Syila terbangun oleh sinar matahari yang memasuki kamarnya dari sela- sela tirai jendela. Ia membuka matannya secara perlahan. Tidurnya kali ini benar- benar nyenak.
Tetapi setelah kesadarannya kembali sepenuhnya, wanita cantik itu langsung membulatkan matannya penuh. Ia teringat dengan kejadian semalam.
" tidak ! Itu tak mungkin " batinnya.
Syila mengoleh, seketika wanita cantik itu merasa duniannya serasa begitu hancur saat melihat xander tertidur pulas di sampingnya tanpa menggunakan pakaian sehelai pun. Syila terbelak dan langsung duduk. Ia menunduk, tiba- tiba saja setetes air mata turun membasahi wajah cantiknya.
Syila pun sama seperti xander tidak mengenakan apa - apa. Semuannya ternyata nyata, bukanlah mimpi. Syila juga melihat borgol yang mengikatnnya semalam tergeletak di bawah lantai. Iyap, semalam itu bukanlah mimpi. Itu berarti semalam jugalah ia baru saja memberikan kehormatannya pada xander.
Wanita cantik itu membungkus dirinya dengan selimut, lalu mencoba turun dari ranjang tetapi syila merasa jika selangkangannya terasa begitu nyeri dan kakinya pun lemas.
Ia kembali duduk di ranjang.
Ketika ia mencoba bangun lagi, gerekannya tiba - tiba saja terhenti.
" mau ke mana ? " tanya xander dari belakangnnya.
Bukan berniat menjawab wanita cantik itu hanya diam. Setalah semua yang terjadi semalam, syila merasa marah dan malu. Ia marah kepada dirinya sendiri karena tidak bisa melawan pria itu dan ia malu karena semalam juga ikut terbawa suasana menikmati apa yang billionaire itu lakukan kepadannya. Namun, sekarang hannya sebuah penyesalan sajalah yang ada di dalam benak wanita cantik itu.
Xander tiba - tiba saja menarik tangan syila sehingga ia menghadap ke xander, syila pun langsung merapatkan selimut yang melilit di tubuhnnya.
" apa kau tidak mendengarku ? " ucap xander lagi.
"Bertelanjang dada dan rambut berantakan, itu sangat cukup membuat xander semakin tampan dan seksi " batin syila.
Xander menatap syila.
" aku memang tampan, jadi berhentilah menatapku seperti itu, syila." tegur xander.
Syila terkejut, tanpa memperdulikan ucapan pria itu. Syila pun mencoba membebaskan tangannya dari genggaman xander, tapi gagal.
" lepaskan, aku mau ke kamar mandi. " ucap syila.
Xander menatapnya sejenak. " apa kau marah ?."
Syila kembali menundukan wajahnnya.
" jawablah, syila" ucap xander lagi.
Syila mengangkat wajahnnya lalu menatap pria tampan di depannya ini.
" percuma jika aku marah kepadamu, toh semua sudah terjadi dan tak akan kembali seperti semula " balas syila.
" apa kau menyesal ? " tanya lagi.
" iya, aku sangat menyesal karena sekarang aku tidak akan bisa melupakanmu sepenuhnya. " syila membatin.
" tidak, lupakan. Semua sudah terjadi " ucap syila lalu bangkit dari ranjang yang ia tiduri dengan selimut yang membalut tubuhnnya.
Ia berjalan ke kamar mandi dengan penuh perjuangan.
Ketika syila sudah masuk ke kamar mandi, ia lalu menatap dirinya di cermin. Ia merasa tubuhnya berbeda. Syila juga mengingat dengan jelas bagimana panasannya cumbuan xander semalam.
Seketika setetes air mata kembali turun membasahi wajah cantiknnya.
" tidak, kau tak boleh lemah. Kau harus kuat, syila. " ucapnnya pelan lalu menghapus air matannya dengan kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Billionaire
Romance#5 in romance #1 In arogan SEBELUM BACA FOLLOW AKU DULU YA , SOALNYA BAKALAN AKU PRIVAT SECARA ACAK ITU KARENA KEMARIN AKU ADA NEMUKAN YANG NGEJIPLAK ........ 18++ Mohon bijak ........ Syila mahasiswi university college london(UCL) berencana ing...