syila sudah cukup stabil.

" bagiamana bisa aku berada disini jhonatan ? " tanya syila memecahkan keheningan.

" aku yang membawamu "

" hahh ??? "

Flashback

Jhonatan mengendari mobil sport miliknyadengan kecepatan sedang melintasi kota london, namun tiba- tiba disetengah perjalanan ia melihat beberapa kerumunan orang berkempul di halte bus tersebut. Ia tidak perduli dan ingin terus melanjutkan perjalanannya sampai seketika ia mendangar suara teriakkan seseorang yang sangat ia kenal.

Mr. BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang